Gejala Anemia Faktor Risiko Anemia

20 d. Pb dapat membentuk alloy dengan logam lainnya, dan alloy yang terbentuk mempunyai sifat berbeda dengan Timbal Pb yang murni. e. Densitas Pb lebih tinggi dibandingkan dengan logam lainnya kecuali emas dan merkuri.

2.2.2 Sumber Pencemaran Pb

a. Sumber alami Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mgkg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat di dalam batu pasir sand stone kadarnya lebih besar yaitu 100 mgkg. Pb terdapat di tanah sekitar 5-25 mgkg dan di air bawah tanah ground water berkisar antara 1-60 µgdl. Secara alami Pb juga ditemukan di air permukaan. Kadar Pb pada air telaga dan air sungai adalah sebesar 1-10 µgdl. Dalam air laut kadar Pb lebih rendah dari dalam air tawar. Laut yang dikatakan terbebas dari pencemaran mengandung Pb sekitar 0,07 µgdl. Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisar antara 1-10 µgdl. Secara alami Pb juga di temukan di udara yang kadarnya berkisar antara 0,0001-0,001 µgm3. Tumbuh-tumbuhan termasuk sayur-sayuran dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang dilakukan di USA kadarnya 21 berkisar antara 0,1-1,0 µgkg berat kering ATSDR, 2007 dalam Prasetyo, 2010. b. Sumber dari industri Industri yang berpotensi sebagi sumber pencemaran Pb, adalah industri yang memakai Pb sebagai bahan baku maupun bahan penolong Riyadina, 1997 misalnya: 1. Pada industri pengecoran maupun pemurnian menghasilkan Pb konsentrat yang berasal dari potongan logam scrap. 2. Pada industri baterai banyak menggunakan logam Pb sebagai bahan dasarnya. 3. Pada industri bahan bakar Pb yang dipergunakan sebagai anti knock pada bahan bakar sehingga baik industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran Pb. 4. Pada industri kabel, Pb dipergunakan untuk melapisi kabel. 5. Pada industri kimia yang menggunakan bahan pewarna, industri tersebut seringkali memakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. 22 c. Sumber dari transportasi Pb yang banyak dipergunakan terutama pada bahan bakar bensin. Pb tersebut dapat menjadi racun yang merusak sistem pernafasan, sistem syaraf serta meracuni darah. Penggunaan Pb pada bahan bakar tersebut semula adalah untuk meningkatkan oktan bahan bakar. Penambahan kandungan Pb tersebut ke dalam bahan bakar dilakukan sejak sekitar tahun 1920-an oleh kalangan kilang minyak. Selain meningkatkan oktan, Pb juga dipercaya berfungsi sebagai pelumas dudukan katub mobil produksi dibawah 90-an, sehingga katub dapat terjaga dari keausan, lebih tahan lama dan lebih awet. Pb dipergunakan dalam bensin lebih disebabkan oleh keyakinan bahwa tingkat sensitivitas Pb tinggi untuk menaikkan angka oktan. Pada setiap 0,1 µgdl bensin, menurut para ahli tersebut mampu menaikkan angka oktan 1,5 - 2 satuan. Pb dipergunakan untuk meningkatkan satu oktan pada bahan bakar karena harga Pb relatif murah dibandingkan dengan senyawa lainnya Riyadina, 1997. Hasil yang diperoleh dari pembakaran bahan tambahan additive Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor akan menghasilkan emisi Pb. Pb yang tercampur dengan bahan bakar tersebut akan bercampur dengan oli dan melalui proses didalam mesin maka logam Pb akan keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya Riyadina, 1997. 23

2.2.3 Mekanisme Pb Masuk ke Tubuh Manusia

Pb masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan yang merupakan jalan pemajanan terbesar dan melalui saluran pencernaan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa dengan kebersihan perorangan yang kurang baik. Absorbsi Pb udara pada saluran pernafasan ± 40 dan pada saluran pencernaan ± 5-10, kemudian Pb diditribusikan kedalam darah ± 95 terikat pada sel darah merah dan sisanya terikat pada plasma. Sebagian Pb disimpan pada jaringan lunak dan tulang Fardiaz, 2006. ABSORBSI PENYIMPANAN EKRESI Pernafasan Inhalasi Mulut Ingesti Bagan 2.1: Biotransformasi Pb dalam Tubuh Manusia Palar,2004. Tulang 90 SSPOtak Jaringan Saluran Nafas Atas 40 Paru -paru Keringat ,rambut Kulit Ginjal 60 Darah 95 Urin Tinja Tulang 90 Saluran cerna Faring 24 a. Absorbsi Keracunan yang ditimbulkan oleh persenyawaan logam Pb dapat terjadi karena masuknya persenyawaan logam tersebut ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan dan minuman, udara pernafasaninhalasi serta perembesan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit. Absorbsi Pb melalui saluran pernafasan dipengaruhi oleh tiga proses yaitu deposisi, pembersihan mukosiliar dan pembersihan alveolar. Deposisi terjadi di nesofaring, saluran trakeobronkhial dan alveolar. Deposisi tergantung pada ukuran partikel Pb, volume pernafasan dan daya larut. Partikel yang lebih besar banyak dideposit pada saluran pernafasan bagian atas dibanding partikel yang lebih kecil. Makin kecil ukuran partikel debu, serta semakin besarnya volume udara yang mampu terhirup, maka akan semakin besar pula konsentrasi Pb yang diserap oleh tubuh. Partikel yang lebih kecil dari 10 µ m dapat tertahan di paru- paru, sedangkan partikel yang lebih besar mengendap di saluran nafas bagian atas. Pb yang bersirkulasi dalam darah akan didistribusikan kedalam jaringan lunak seperti tubulus ginjal dan sel hati. Selain itu, Pb juga akan didistribusikan ke tulang, rambut dan gigi untuk disimpan, sebanyak 90 Pb akan disimpan dalam tulang dan hanya sebagian kecil tersimpan dalam otak.