Namun selain menunjukan perilaku menolong orang lain keempat partisipan tersebut ditambah dengan satu partisipan lainnya menunjukan
perilaku mendengarkan atau memperhatikan teman berbicara, seperti yang dilihat oleh peneliti saat melakukan observasi. Kelima partisipan
ini mau mendengarkan temannya yang sedang berbicara dengan mereka. Hal ini dilihat dari hasil observasi partisipan Y mahasiswa tersebut
bersedia membantu kakak kelas untuk menjadi partisipannya.
18
e Membina Hubungan Dengan Orang Lain
Membina hubungan, seni membina hubungan, sebagai besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Mereka dapat
melakukan interaksi dengan orang lain lancar dalam pergaulan sosial.
19
Dalam aspek membina hubungan dengan orang lain, peneliti menemukan lima partisipan yang memiliki aspek ini. Ada empat
partisipan yang bergaul atau memiliki komunitas geng, seperti yang dilihat oleh peneliti saat melakukan observasi. Keempat partisipan ini
berkumpul dengan teman sekelompoknya didepan kelas. Ada juga satu partisipan yang menunjukan perilaku bermain
dengan temannya hal ini dilihat dari cara partisipan bergurau dengan temannya diluar kelas.
Selain kedua perilaku diatas, kelima partisipan tersebut juga menunjukan perilaku menyapa, mengucapkan salam atau bersalaman
ketika bertemu dosen atau teman. Hal ini dilihat dari hasil observasi partisipan K mahasiswa tersebut membina hubungan dengan orang lain,
dia menyapa, mengucapkan salam kepada temannya.
20
18
Berdasarkan hasil observasi dengan partisipan Y, pada Jumat 21 November 2014 pukul 10.00 WIB.
19
Daniel Goleman, op. cit., h. 59.
20
Berdasarkan hasil observasi dengan partisipan K, pada Rabu 19 November 2014 pukul 12.30 WIB.
2 Perilaku Altruisme
a Empati
Empati adalah kemampuan untuk ikut merasakan perasaan orang lain dan dorongan untuk menolong.
21
Dalam aspek Empati, peneliti menemukan empat partisipan yang memiliki aspek ini. Keempat
partisipan ini menunjukkan perilaku menolong teman yang sedang kesulitan. Dilihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, keempat
partisipan ini membantu teman yang menanyakan ruang kelas yang akan digunakan, membukaan pintu kelas untuk teman yang hendak masuk
kedalam kelas, membantu teman membenarkan jilbab, dan yang terakhir membantu mengajarkan teman yang kesulitan mengerjakan tugas kuliah.
Hal ini dilihat dari hasil observasi partisipan C mahasiswa tersebut membantu temannya merapikan jilbab.
22
b Motivasi Menolong
Memotivasi menolong adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan orang lain.
23
Dalam aspek motivasi menolong, peneliti menemukan lima partisipan yang memiliki aspek ini. Terdapat satu
partisipan yang memberikan sumbangan atau amal kepada mahasiswa yang sedang mengumpulkan dana bencana. Ada juga tiga partisipan
yang membagi makanan dan minuman kepada temannya. Selain itu ada dua partisipan yang mengantar teman ke toilet dan mengantar kakak
senior yang ingin bertemu teman sekelasnya. Hal ini dilihat dari hasil observasi partisipan Y mahasiswa tersebut berbagi air minum dengan
temannya
24
.
21
Fuad Nashori, op.cit., h. 36.
22
Berdasarkan hasil observasi dengan Partisipan C, pada Rabu 26 November 2014 pukul 13.20 WIB.
23
Fuad Nashori, op.cit., h.
24
Berdasarkan hasil observasi dengan partisipan Y, pada Jumat 21 November 2014 pukul 10.00 WIB.
c Suka Rela
Menolong dengan suka rela yaitu bahwa apa yang diberikan semata-mata untuk orang lain dan tidak ada kemungkinan untuk
memperoleh imbalan.
25
Dalam aspek suka rela, peneliti menemukan lima partisipan yang memiliki aspek ini untuk diwawancarai. Ada dua
partisipan yang mengambil sampah yang berserakan dekat mereka dan membuangnya tanpa disuruh oleh orang lain.
Ada empat partisipan yang dilihat oleh peneliti pada saat melakukan observasi, keempat partisipan tersebut bersedia mengambil
absen di ruang jurusan tanpa ada paksaan dan mereka melakukannya dengan sukarela. Hal ini dilihat dari hasil observasi partisipan S
mahasiswa tersebut bersedia mengambil absen di ruang Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
26
b Hasil Wawancara
1. Bagaimana Perasaan Mahasiswa Tentang Bencana Alam Di Aceh Dan Di
Ambon.
Pada pertanyaan ini tiga mahasiswa menjawab bahwa bencana banjir tersebut adalah kesalahan manusia itu sendiri yang kurang peduli dengan
lingkungannya sehingga terjadi bencana alam tersebut, dan ada juga dua mahasiswa yang menjawab bahwa mereka merasa sedih mendengarkan
berita tersebut dan cukup prihatin dengan korban-korban disana, kemudian dua mahasiswa lainnya yang menjawab bahwa meraka merasa sedih dan
ingin ikut serta untuk membantu korban yang terkena bencana tersebut. Tapi selain itu ada satu mahasiswa yang berpendapat bahwa bencana alam
tersebut yang terjadi di Aceh maupun di Ambon sudah menjadi kuasa Allah SWT dan kita sebagai hambanya harus lebih meningkatkan diri lagi kepada
Allah SWT.
25
Fuad Nashori, op.cit., h.
26
Berdasarkan hasil observasi dengan Partisipan S, pada Rabu 26 November 2014 pukul 13.20 WIB.
Dari semua pendapat diatas terlihat tiga mahasiswa yang tidak memiliki empati, dua mahasiswa memiliki rasa empati karena mereka
merasa sedih dan ingin ikut serta membantu korban bencana alam tersebut, dua mahasiswa lainnya hanya memiliki rasa simpati karena mereka hanya
merasa sedih tanpa ada niat untuk membantu korban bencana alam tersebut, sedangkan satu mahasiswa hanya pasrah dan beranggapan bahwa bencana
alam yang terjadi karena kuasa Allah SWT. Hal ini di akui oleh partisipan L pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 November 2014 yaitu:
Ehhmm berpikir sambil menatap lurus kedepan, bencana kalau banjir menurut aku itu emang, sekarang karena ulah manusia itu
sendiri ya kak, kan ada juga tuh ayat yang bilang kerusakan yang terjadi di muka bumi itu akibat ulah tangan manusia itu sendiri.
Sebenernya, banjir juga termasuk salah satu perbuatan ulah tangan manusia itu sendiri gitu, yang kaya buang sampah sembarangan terus
ehhhmm berpikir, berubah posisi duduk apa namanya ya, kurang peduli sama kualitas sungai juga, ya mendirikan pemukiman-
pemukiman di daerah sungai, jadi mereka banjir, padahal emang itu kan seharusnya daerah aliran air, mereka kurang sadar mendirikan
lingkungan eh tempat tinggal maksudnya, di daerah sungai atau bantaran sungai.
27
2. Pendapat Mahasiswa Tentang Apa Yang Harus Dilakukan Pemerintah
Dan Masyarakat Untuk Menangani Bencana Alam Tersebut.
Kedelapan partisipan tersebut memberikan jawaban yang sama, mereka berpendapat bahwa hal yang harus dilakukan oleh pemerintah
maupun masyarakat dalam bencana ini adalah melakukan perbaikan jalan dan saluran air yang rusak, menanam penghijauan dipinggir sungai atau
danau, serta pemerintah harus segera mengirimkan bantuan untuk korban disana sehingga dapat meringankan beban penderitaan korban bencana
tersebut. Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi tentang penyebab dan pencegahan terjadinya bencana alam tersebut, agar masyarakat memiliki
kesadaran untuk menjaga lingkungannya. Hal ini di akui oleh partisipan S pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 1 Desember 2014 yaitu:
27
Partisian L, Mahasiswa, Wawancara Inti. Kamis, 27 November 2014, Pukul 13.30 WIB. Jakarta.
Kalau… kan bencananya udah terjadi sebaiknya pemerintah sama masyarakat yang ada di luar aceh atau ambon yang ngga kena
bencana juga baiknya memberikan sumbangan bantuan untuk mereka, tapi sebelum terjadinya banjir pemerintah atau masyarakat
baiknya menggalangkan… ehhmm berpikir, menatap keatas jangan membuang sampah sembarangan terutama di sungai atau danau gitu,
terus menanam pohon-pohon di pinggiran aliran sungai, itu kan bisa menyerap air terus bisa buat pencegahan banjir juga.
28
3. Tanggapan Mahasiswa Saat Orang Yang Ditolong Tidak Mengucapkan
Terima Kasih.
Pada pertanyaan ini ada enam mahasiswa yang memberikan jawaban sama. Keenam orang ini berpendapat bahwa mereka tidak bermasalah jika
orang yang mereka tolong tidak mengucapkan terima kasih karena menurut mereka menolong seseorang itu adalah tugas mereka sebagai makhluk sosial
dan jika mereka mengharapkan ucapan terima kasih berarti mereka tidak ikhlas dalam menolong orang lain.
Namun ada dua mahasiswa lain berpendapat bahwa mereka akan merasa kesal jika orang yang sudah mereka tolong tidak mengucapkan
terima kasih, tetapi rasa kesal mereka tidak berlarut-larut dan mereka akan belajar dari pengalaman tersebut bahwa suatu saat nanti jika mereka ditolong
oleh orang lain mereka jangan sampai lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah menolong mereka. Hal ini di akui oleh partisipan
C pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 1 Desember 2014 yaitu: Mungkin awal kesel ya kan kak, pernah sih ngalamin kaya gitu,
awalnya pasti kesel, cumaan selalu berpikir, walaupun dia ngga ngucapin terima kasih tapi seengganya aku udah ngebantu dia,
setelah itu seterah deh mau gimana juga gitu, cumaan untuk jadi diri kita jangan kaya gitu juga harus tahu kalau kita dibantu kita harus
ngucapin terima kasih sama orangnya tersenyum.
29
28
Partisian S, Mahasiswa, Wawancara Inti. Senin, 1 Desember 2014, pukul 13.00 WIB. Jakarta.
29
Partisian C, Mahasiswa, Wawancara Inti. Senin, 1 Desember 2014, pukul 11.45 WIB. Jakarta.
4. Tanggapan Mahasiswa Jika Suasana HatiEmosi Yang Kurang Baik,
Misalnya Sedang Marah Atau Kecewa Dan Teman Meminta Bantuan Untuk Meminjam Uang.
Pada pertanyaan ini tujuh mahasiswa yang memberikan tanggapan sama. Ketujuh orang ini berpendapat bahwa mereka akan meminjamkan
uang kepada temannya walaupun kondisi emosi mereka kurang baik karena menurut mereka permasalahan pribadi jangan dilibatkan kepada orang yang
tidak bersalah jadi kalau ada teman yang membutuhkan bantuan dan mereka sanggup untuk membantu, maka mereka akan membantu orang tersebut.
Namun ada satu mahasiswa yang berpendapat bahwa dia memilih untuk tidak meminjamkan uang kepada temannya, menurutnya jika suasana
hatinya sedang tidak baik maka apapun yang akan dikerjakan juga tidak baik. Hal ini di akui oleh partisipan C yang di wawancarai pada tanggal 1
Desember 2014 yaitu: Kalau suasana hati lagi ngga baik, pasti apa yang dilakuin juga ikut
ngga baik, kayanya aku ngga bakal minjemin kak, soalnya emangkan namanya lagi kalut pasti pengennya menyendiri dan kalau pun dia
tiba-tiba datang ke aku pasti aku dengan sikap cuek terus aku cuma
“ehhm” gitu doank, ya pasti aku ngga bakal minjemin ya namanya juga lagi ngga mood ya kaya gitu.
30
5. Pendapat Mahasiswa Jika Menolong Teman, Apakah Mahasiswa
Berharap Timbal Balik.
Pada pertanyaan ini ada dua mahasiswa yang menjawab bahwa mereka tidak munafik pasti berharap teman yang sudah mereka tolong akan
kembali menolong jika mereka dalam keadaan kesulitan terutama teman dekatnya.
Namun ada enam mahasiswa yang memberikan jawaban sama. Keenam mahasiswa ini menjawab bahwa mereka tidak berharap balasan dari
teman yang sudah mereka tolong, karena menurut mereka jika mereka menolong teman maka suatu hari nanti apabila mereka dalam keadaan
30
Partisian C, Mahasiswa, Wawancara Inti. Senin 1 Desember 2014, pukul 11.45 WIB. Jakarta.