dikenal saja, hal ini dikarenakan dia pernah tertipu oleh seorang nenek- nenek dipinggir jalan yang meminta uang untuk membeli makanan, tetapi
beberapa hari berikutnya ternyata nenek tersebut adalah orang yang mampu dalam ekonominya, karena hal inilah yang membuat dia takut untuk kembali
menolong orang yang tidak dikenal. Hal ini diakui oleh partisipan C pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 1 Desember 2014 yaitu:
Iya, kalau untuk yang orang yang ngga dikenal sama sekali aku suka ngeri kak, takut tiba-
tiba… waktu itu pernah ada nenek-nenek gitu di jalan nyamperin aku minta uang gitu, bilang kalau dia belum makan
yaudah aku kasih eh ternyata dia emang orangnya kaya gitu, makanya sejak saat itu aku takut kalau nolong orang yang ngga
dikenal, jadi aku nolonginnya yang aku kenal aja mau itu yang deket sama aku maupun yang ngga deket sama aku.
36
11. Pendapat Mahasiswa Tentang Apa Yang Dilakukan Jika Melihat
Seseorang Jatuh Dari Motor Padahal Saat Itu Sedang Terburu-buru Untuk Urusan Penting.
Pada pertanyaan ini ada dua partisipan yang memberikan jawaban yang berbeda. Dua partisipan ini berpendapat bahwa mereka memutuskan
untuk tetap melanjutkan urusan mereka, alasannya karena salah satu partisipan tersebut takut dengan darah dan salah satu partisipan lainnya
menjawab karena posisinya sedang dalam angkutan umum sehingga tidak memungkinkan untuk menolong orang yang jatuh dari motor tersebut.
Namun ada enam partisipan yang memberikan jawaban yang sama. Keenam partisipan ini berpendapat bahwa mereka akan mendatangi orang
yang jatuh dari motor tersebut terlebih dahulu untuk membantu atau memberikan pertolongan walaupun mereka dalam kondisi terburu-buru dan
urusan mereka akan tertunda. Hal ini diakui oleh partisipan M pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 3 Desember 2014 yaitu:
Kalau posisinya bisa nolongin ya nolongin, karena saya bisa nolongin kenapa tidak saya tolongin saja, karna kalau ngga di
tolongin kan kasihan ngga ada yang nolongin dia, jadi kalau saya
36
Partisian C, Mahasiswa, Wawancara Inti. Senin 1 Desember 2014, pukul 11.45 WIB. Jakarta.
bisa nolong ya saya tolongin saya bantuin diriin motornya dulu nanti kalau orangnnya udah ngga apa-apa saya lanjut pergi lagi.
37
12. Tanggapan Mahasiswa Bila Ada Tugas Deadline Yang Harus Di
Selesaikan Tetapi Secara Bersamaan Teman Meminta Bantuan Menjadi Panitia Kegiatan Amal Korban Bencana.
Keenam mahasiswa memberikan tanggapan bahwa mereka akan lebih mementingkan untuk mengerjakan tugas dari pada menerima
permintaan bantuan untuk menjadi panitia kegiatan amal. Karena menurut meraka tugas merupakan kewajiban mereka sebagai seorang mahasiswa
yang harus dikerjakan, tetapi mereka akan menerima tawaran tersebut apabila waktu kegiatan amal tidak mengganggu waktu mereka untuk
mengerjakan tugas dan mendapat izin dari kedua orang tuanya. Namun dua mahasiswa lain memberikan tanggapan bahwa mereka
akan menerima tawaran menjadi panitia dalam kegiatan amal korban bencana alam, karena mereka dapat membagi waktu untuk mengerjakan
tugas dan kegiatan amal tersebut, mereka berpendapat bahwa mereka bisa mengerjakan tugas pada saat rapat kegiatan berlangsung atau pada malam
hari. Hal ini diakui oleh partisipan K pada saat peneliti wawancarai pada tanggal 27 November 2014 yaitu:
Aku mau kak, nanti kan kalau… ada waktu-waktu senggang aku bisa ngerjain tugasnya, soalnya kegiatan kaya gitu kan bisa nambah
pengalaman aku juga, kaya waktu itu ada acara juga nah aku disuruh rapat tapi aku juga ada tugas yaudah aku ngerjain tugas sambil rapat
deh, asal bisa bagi waktu sih bisa milih kedua-duanya kak, paling agak repot dikit hahahaha tertawa.
38
37
Partisian M, Mahasiswa, Wawancara Inti. Rabu 3 Desember 2014, pukul 12.55 WIB. Jakarta.
38
Partisipan K, Mahasiswa, Wawancara Inti.Kamis 27 November 2014, pukul 14.45 WIB. Jakarta.