kesulitan pasti akan ada yang membantu mereka kembali entah itu dari teman yang sudah ditolong ataupun dari orang lain. Hal ini di akui oleh
partisipan M yang di wawancarai pada tanggal 3 Desember 2014 yaitu: Ya saya yakin insya Allah bakal ada yang nolong, karena seperti
sistem sedekah gitu kamu kasih satu kamu dapat sepuluh jadi kamu nolong satu orang ngga mungkinlah kamu ngga akan ditolong orang
lain suatu saat nanti entah itu kapan ya entah nanti atau suatu saat nanti hahaha tertawa, mengkaitkan kedua tangan, ya intinya saya
percaya jika suatu saat saya butuh pasti bakal ada yang nolongin entah itu temen yang pernah saya tolong ataupun orang lain
tersenyuum.
31
6. Pendapat Mahasiswa Tentang Menolong Teman Yang Tidak Disukai.
Pada pertanyaan ini ada enam mahasiswa yang memberikan jawaban yang sama. Keenam orang ini berpendapat bahwa mereka akan tetap
menolong teman yang tidak di sukai, karena menurut mereka perilaku menolong itu berasal dari hati dan kita tidak bisa melihat atau memilih-milih
siapa orang yang akan kita tolong. Namun ada dua mahasiswa lainnya berpendapat bahwa mereka tidak
akan membantu teman yang tidak disukai, tetapi jika temen tersebut sudah tidak ada yang menolong maka mereka akan menolong teman tersebut, asal
teman tersebut yang meminta bantuan terlebih dahulu kepada mereka. Hal ini di akui oleh partisipan N yang di wawancarai pada tanggal 26 November
2014 yaitu: Mau sih… nolongin, nolongin cuma misalnya kalau ngga sanggup
banged buat nolongin gitu, ya paling nolak atau bikin alasan apa gitu hehehe tertawa, tapi kalau aku sanggup ya aku tolongin asal dia
duluan yang minta bantuan sama aku hehehe tertawa, kan aku ngga suka dia jadi ngga mungkin aku nanya gitu sama dia, tapi kalau dia
yang nyamperin aku, terus minta bantuan ya aku bantuin.
32
31
Partisian M, Mahasiswa, Wawancara Inti. Rabu 3 Desember 2014, pukul 12.55 WIB. Jakarta.
32
Partisian N, Mahasiswa, Wawancara Inti. Rabu 26 November 2014, pukul 12.45 WIB. Jakarta.
7. Tanggapan Mahasiswa Jika Memiliki Aktivitas Yang Padat, Apakah
Mahasiswa Akan Menyempatkan DiriIngat Untuk Memberikan Sumbangan Pada Fakir Miskin.
Pada pertanyaan ini ada delapan partisipan tersebut memberikan tanggapan yang sama, mereka berpendapat bahwa mereka akan
menyepatkan diri atau ingat untuk memberikan sumbangan kepada fakir miskin, dan biasanya mereka akan memberikan sumbangan kepada
pengamen, pengemis dan amal masjid yang ada dipinggir jalan, karena menurut mereka memberikan sumbangan merupakan pahala dan tabungan
untuk mereka di akhirat nanti. Hal ini diakui oleh partisipan L pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 November 2014 yaitu:
Kalau misalkan kaya gitu,, gimana ya ehhmmm tapi kalau kasih pengemis itu kaya kalau lagi di jalan ya, lagi buru-buru banged mau
kekampus tiba-tiba ada pengemis ya kalau lagi emang punya uang, ya Insya Allah sih memeberikan gitu kan, tapi kalau misalkan ngga
ya ngga juga, tapi, kalau ya gitu lah pokoknya, setiap ada kesempatan dan aku bisa melakukannya ya aku lakuin gitu
tersenyum dan mengembuskan nafas.
33
8. Pendapat Mahasiswa Tentang Situasi Apa Yang Mendorong Untuk
Menolong Orang Lain.
Pada pertanyaan ini lima mahasiswa menjawab sama yaitu situasi yang mendorong mereka untuk menolong adalah situasi pada saat orang lain
dalam kondisi kesusahan, dan tiga mahasiswa yang lain menjawab berbeda, satu mahasiswa menjawab pada saat situasi darurat dan satu mahasiswa
lainnya menjawab pada situasi melihat teman atau orang lain dalam kondisi kebingungan. Serta satu mahasiswa menjawab tergantung dari mood jika dia
dalam kondisi bahagia maka dia akan memberikan pertolongan tetapi jika dalam kondisi sedih maka sebaliknya dia tidak akan memberikan
pertolongan. Hal ini diakui oleh partisipan S pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 1 Desember 2014 yaitu:
33
Partisipan L, Mahasiswa, Wawancara Inti.Kamis 27 November 2014, pukul 12.45 WIB. Jakarta.