Tanggapan Mahasiswa Saat Orang Yang Ditolong Tidak Mengucapkan

7. Tanggapan Mahasiswa Jika Memiliki Aktivitas Yang Padat, Apakah

Mahasiswa Akan Menyempatkan DiriIngat Untuk Memberikan Sumbangan Pada Fakir Miskin. Pada pertanyaan ini ada delapan partisipan tersebut memberikan tanggapan yang sama, mereka berpendapat bahwa mereka akan menyepatkan diri atau ingat untuk memberikan sumbangan kepada fakir miskin, dan biasanya mereka akan memberikan sumbangan kepada pengamen, pengemis dan amal masjid yang ada dipinggir jalan, karena menurut mereka memberikan sumbangan merupakan pahala dan tabungan untuk mereka di akhirat nanti. Hal ini diakui oleh partisipan L pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 November 2014 yaitu: Kalau misalkan kaya gitu,, gimana ya ehhmmm tapi kalau kasih pengemis itu kaya kalau lagi di jalan ya, lagi buru-buru banged mau kekampus tiba-tiba ada pengemis ya kalau lagi emang punya uang, ya Insya Allah sih memeberikan gitu kan, tapi kalau misalkan ngga ya ngga juga, tapi, kalau ya gitu lah pokoknya, setiap ada kesempatan dan aku bisa melakukannya ya aku lakuin gitu tersenyum dan mengembuskan nafas. 33

8. Pendapat Mahasiswa Tentang Situasi Apa Yang Mendorong Untuk

Menolong Orang Lain. Pada pertanyaan ini lima mahasiswa menjawab sama yaitu situasi yang mendorong mereka untuk menolong adalah situasi pada saat orang lain dalam kondisi kesusahan, dan tiga mahasiswa yang lain menjawab berbeda, satu mahasiswa menjawab pada saat situasi darurat dan satu mahasiswa lainnya menjawab pada situasi melihat teman atau orang lain dalam kondisi kebingungan. Serta satu mahasiswa menjawab tergantung dari mood jika dia dalam kondisi bahagia maka dia akan memberikan pertolongan tetapi jika dalam kondisi sedih maka sebaliknya dia tidak akan memberikan pertolongan. Hal ini diakui oleh partisipan S pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 1 Desember 2014 yaitu: 33 Partisipan L, Mahasiswa, Wawancara Inti.Kamis 27 November 2014, pukul 12.45 WIB. Jakarta. Situasi apa y a… kalau dia lagi butuh bantuan saya atau saya melihat dia lagi kesusahan ya saya bakal bantuin dia, gitu sih kak situasi- situasi yang kaya gitu yang mendorong saya untuk menolong orang lain. 34

9. Pendapat Mahasiswa Tentang Perasaan Apa Yang Dirasakan Saat

Menolong Orang Lain. Pada pertanyaan ini ada delapan partisipan memberikan jawaban yang sama. Kedelapan partisipan tersebut menjawab perasaan yang mereka rasakan saat menolong orang lain adalah perasaan bahagia atau senang dan kepuasan tersendiri karena mereka bisa membantu atau meringankan beban dan bermanfaat untuk orang lain, apalagi jika orang yang mereka tolong kembali tersenyum itu merupakan kebahagian untuk mereka. Hal ini diakui oleh partisipan F pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 November 2014 yaitu: Ehhhmm bergumam ketika nolong yaudah nolong aja gitu, maksudnya ketika nolong aku ngga ada pemikiran ahhh habis nolong kayanya rasanya enak atau puas gitu, malah aku ngga ada rasa kaya gitu, aku ngerasahinnya biasa aja kaya jalan semestinya, kalau nolong yaudah nolong, maksudnya ngga ada rasa enak atau ngga ya biasa aja, nolong-nolong aja selahi aku bisa hehehehe tersenyum. 35

10. Pendapat Mahasiswa Tentang Apakah Akan Menolong Orang Yang

Hanya Dikenal Saja. Pada pertanyaan ini ada tujuh partisipan yang memberikan jawaban yang sama. Mereka berpendapat bahwa mereka akan menolong orang yang dikenal maupun tidak kenal karena menurut mereka menolong seseorang tidak boleh memilih-milih orang yang akan kita tolong, jadi saat kita melihat orang lain dalam kesulitan kita harus menolong orang tersebut walaupun kita tidak mengenal orang yang akan kita tolong. Tetapi ada mahasiswa yang memberikan jawaban yang berbeda, satu mahasiswa ini berpendapat bahwa dia hanya akan menolong orang yang 34 Partisipan S, Mahasiswa, Wawancara Inti.Senin 1 Desember 2014, pukul 13.00 WIB. Jakarta. 35 Partisipan F, Mahasiswa, Wawancara Inti.Kamis 27 November 2014, pukul 15.25 WIB. Jakarta.