Tetapi ada dua partisipan lainnya yang memberikan tanggapan bahwa mereka akan berusaha untuk menjelaskan kepada dosen bahwa
mereka tidak melakukan kesalahan yang dituduhkan oleh dosen, tetapi mereka akan melihat situasi terlebih dahulu seperti tidak memotong
pembicaraan dosen dan mendengarkan keluh kesahnya, setelah itu baru mereka akan menjelaskan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan yang
telah dituduhkan oleh dosen tersebut.
16. Pendapat Mahasiswa Tentang Orang Yang Memiliki Kecerdasan
Emosional Seperti Apa.
Kedelapan partisipan memberikan jawaban yang sama. Mereka berpendapat bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosional adalah orang
yang mampu mengendalikan atau mengontrol emosinya. Karena menurut mereka emosi itu bukan hanya rasa marah tetapi perasaan sedih, senang dan
cara dia berinteraksi dengan orang lain, seperti saat dia merasa sedih maka dia tidak akan menunjukan kepada orang lain bahwa dia sedang sedih,
sebaliknya jika dia sedang dalam kondisi yang senang maka dia dapat mengontrol agar tidak terlalu terlihat berlebihan. Hal ini diakui oleh
partisipan K pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 Desember 2014 yaitu:
Cerdas emosi itu kalau misalnya dia lagi ada masalah tapi dia ngga marah-marah, dia diem aja, apa ya, ehhmm bergumam, dia malah
nyari solusi buat dirinya sendiri tanpa melibatkan orang lain atau menjadikan orang lain sebagai pelampiasan marahnya dia gitu kak,
jadi kaya bisa ngendaliin diri sendiri gitu.
42
17. Pendapat Mahasiswa Cara Menolong.
Delapan partisipan memberikan jawaban pertanyaan ini sama yaitu, cara mereka menolong orang lain sesuai dengan apa yang sedang
dibutuhkan, karena menurut mereka tidak mungkin mereka menolong orang tetapi mereka tidak tahu orang tersebut kesulitan apa dan apa yang
42
Partisipan K, Mahasiswa, Wawancara Inti.Kamis 27 November 2014, pukul 14.45 WIB. Jakarta.
dibutuhkan. Hal ini di akui oleh partisipan L pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 November 2014 yaitu:
Ya sesuai, apa namanya, sesuai kesulitan dia apa yang dia butuhkan kak, ngga mungkinkan kita nolong orang tapi kita ngga tau dia
kesulitan apa, misalnya dia kesulitan dalam mengerjakan tugas ngga mungkin kan kita bantuin dia dengan uang jadi harus sesuai kak
sama yang dia butuhin gitu.
43
c Dokumentasi
Berdasarkan surat kelakuan baik yang di dapat dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditanda tangani
oleh Wadek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, dan berdasarkan data dan catatan yang ada, menunjukan bahwa delapan partisipan tersebut berkelakuan baik
dan tidak pernah terkena sanksi akademik dan administratif selama Perkuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Surat
kelakuan baik tersebut dikeluarkan pada tanggal 20 dan 30 Januari 2015, surat kelakuan baik ini menjadi tambahan data penelitian.
Perilaku altruisme dan kecerdasan emosional mampu membuat seseorang untuk berfikir positif dan mampu mengendalikan dirinya. Sehingga mudah untuk
menjalin hubungan dengan orang lain dan berkelakuan baik serta tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang disekitarnya. Surat kelakuan baik tersebut
menunjukan bahwa kedelapan mahasiswa yang menjadi partisipan memiliki kecenderungan berperilaku altruisme dan cerdas secara emosional.
E. Hasil Penelitian
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa delapan partisipan yang diobservasi dan diwawancarai memiliki
kecerdasan emosional yang baik, karena terpenuhinya beberapa aspek kecerdasan emosional seperti mereka mampu mengenali emosi dirinya; mereka tidak marah
saat orang yang mereka tolong tidak mengucapkan terima kasih, mereka mampu mengelola emosi ketika mereka menolong orang lain walaupun orang tersebut
43
Partisipan L, wawancara, mahasiswa, kamis 27 November 2014