dibutuhkan. Hal ini di akui oleh partisipan L pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 November 2014 yaitu:
Ya sesuai, apa namanya, sesuai kesulitan dia apa yang dia butuhkan kak, ngga mungkinkan kita nolong orang tapi kita ngga tau dia
kesulitan apa, misalnya dia kesulitan dalam mengerjakan tugas ngga mungkin kan kita bantuin dia dengan uang jadi harus sesuai kak
sama yang dia butuhin gitu.
43
c Dokumentasi
Berdasarkan surat kelakuan baik yang di dapat dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditanda tangani
oleh Wadek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, dan berdasarkan data dan catatan yang ada, menunjukan bahwa delapan partisipan tersebut berkelakuan baik
dan tidak pernah terkena sanksi akademik dan administratif selama Perkuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Surat
kelakuan baik tersebut dikeluarkan pada tanggal 20 dan 30 Januari 2015, surat kelakuan baik ini menjadi tambahan data penelitian.
Perilaku altruisme dan kecerdasan emosional mampu membuat seseorang untuk berfikir positif dan mampu mengendalikan dirinya. Sehingga mudah untuk
menjalin hubungan dengan orang lain dan berkelakuan baik serta tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang disekitarnya. Surat kelakuan baik tersebut
menunjukan bahwa kedelapan mahasiswa yang menjadi partisipan memiliki kecenderungan berperilaku altruisme dan cerdas secara emosional.
E. Hasil Penelitian
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa delapan partisipan yang diobservasi dan diwawancarai memiliki
kecerdasan emosional yang baik, karena terpenuhinya beberapa aspek kecerdasan emosional seperti mereka mampu mengenali emosi dirinya; mereka tidak marah
saat orang yang mereka tolong tidak mengucapkan terima kasih, mereka mampu mengelola emosi ketika mereka menolong orang lain walaupun orang tersebut
43
Partisipan L, wawancara, mahasiswa, kamis 27 November 2014
tidak mereka sukai; dan mereka juga tidak mudah tersinggung saat mereka dimarahi oleh dosen dengan kesalahan yang tidak mereka perbuat. Emosi mereka
stabil atau dapat mengendalikan emosi. Mereka tidak mudah panik atau marah apabila ada hal yang tidak baik dan juga sebaliknya serta mampu memotivasi
dirinya untuk melakukan hak-hal positif dan berguna untuk orang lain. Mereka mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan atau orang baru. Mereka dapat
mengenali emosi orang lain atau berempati hal ini dilihat dari cara mereka berempati dengan korban bencana yang terjadi di Aceh dan di Ambon.
Serta enam dari delapan partisipan tersebut menunjukkan perilaku altruisme yang baik, satu partisipan menunjukan perilaku altruisme sedang karena
satu partisipan tersebut hanya menunjukan dua aspek dari tiga aspek perilaku altruisme, dan satu partisipan memiliki perilaku altruisme rendah karena satu
partisipan tersebut hanya menunjukan satu aspek dari tiga aspek perilaku altruisme. Hal ini ditunjukan bahwa mereka memilki beberapa aspek perilaku
altruisme seperti empati, motivasi menolong dan suka rela. Mereka akan menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain yang sudah
mereka tolong, mereka juga akan menolong orang lain ketika mereka melihat orang lain dalam kondisi kesulitan dan kebingungan. Tujuh dari delapan
partisipan tersebut juga akan menolong tanpa melihat dahulu siapa yang akan mereka tolong, baik dikenal ataupun tidak mereka kenal. Sedangkan satu
partisipan lebih memilih untuk tidak menolong orang yang tidak dikenal dengan alasan dia pernah tertipu oleh orang yang tidak dikenal. Delapan partisipan
mereka juga akan merasakan kepuasan atau bahagia setelah mereka menolong orang lain. Mereka juga selalu menyempatkan diri untuk beramal kepada fakir
miskin atau anak yatim walaupun mereka memiliki aktifitas yang padat atau sibuk. Delapan partisipan tersebut juga memiliki kelakuan baik selama
perkuliahan mereka tidak pernah terkena sanksi akademik dan administratif. Perihal mereka tidak pernah terkena sanksi akademik dan administratif dibuktikan
dengan surat kelakuan baik dari pihak Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.