25
rumit, mudah dipahami, dan mendasarkan diri atas informasi akuntansi Husnan, 2001 : 315.
Secara umum analisis fundamental merupakan satu proses yang memerlukan waktu yang lama dengan menyelidiki keadaan ekonomi,
politik, sosial, industri, dan laporan keuangan perusahaan. Analisis ini digunakan untuk membuat keputusan tentang saham apa yang perlu
diinvestasikan. Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan prospek
pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan Rodoni, 2005 : 61-62.
Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap instrumen investasi mempunyai landasan yang kuat yaitu nilai intrinsik yang dapat ditentukan
melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang. Ide dasar pendekatan
ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan Kodrat dan Indonanjaya, 2010 : 1.
5. Penilaian Saham
Upaya untuk merumuskan bagaimana menentukan harga saham yang seharusnya, telah dilakukan oleh setiap analis keuangan dengan tujuan
untuk bisa memperoleh tingkat keuntungan yang menarik. Meskipun demikian, dari hipotesa pasar modal yang efisien kita mengetahui bahwa
26
sulit bagi pemodal untuk terus bisa melampaui pasar dan memperoleh tingkat keuntungan diatas normal Husnan, 2001 : 285.
Husnan 2001 : 288 menyebutkan, analisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik intrinsic value suatu saham, dan kemudian
membandingkannya dengan harga pasar saat ini current market price saham tersebut. Nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas yang
diharapkan dari saham tersebut. Pedoman yang digunakan dalam proses
penilaian saham adalah sebagai berkut:
Apabila nilai intrinsik lebih besar dari harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued harganya terlalu
rendah, dan karenanya seharusnya dibeli dan ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki.
Apabila nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar saat ini, maka nilai tersebut dinilai overvalued harganya terlalu mahal,
dan karenanya harus dijual. Apabila nilai intrinsik sama dengan = harga ppasar saat ini,
aka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berrada dalam kondisi seimbang.
Meskipun para analis dan pemodal selalu mengupayakan untuk melakukan analisis dengan tujuan untuk bisa memperoleh tingkat
keuntungan yang menarik, mengidentifikasikan saham mana yang
27
sebaiknya dibeli dan dijual, tetapi apabila pasar modal efisien akan sangat sulit bagi pemodal untuk terus menerus bisa memperoleh tingkat
keuntungan diatas normal. Walaupun demikian, terlepas dari efisien tidaknya pasar modal, dan seberapa jauh para analis dan pemodal percaya
akan efisiensi tersebut, bagaimana melakukan penilaian saham untuk menaksir nilai intrinsik saham tersebut, perlu dipahami oleh para analis
sekuritas. Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah
serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan atau yang diamati menjadi perkiraan tentang harga saham. Dikutip oleh
Husnan 2001 : 290, terdapat dua model penilaian yang sering digunakan untuk analisis sekuritas, yaitu pendekatan present value model
kapitalisasi penghasilan dan model Price Earning Ratio atau PER metode kelipatan laba. Pendekatan present value mencoba menaksir