61
sedangkan responden yang perokok ringan ada 6 dari 15 orang 40,0 yang menderita anemia. Berdasarkan hasil uji statistik Chi
Square menggunakan Fisher Exact diperoleh nilai probabilitas P
value 1,000, artinya pada alpha 5 tidak terdapat keterkaitan yang
signifikan antara perilaku merokok dengan kejadian anemia.
d. Hubungan Lama Bekerja dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa pedagang wanita yang berkerja ≥ 1 tahun dan menderita anemia ada 19 dari 47 orang
40,4, sedangkan respoden yang berkerja 1 tahun ada 2 dari 7 orang 28,6 yang menderita anemia. Berdasarkan hasil uji statistik
Chi Square menggunakan Fisher Exact diperoleh nilai probabilitas P
value 0,693, artinya pada alpha 5 tidak terdapat keterkaitan yang
signifikan antara lama berkerja dengan kejadian anemia.
e. Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa responden yang mengkonsumsi zat besi rendah dan menderita anemia ada 11 dari 27
orang 40,7, sedangkan responden yang mengkonsumsi zat besi cukup ada 10 dari 27 orang 37,0 yang menderita anemia.
Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menggunakan Continuity Correction
diperoleh nilai probabilitas P value 1,000, artinya pada
62
alpha 5 tidak terdapat keterkaitan yang signifikan antara konsumsi
zat besi dengan kejadian anemia.
f. Hubungan Konsumsi Vitamin C dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa pedagang wanita
yang mengkonsumsi vitamin C rendah dan menderita anemia ada 12 dari 27 orang 44,4, sedangkan responden yang mengkonsumsi
vitamin C cukup ada 9 dari 27 orang 33,3 yang menderita anemia. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menggunakan
Continuity Correction diperoleh nilai probabilitas P value 0,577,
artinya pada alpha 5 tidak terdapat keterkaitan yang signifikan
antara konsumsi konsumsi vitamin C dengan kejadian anemia.
g. Hubungan Konsumsi Asam Folat dengan Kejadian Anemia
Berdasarkan tabel 5.5, dapat diketahui bahwa pedagang wanita yang mengkonsumsi asam folat rendah dan menderita anemia ada 9
dari 27 orang 33,3, sedangkan responden yang mengkonsumsi asam folat cukup ada 12 dari 27 orang 44,4 yang menderita
anemia. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square menggunakan Continuity Correction
diperoleh nilai probabilitas P value 0,577, artinya pada alpha 5 tidak terdapat keterkaitan yang signifikan
antara konsumsi asam folat dengan kejadian anemia.
63
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
a. Tidak ada pengukuran Pb di udara ambient wilayah terminal Kampung Rambutan, sehingga hanya menggambarkan konsentrasi Pb yang
tereksresi di urin responden. Pengukuran Pb di udara sangat penting dilakukan untuk memastikan pajanan Pb pada urin pedagang benar-benar
berasal dari terminal. b. Penggunaan kuesioner SFFQ hanya menggambarkan konsumsi makanan
yang telah
tersedia pada
lembar kuesioner
sehingga tidak
menggambarkan konsumsi makanan lain di luar kuesioner SFFQ. Dalam proses menjawab kuesioner SFFQ dibutuhkan waktu untuk mengingat
kembali makanan apa saja yang sudah dikonsumsi oleh para pedagang yang berjualan di Terminal Bus Kampung Rambutan.
6.2 Kejadian Anemia
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit atau hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen ke jaringan
tubuh. Handayani et al, 2008.