44
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang ciri-cirinya diselidiki atau diukur Sumantri, 2011.
Sampel pada penelitian ini adalah pedagang kios wanita yang berjualan di Terminal Bus Kampung Rambutan.
Perhitungan sampel menggunakan uji hipotesis dua proporsi dengan rumus sebagai berikut:
n = { √2P1-P +
√P1 1-P1 + P21-P2 P1-P2
n = jumlah sampel = derajat kepercayaan = 1,96 pada 95 CI
= kekuatan uji 90 1,28 P1
= proporsi terpapar timbal Pb dan menderita anemia 0,454 Wardani, 2013.
P2 = proporsi tidak terpapar timbal Pb dan menderita anemia 0,065
Wardani, 2013. P
= rata-rata P1 dan P2 P1+P22=0,2592 Ariawan, 2008.
Besarnya sampel yang di hasilkan adalah: n =
{1,96√ 2 x 0,2595 1-0,2592 + 1,28 √0,454 1-0,454 + 0,065 1-0,065 0,454-0,065
n = 29 orang
45
Hasil perhitungan sampel berjumlah 29 x 2 = 58 orang. Akan tetapi setelah dilakukan perhitungan sampel ternyata jumlah sampel melebihi jumlah
populasi, maka sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh pedagang kios wanita yang berjualan di Terminal Bus Kampung
Rambutan sebanyak 54 orang.
4.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel umur, pendidikan, kebiasaan merokok dan lama bekerja.
Lembar SFFQ digunakan untuk mengukur variabel konsumsi zat besi, konsumsi vitamin C dan konsumsi asam folat. Easy Touch GC Hb digunakan sebagai alat
untuk mengukur kadar Hemoglobin. Spektrofotometer Serapan Atom SSA digunakan sebagai alat untuk pengukuran kadar Pb pada urin.
4.3.1 Prosedur Pengukuran Hemoglobin Hb
Data kadar Hb dalam darah pada pedagang wanita di Terminal Kampung Rambutan diperoleh dengan menggunakan Easy Touch GC Hb.
Easy Touch GC Hb merupakan alat untuk menentukan kadar hemoglobin
dalam darah. a. Peralatan
1. Easy Touch GC Hb 2. 4 baterai
46
3. Microcuvette Easy Touch Blood Hemoglobin 4.
Blood Lancets 5.
Alcohol Swabs 6.
Sensi Gloves
b. Pengambilan darah 1. Pastikan tangan pasien santai tidak tegang. Hanya gunakan jari
tengah atau jari manis untuk pengambilan sampel darah. 2. Bersihkan jari dengan alkohol atau desinfektan yang sesuai dan
keringkan atau usap menggunakan kain pembalut kasa 3. Tekan pelan-pelan dari ujung ruas jari sampai ujung yang lainnya.
Hal ini menstimulasi darah mengalir menuju titik pengambilan sampel
4. Selama menekan pelan ujung jari, tusukan jari menggunakan lanset
5. Tekan pelan jari sampai tetesan darah tersebut muncul. 6. Ketika tetesan darah cukup banyak, isi microcuvette dalam satu
proses yang berkesinambungan jangan isi ulang. 7. Bersihkan darah yang berlebihan pada bagian luar microcuvette
dengan kasa yang bersih. Hati-hati jangan menyentuh ujung microcuvette
yang terbuka, yang dapat menyebabkan darah terlarut microcuvette.
8. Taruh microcuvette didalam penahan cuvette.
47
9. Geser penahan cuvette dengan halus ke posisi pengukuran 10. Tunggu selama 15-60 detik, nilai kadar Hb pada sampel yang di
ukur akan muncul. Hasil tersebut akan tetap muncul di layar selama penahan cuvette masih dalam posisi mengukur.
4.3.2 Prosedur Pengukuran timbal Pb pada Urin
Adapun prosedur kerja untuk pengukuran Pb yang diambil pada urin responden dengan menggunakan metode Spektrofotometer Serapan
Atom SSA yaitu sebagai berikut:
a. Ambil 15 ml urin dengan gelas ukur masukan ke dalam gelas beker b. Destruksi sampel urin dengan cara sampel ditambah dengan dan
sebesar 0,6 ml dan sebesar 0,3 ml
c. Destruksi sampel tersebut dalam lemari asam dengan suhu dibawah C. setelah larutan mengering ± 5 ml bilas dengan aquades
kemudian disaring. Setelah itu tera sampel dengan aquades dalam labu ukur 25 ml sampai tanda batas.
d. Optimalkan alat SSA dengan kondisional yang telah ditentukan berdasarkan instruksi kerja
e. Ukur sampel dengan SSA.
48
4.3.5 Prosedur Pengumpulan Data Tingkat Asupan Besi, Tingkat Asupan
Vitamin C dan Tingkat Asupan Asam Folat
Pengumpulan data tingkat asupan Fe, Vitamin C dan asam folat responden dilakukan dengan menggunakan metode SFFQ Semi Food
Frequently Questionaire Supariasa, 2002. Adapun langkah-langkah
yang di lakukan adalah: 1. Melakukan wawancara dengan responden menggunakan kuesioner
SFFQ 2. Menghitung nilai asupan harian makanan responden dengan
menggunakan takaran pada tabel 4.1.