Definisi Pb Timbal Pb

25 Rata-rata 10-30 Pb yang terinhalasi diabsorbsi melalui paru-paru dan sekitar 5-10 dari yang tertelan diabsorbsi melalui saluran cerna. Absorbsi Pb yang meningkat menyebabkan penurunan kandungan hemoglobin, penurunan jumlah dan pemendekan masa hidup eritrosit, peningkatan jumlah retikulosit eritrosis muda serta peningkatan jumlah eritrosit berbintik basofilik. Jadi, pemeriksaan darah untuk mendeteksi efek-efek ini dapat digunakan sebagai mengukur pajanan Pb. Sementara pengukuran Pb dalam rambut dan darah memberi petunjuk terhadap pajanan Pb dalam tubuh NIOSH, 1997. b. Distribusi dan penyimpanan Pb yang diabsorbsi diangkut oleh darah ke organ-organ tubuh sebanyak 95 Pb terdapat dalam darah. Gigi dan tulang panjang mengandung Pb yang lebih banyak dibandingkan tulang lainnya. Pada gusi dapat terlihat lead line yaitu pigmen berwarna abu-abu pada perbatasan antara gigi dan gusi. Hal itu merupakan ciri khas keracunan Pb pada jaringan lunak sebagian Pb disimpan dalam aorta, hati, ginjal, otak dan kulit. Pb yang berada di jaringan lunak bersifat toksik Goldstein, 1994 dalam Wardani, 2012. Pb masuk ke dalam darah dan juga diditribusikan pada jaringan lunak dan kadang-kadang pada tulang. Mungkin 26 berakibat pada sistem persyarafan otak, terutama pada jangka panjang yang mengakibatkan ke gangguan syaraf pada anak. Kelompok yang paling beresiko dari pencemaran oleh Pb ini adalah anak dan wanita, sebab dalam konsentrasi yang rendah di bawah 10 mikrogram dapat mengakibatkan terjadinya kelainan syaraf dan ganguan hemoglobin Atmakusumah et al, 1996. c. Eksresi Eksresi Pb melalui urin sebanyak 75-80, melalui feces 15 dan lainnya melalui empedu, keringat, rambut dan kuku. Eksresi Pb melalui saluran cerna dipengaruhi oleh saluran aktif dan pasif kelenjar saliva, pankreas dan kelenjar lainnya didinding usus, regenerasi sel epitel dan eksresi empedu. Sedangkan proses eksresi Pb melalui ginjal adalah melalui filtrasi glomerulus, kadar Pb dalam urin merupakan cerminan pajanan baru sehingga pemeriksaan Pb urin dipakai untuk pajanan okupasional Nordberg, 1986.

2.2.4 Waktu Paruh Pb

Waktu paruh Pb di dalam darah ± 25 hari, pada jaringan lunak 40 hari, sedangkan pada tulang 25 tahun. Eksresi yang lambat ini menyebabkan Pb mudah terakumulasi dalam tubuh, baik pada pajanan kerja maupun tidak kerja Nordberg, 1998.