40
= ℎ
ℎ
overvalue. Penilaian saham berbasis nilai buku dapat melalui indikator Price to Book Value PBV Murhadi, 2009 : 147.
Price to Book Value PBV menunjukkan perkiraan nilai ekuitas berdasarkan perbandingan nilai buku saham dengan harga pasarnya.
Semakin besar nilai Price to Book Value PBV, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Sehingga membuat para investor tertarik untuk menanamkan
dananya ke dalam perusahaan. Price to Book Value PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham.
Price to Book Value PBV adalah perbandingan harga pasar saham dengan nilai bukunya Meilani, 2014 : 3.
11. Keterkaitan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
a. Pengaruh Variabel Debt Ratio DR Terhadap Price Earning Ratio
PER
Rasio hutang total terhadap aktiva total atau disebut juga rasio hutang debt ratio mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditor
terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan. Besarnya hasil perhitungan rasio hutang debt ratio menunjukkan besarnya hutang
total yang didapat dijamin dengan aktiva total. Semakin tinggi rasio hutang menunjukkan risiko keuangan yang dihadapi perusahaan
41
semakin tinggi, karena hutang membawa konsekuensi beban bunga tetap Warsono, 2003 : 36.
Meningkatnya hutang akan mengakibatkan peningkatan risiko sehingga
kepercayaan pasar
terhadap prospek pertumbuhan
perusahaan menjadi berkurang dan menciptakan harga saham yang rendah dan mengakibatkan Price Earning Ratio PER semakin kecil.
Semakin tinggi prosentase rasio hutang cenderung semakin besar resiko keuangannya baik bagi kreditor maupun bagi pemegang saham
Rahma, Djumahir, dan Djazuli, 2014 : 365. Financial risk merupakan resiko tambahan bagi perusahaan akibat
adanya keputusan pendanaan menggunakan utang. Ada beberapa cara mengukur financial risk, namun dalam penelitian ini menggunakan
Debt Ratio DR. Besarnya rasio ini menunjukkan proporsi modal perusahaan yang diperoleh dari utang dibandingkan dengan total
aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi proporsi hutang menyebabkan laba perusahaan semakin tidak menentu karena adanya
beban bunga yang harus dibayarkan. Oleh karena itu semakin tinggi proporsi rasio utang akan semakin tinggi pula risiko finansial suatu
perusahaan. Tinggi rendahnya risiko keuangan perusahaan secara tidak langsung dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut
Ridho dan Prabawa, 2012 : 89.
42
b. Pengaruh Variabel Return On Equity ROE Terhadap Price
Earning Ratio PER
Return On Equity ROE adalah rasio perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri atau modal saham yang digunakan untuk
mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa atau pemilik modal. Semakin tinggi Return On Equity ROE
yang dihasilkan semakin baik kedudukan pemilik perusahaan, dimana hal ini menggambarkan semakin meningkatnya pendapatan yang
tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi
permintaan investor untuk membeli saham. Jika rasio ini meningkat manajemen dipandang lebih efisien dari sudut pandang pemegang
saham. Arisona, 2013 : 107. Return On Equity ROE sering disebut kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga Return On Equity ROE ini ada yang menyebutnya sebagai
rentabilitas modal sendiri. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Sartono 2001 dalam
Ramadhani 2013 : 4 menyatakan, semakin besar nilai Return On Equity ROE maka tingkat pengembalian yang diharapkan investor
juga besar. Semakin besar nilai Return On Equity ROE maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan. Sehingga perusahaan
43
yang memiliki profitable investment opportunities, maka pasar akan memberikan reward berupa Price Earning Ratio PER yang tinggi.
c. Pengaruh Variabel Earning per Share EPS Terhadap Price