23
pemegang saham biasa seetelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
3. Pasar Modal Efisien
Satu artikel yang sangat penting di bidang keuangan telah ditulis oleh Fama 1970 berkaitan dengan konsep pasal modal efisien efficient
capital market. Dikutip oleh Arifin 2005 : 7, efisiensi pada pasar modal didefinisikan sebagai kecepatan dan kelengkapan suatu harga sekuritas
dalam merespon informasi yang relevan. Dalam pasar modal yang efisien, harga suatu saham pasti telah mencerminkan seluruh informasi yang
berkaitan dengan aktivitas manajemen dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dan ketika muncul informasi baru tentang perusahhaan
tersebut maka harga saham akan spontan berubah mencerminkan adanya informasi baru tersebut.
Secara formal pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi
yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. Dengan demikian akan
sangat sulit atau bahkan hampir tidak mungkin bagi para pemodal untuk memperoleh tingkat keuntungan diatas normal secara konsisten dengan
cara melakukan transaksi perdagangan di bursa efek. Efisiensi dalam artian ini sering juga disebut sebagai efisiensi informasional Husnan,
1996 : 256.
24
Hipotesis pasar efisien yang dikemukakan oleh Fama telah mengubah cara pandang tentang bagaimana cara kerja pasar modal. Persaingan antar
investor yang sangat ketat menyebabkan harga saham telah secara akurat merefleksikan seluruh informasi yang relevan, sehingga investor dapat
mempercayai bahwa harga tersebut adalah harga yang wajar. 4.
Analisis Fundamental
Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis
fundamental telah memperoleh perhatian yang cukup besar dari para analisis sekuritas dan perkembangan penelitian sehubungan dengan
konsep pasar modal yang efisien. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa
yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, serta
menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga memperoleh taksiran harga. Model ini sering disebut share price forecasting model.
Dalam pembuatan model peramalan harga saham tersebut, langkah yang penting adalah mengidentifikasikan faktor-faktor fundamental yang
diperkirakan akan mempengaruh harga saham. Setelah itu, bagaimana membuat suatu model dengan memasukkan faktor-faktor tersebut dalam
analisis. Para praktisi cenderung menyukai penggunaan model yang tidak
25
rumit, mudah dipahami, dan mendasarkan diri atas informasi akuntansi Husnan, 2001 : 315.
Secara umum analisis fundamental merupakan satu proses yang memerlukan waktu yang lama dengan menyelidiki keadaan ekonomi,
politik, sosial, industri, dan laporan keuangan perusahaan. Analisis ini digunakan untuk membuat keputusan tentang saham apa yang perlu
diinvestasikan. Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan prospek
pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan Rodoni, 2005 : 61-62.
Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap instrumen investasi mempunyai landasan yang kuat yaitu nilai intrinsik yang dapat ditentukan
melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang. Ide dasar pendekatan
ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan Kodrat dan Indonanjaya, 2010 : 1.
5. Penilaian Saham