memilih terlebih dahulu orang yang akan diajak pertama kali untuk berkenalan, dia akan memilih seseorang yang tidak sibuk dengan ponselnya
sehingga pada saat dia akan berkenalan dengan orang tersebut, dia akan mendapat merespon dengan baik. Hal ini diakui oleh partisipan M pada saat
peneliti wawancarai pada tanggal 3 Desember 2014 yaitu: Ya ajak kenalan, berkenalan dengan seseorang yang kira-kira bisa
diajak ngobrol enakkan terkadang kalau dalam situasi baru orang- orang pada sibuk pegang hp nah saya cari yang orang ngga pegang
hp yang ngga sibuk sama dunianya sendiri gitu.
40
15. Tanggapan Mahasiswa Ketika Dimarahi Oleh Dosen, Dengan
Kesalahan Yang Tidak Diperbuat.
Pada pertanyaan ini ada tiga partisipan yang memberikan tanggapan sama bahwa mereka akan pasrah saja jika dimarahin oleh dosen, namun
mereka akan meminta penjelesan terlebih dahulu dari dosen tersebut tentang kesalahan apa yang telah mereka perbuat, tetapi jika dosen tersebut tetap
memarahi, mereka akan memilih untuk mendiamkan saja. Karena menurut mereka yang penting mereka tidak melakukan kesalahan yang dituduhkan
oleh dosen tersebut jadi dibiarkan atau pasrah saja. Ada juga tiga partisipan yang memberikan tanggapan bahwa mereka
akan membela diri dan meminta penjelasan kepada dosen tentang kesalahan apa yang mereka perbuat, tetapi dengan cara baik-baik dan menggunakan
kata-kata yang sopan. Hal ini diakui oleh partisipan S pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 1 Desember 2014 yaitu:
Kalau aku ngga salah pasti aku akan membela diri, aku akan menjelaskan sama dosennya kalau aku ngga salah secara baik-baik
dan ngga pake kata-kata yang kasar juga, tapi pake kata-kata yang sopan soalnya kalau kita juga menjelaskan dengan marah-marah
dosennya pasti ngga bakal mau dengerin kita yang ada dosennya tambah marah sama kita, tapi aku juga ngga mau dituduh-tuduh
orang aku ngga ngelakuin.
41
40
Partisian M, Mahasiswa, Wawancara Inti. Rabu 3 Desember 2014, pukul 12.55 WIB. Jakarta.
41
Partisian C, Mahasiswa, Wawancara Inti. Senin 1 Desember 2014, pukul 11.45 WIB. Jakarta.
Tetapi ada dua partisipan lainnya yang memberikan tanggapan bahwa mereka akan berusaha untuk menjelaskan kepada dosen bahwa
mereka tidak melakukan kesalahan yang dituduhkan oleh dosen, tetapi mereka akan melihat situasi terlebih dahulu seperti tidak memotong
pembicaraan dosen dan mendengarkan keluh kesahnya, setelah itu baru mereka akan menjelaskan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan yang
telah dituduhkan oleh dosen tersebut.
16. Pendapat Mahasiswa Tentang Orang Yang Memiliki Kecerdasan
Emosional Seperti Apa.
Kedelapan partisipan memberikan jawaban yang sama. Mereka berpendapat bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosional adalah orang
yang mampu mengendalikan atau mengontrol emosinya. Karena menurut mereka emosi itu bukan hanya rasa marah tetapi perasaan sedih, senang dan
cara dia berinteraksi dengan orang lain, seperti saat dia merasa sedih maka dia tidak akan menunjukan kepada orang lain bahwa dia sedang sedih,
sebaliknya jika dia sedang dalam kondisi yang senang maka dia dapat mengontrol agar tidak terlalu terlihat berlebihan. Hal ini diakui oleh
partisipan K pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 Desember 2014 yaitu:
Cerdas emosi itu kalau misalnya dia lagi ada masalah tapi dia ngga marah-marah, dia diem aja, apa ya, ehhmm bergumam, dia malah
nyari solusi buat dirinya sendiri tanpa melibatkan orang lain atau menjadikan orang lain sebagai pelampiasan marahnya dia gitu kak,
jadi kaya bisa ngendaliin diri sendiri gitu.
42
17. Pendapat Mahasiswa Cara Menolong.
Delapan partisipan memberikan jawaban pertanyaan ini sama yaitu, cara mereka menolong orang lain sesuai dengan apa yang sedang
dibutuhkan, karena menurut mereka tidak mungkin mereka menolong orang tetapi mereka tidak tahu orang tersebut kesulitan apa dan apa yang
42
Partisipan K, Mahasiswa, Wawancara Inti.Kamis 27 November 2014, pukul 14.45 WIB. Jakarta.