Infromasi Partisipan HASIL PENELITIAN

organisasi yang ada dilingkungan kampus untuk mengisi waktu luangnya seusai kuliah, dikarenakan rumah N yang cukup jauh, sehingga tidak memungkinkan untuk ikut organisasi, dimana organisasi biasanya selalu berkumpul atau diadakan setelah jam kuliah selesai yaitu sore hari. N adalah anak pertama dari empat bersaudara, N tinggal bersama dengan kedua orang tuanya di daerah Parung Panjang yang cukup jauh dari kampus. Partisipan N mengambil jurusan IPS pada saat duduk dibangku Aliyah. Menurut N orang yang memotivasi dirinya adalah kedua orang tuanya. Setiap merasakan suatu kegagalan N jarang menceritakan kepada teman-teman dekatnya, N lebih suka mencurahkannya lewat tulisan dan mencari solusinya sendiri, walaupun harus menceritakan kepada orang lain maka N lebih memilih menceritakan kepada orang tua dan meminta bantuan mereka untuk mencari solusinya. Cita-cita N adalah menjadi seorang guru, alasan N ingin menjadi guru agar ilmu yang selama dipelajari selama kuliah dapat bermanfaat untuk orang lain dan menjadi guru merupakan tugas yang mulia. 6 Partisipan C adalah mahasiswi semester ganjil Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi ekonomi, C adalah mahasiswi yang ceria, sopan dan terbuka, hal ini terlihat dari cara C berbicara dan menjawab pertanyaan pada saat wawancara dengan peneliti. Partisipan C mengisi waktu luangnya untuk berorganisasi, C memilih salah satu organisasi yang berhubungan dengan seni dan satra dikarenakan C sangat menyukai hal-hal yang berhubungan dengan satra dan ingin menyalurkan bakat disana. Selain ikut organisasi, C juga mengajar di sekolah dekat dengan rumahnya. Partisipan C adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Pada saat duduk di bangku SMA C mengambil jurusan IPS. Menurut C orang yang memotivasi dirinya adalah kedua orang tuanya. Setiap merasakan suatu kegagalan C akan selalu merasa sedih dan cara untuk menyikapinya, C akan mencari hiburan seperti curhat kepada teman-teman dekatnya. Cita-cita C adalah menjadi guru yang baik untuk murid-muridnya dan menjadi ibu serta istri yang baik untuk anak dan suaminya kelak. 7 6 Partisian N, Mahasiswa, Wawancara Pembuka. Jumat , 21 November 2014, Pukul 14.00 WIB. Jakarta. 7 Partisian C, Mahasiswa, Wawancara Pembuka. Rabu, 26 November 2014, Pukul 11.45 WIB. Jakarta. Partisipan S adalah mahasiswi semester ganjil Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi geografi, S adalah mahasiswi yang sopan dan ramah, hal ini terlihat dari cara S berbicara dan menjawab pertanyaan pada saat wawancara dengan peneliti. Partisipan S memilih untuk tidak mengikuti organisasi yang ada dilingkungan kampus untuk mengisi waktu luangnya seusai kuliah, karena menurut S dirinya tidak dapat membagi waktu antara jam kuliah, organisasi dan belajar sehingga S memutuskan untuk tidak mengikuti organisasi apapun. Partisipan S adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Partisipan S mengambil jurusan IPS pada saat duduk dibangku SMA. Menurut S orang yang memotivasi dirinya adalah kedua orang tuanya dan teman-teman. Cita-cita S adalah menjadi guru IPS yang professional, menurut S menjadi seorang guru, dia dapat berbagi ilmu yang sudah didapat kepada orang lain dan waktu berkerjanya juga tidak terlalu lama sehingga suatu saat S menikah, S bisa membagi waktu dengan anak dan suaminya. 8 Partisipan M adalah mahasiswa semester ganjil Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi geografi, M adalah mahasiswa yang tegas, sopan dan ramah, hal ini terlihat dari cara M berbicara dan menjawab pertanyaan pada saat wawancara dengan peneliti. Partisipan M mengisi waktu luangnya untuk berorganisasi. Alasan M mengikut organisasi karena menurut M dirinya memiliki kepribadian yang tertutup sehingga M memilih mengikuti organisasi untuk membantu dirinya agar bisa bersosialisasi dan berkenalan dengan teman-teman baru dengan mudah. Partisipan M adalah anak terakhir dari enam bersaudara, M berasal dari MAN dengan jurusan IPS. Menurut M orang yang memotivasi dirinya adalah kedua orang tua, karena menurut M kedua orang tuanya sudah berkorban banyak untuk dirinya sehingga M akan membuat kedua orang tuanya tersenyum saat melihat hasil kerja kerasnya nanti. Setiap merasakan suatu kegagalan M akan melihat foto kedua orang tuanya untuk kembali bangkit dan berusaha. Cita-cita M adalah menjadi guru, menurut M guru adalah orang yang sangat berjasa dan guru merupakan titik tolak pertama dari semua profesi yang ada didunia, dan M merasa 8 Partisian S, Mahasiswa, Wawancara Pembuka. Jumat, 28 November 2014, Pukul 10.00 WIB. Jakarta. tertarik ingin mendidik murid-muridnya agar bisa lebih berhasil dari dirinya kelak. 9 Partisipan Y adalah mahasiswi semester ganjil Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial konsentrasi ekonomi, Y adalah mahasiswi yang ceria, sopan dan ramah, hal ini terlihat dari cara Y berbicara dan menjawab pertanyaan pada saat wawancara dengan peneliti. Partisipan Y memilih untuk tidak mengikuti organisasi yang ada dilingkungan kampus untuk mengisi waktu luangnya seusai kuliah, dikarenakan jarak dari rumahnya kekampus cukup jauh dan dimana organisasi selalu berkumpul seusai pulang kuliah yang biasanya sore hari, sehingga tidak memungkinkan Y untuk ikut organisasi di kampus dan alasan lainya karena partisipan Y tidak di izinkan untuk pulang terlalu malam oleh kedua orang tuanya. Partisipan Y adalah anak terakhir dari dua bersaudara, Y tinggal bersama kedua orang tuannya di daerah Bogor yang cukup jauh dari kampus. Partisipan Y berasal dari MAN dengan jurusan IPS. Menurut Y orang yang memotivasi dirinya adalah dirinya sendiri, kedua orang tua serta teman-temannya. Setiap merasakan suatu kegagalan Y akan selalu mencoba kembali sehingga dapat mencapai kesuksesan yang ingin diraih. Cita-cita Y adalah menjadi seorang guru yang baik dan dapat dicontoh oleh murid-muridnya kelak. 10 Dari informasi partisipan di atas, diketahui bahwa partisipan memiliki latar belakang dan karakter yang berbeda, ada tiga orang mahasiswa yang berasal dari SMA dan ada lima orang mahasiswa yang berasal dari MAN, serta ada empat mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan empat mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi dikampus, namun mereka memiliki persamaan cita-cita yaitu mereka ingin menjadi seorang guru. Maka dari itu mahasiswa yang diwawancarai sebanyak delapan orang dari konsentrasi yang berbeda, masing-masing konsentrasi diambil tiga orang KM ketua mahasiswa dan lima orang mahasiswa dari hasil observasi yang dipilih untuk diwawancarai oleh peneliti. 9 Partisian M, Mahasiswa, Wawancara Pembuka. Selasa, 2 Desember 2014, Pukul 11.00 WIB. Jakarta. 10 Partisian Y, Mahasiswa, Wawancara Pembuka. Senin, 1 Desember 2014, Pukul 09.15 WIB. Jakarta.

D. Paparan Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu mendeskripsikan bagaimana kecerdasan emosional mempengaruhi perilaku altruisme pada mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada bagian ini peneliti akan memaparkan jawaban partisipan pada saat diwawancarai dan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk mencari partisipan. Pada wawancara ini terdapat 17 tujuh belas pertanyaan tentang kecerdasan emosional dan perilaku altruisme. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkip, kemudian transkip tersebut peneliti olah dengan cara mereduksi data, menyajikan datamenyimpulkan data. Data yang di reduksi adalah informasi yang tidak berhubungan dengan penelitian. Data yang disajian di buat dalam bentuk-bentuk poin, berdasarkan pertanyaan wawancara. Baru setelah itu peneliti dapat menyimpulkannya secara deskriptif dan juga penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian, dan bagaimana data tersebut menjawab penelitian. a Hasil Observasi Untuk Mencari Partisipan Observasi dalam penelitian ini dilakukan sebelum melakukan wawancara dengan partisipan, karena ini penelitian kualitatif penting sekali peneliti mewawancarai orang yang tepat agar pertanyaan peneliti bisa terjawab. Oleh karena itu peneliti melakukan observasi yang bertujuan untuk menentukan orang yang akan diwawancarai partisipan, peneliti memiliki borang observasi. Dalam borang tersebut terdapat lima aspek kecerdasan emosional yang terdiri dari: mengenali emosi, mengelola emosi diri, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain, sedangkan aspek perilaku altruisme terdiri dari: empati, motivasi menolong, dan sukarela. Delapan aspek ini peneliti amati dari mahasiswa yang ada di jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Peneliti memutuskan mereka yang akan menjadi partisipan adalah mereka yang memiliki lima aspek dari delapan aspek yang telah ditentukan oleh peneliti, kelima aspek tersebut bukan hanya dari satu domain saja tetapi gabungan dari keduanya yaitu aspek kecerdasan emosional dan aspek perilaku altruisme. Observasi ini dilakukan selama empat hari, terputus tidak dilakukan secara nonstop. Pada setiap waktunya peneliti duduk di lokasi observasi yaitu hari pertama peneliti duduk di depan ruang 517 gedung FITK jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dari jam 12.00 sampai dengan jam 14.00 pemilihan tempat ini dikarenakan tempat tersebut dekat dengan toilet dan musola dan alasan pemilihan waktu tersebut karena jam tersebut merupakan jam shalat dzuhur dan jam istirahat mahasiswa. Hari kedua, ketiga dan keempat peneliti duduk di tangga lantai lima gedung FITK jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, dari jam 10.00 sampai dengan jam 14.00 pemilihan tempat ini dikarenakan jalur tersebut ramai dilalui oleh mahasiswa dan alasan pemilihan waktu karena jam tersebut merupakan jam istirahat atau jam pengantian mata kuliah. Dari hasil observasi terlihat bahwa aspek kecerdasan emosional mengenali emosi diri, mengenali emosi orang lain, membina hubungan dengan orang lain dan aspek perilaku altruisme memotivasi menolong, dan sukarela selalu muncul pada setiap mahasiswa yang menjadi partisipan, untuk lebih jelasnya berikut pemamarannya:

1. Kecerdasan Emosional

a Mengenali Emosi Mengenali emosi diri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. 11 Dalam aspek mengenali emosi, peneliti menemukan kelima partisipan yang akan diwawancarai, kelima partisipan ini menunjukan perilaku berani mengungkapkan perasaan mereka saat mereka ditanya oleh peneliti tentang bagaimana perasaan yang mereka rasakan saat itu. Kelima partisipan tersebut menjawab 11 Daniel Goleman, op. cit., h. 58. dengan lancar bahwa mereka ada yang merasa lelah, sedang memikirkan masa depan, jenuh dan bahagia. Hasil observasi ini di dapatkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seperti yang dilihat dari observasi partisipan N, mahasiswa tersebut berani mengungkapkan perasaan yang sedang dialami dengan apa adanya. 12 b Mengelola Emosi Diri Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. 13 Dalam aspek mengelola emosi, peneliti menemukan empat partisipan yang memiliki aspek ini, seperti yang dilihat oleh peneliti saat melakukan observasi, dua partisipan memberikan maaf kepada temannya yang tidak sengaja merobek bukunya dan saat teman tidak sengaja menabraknya pada saat partisipan sedang berjalan, dan satu partisipan meminta maaf kepada temannya karena tidak sengaja merobek buku temannya. Selanjutnya Satu partisipan lainnya berperilaku tidak merusak, seperti menjaga fasilitas kampus dengan tidak membanting pintu saat masuk kekelas. Hasil observasi ini di dapatkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seperti yang dilihat dari observasi partisipan S, mahasiswa tersebut mau memberikan maaf kepada temannya yang tidak sengaja merobek bukunya. 14 12 Berdasarkan hasil observasi dengan Partisipan N, pada Rabu 19 November 2014 pukul 13.00 WIB. 13 Daniel Goleman, op. cit., h. 58. 14 Berdasarkan hasil observasi dengan Partisipan S, pada Rabu 26 November 2014 pukul 13.20 WIB. c Memotivasi Diri Memotivasi diri sendiri yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur emosi, motivasi diri dan menguasai diri serta mengembangkan kreativitas. Biasanya orang yang dapat memotivasi diri sendiri cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam upaya apapun yang dikerjakannya, dan memiliki kekuatan berfikir positif dan optimis. 15 Dalam aspek memotivasi diri, peneliti menemukan empat partisipan yang memiliki aspek ini, keempat partisipan ini menunjukan perilaku menaati peraturan kampus, seperti yang dilihat oleh peneliti saat melakukan observasi keempat partisipan ini menggunakan pakaian yang sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh Fakultas . Hasil observasi ini di dapatkan dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seperti yang dilihat dari observasi partisipan C mahasiswa tersebut menggunakan pakaian yang sopan sesuai dengan peraturan Fakultas. 16 d Mengenali Emosi Orang Lain Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. 17 Dalam aspek mengenali emosi orang lain, peneliti menemukan lima partisipan yang memiliki aspek ini. Ada empat partisipan yang menunjukan perilaku mau menolong orang lain, seperti yang dilihat oleh peneliti saat melakukan observasi, keempat partisipan ini mau menolong kakak senior yang sedang melakukan penelitian skripsi dengan menjadi partisipannya dan bersedia untuk diwawancarai walaupun kondisi mereka sedang dalam kondisi lelah karena mereka baru selesai melakukan aktivitas seperti perkuliahan mengerjakan tugas kelompok tetapi mereka bersedia untuk diwawancarai oleh kakak kelas karena menurut mereka menolong orang lain adalah sesuatu yang baik. 15 Daniel Goleman, op. cit., h. 16 Berdasarkan hasil observasi dengan Partisipan C, pada Rabu 26 November 2014 pukul 13.20 WIB. 17 Daniel Goleman, op. cit., h.