Dari hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Goleman bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan emosional mampu memotivasi diri,
ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur suasana hati. Dengan kecerdasan emosi tersebut
seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilih kepuasan, dan mengatur suasana hati.
44
Serta hasil penelitian mengenai perilaku altruisme menurut Myers sesuai dengan hasil penelitian di atas seseorang yang
memiliki perilaku altruisme cenderung menunjukan hasrat untuk menolong orang lain tanpa harus memikirkan kepentingan sendiri.
45
44
Daniel Goleman, op. cit., h. 45.
45
Sarlito Wirawan Sarwono, op. cit., h. 328.
62
BAB V PENUTUP
Pada bab lima, peneliti akan memaparkan lebih lanjut mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari dua yaitu kesimpulan dan
saran.
A. Kesimpulan
Pada bab I peneliti menjelaskan pertanyaan utama “bagaimana kecerdasan
emosional mempengaruhi perilaku altruisme pada mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?” maka pada bab
ini, penulis akan menyimpulkan temuannya, yaitu: Hasil penelitian yang dilakukan kepada delapan mahasiswa Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukan bahwa bagaimana kecerdasan emosional mempengaruhi perilaku
altruisme. Hal ini ditunjukan antara lain pada saat mahasiswa dalam kondisi suasana hati atau emosi yang kurang baik tetapi ada teman yang meminta bantuan
kepada mereka untuk meminjam uang, tujuh dari delapan partisipan akan tetap menolong teman tersebut. Enam dari delapan partisipan juga akan menolong
seseorang yang tidak mereka sukai. Delapan partisipan tersebut mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa yang
dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Enam dari delapan partisipan juga memilih untuk menolong seseorang yang jatuh dari motor walaupun mereka
dalam kondisi sedang terburu-buru. Hal ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional cenderung menunjukan perilaku altruisme.
Mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional cenderung memiliki empati, motivasi menolong dan menolong dengan suka rela, walaupun tidak semua
mahasiswa yang diwawancari tidak menunjukan sikap ini dan tidak bisa digeneralisasikan pada kasus dan situasi yang berbeda. Mereka memiliki
kecerdasan emosional dan juga perilaku altruisme, dengan mereka berkelakuan baik dan tidak pernah terkena sanksi akademik dan administratif selama