Desain Penelitian Pengolahan Data

49 Tabel 4.1: Perhitungan Ukuran Tingkat Asupan Zat Besi, Vitamin C dan Asam Folat Wardani, 2013. Jenis makanan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM mg Kandungan Fe mg 1 buah kentang 210 0,8 1 buah jagung 50 0,3 1 mangkuk bayam 150 2,7 1 mangkuk kangkung 150 1,7 1 butir telur 55 0,6 1 potong ikan 40 0,4 1 potong kerang 7 0,2 1 potong daging 35 0,6 1 potong udang 7 0,2 1 potong tahu 50 2,5 1 potong tempe 25 0,5 Jenis Makanan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM mg Kandungan Vitamin C mg 1 buah apel 85 5,1 1 buah jeruk 55 33,5 1 potong semangka 90 9,0 1 potong melon 190 11,4 1 potong pepaya 110 68,2 1 buah pisang 45 4,9 1 buah mangga 120 51,6 Jenis Makanan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM mg Kandungan Asam Folat mg 1 sdm kacang panjang 15 1,8 1 sdm kacang merah 15 51,5 1 sdm buncis 15 4,9 3. Langkah selanjutnya yaitu memasukan data asupan tersebut ke dalam program nutri survey. 4. Mencantumkan nilai asupan zat besi, vitamin C dan asupan folat responden sesuai dengan nilai yang tertera dalam program nutri survey. 50

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.5 Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini terletak di Terminal Bus Kampung Rambutan. Terminal ini merupakan salah satu pangkalan kendaraan bermotor yang terletak di Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur, Propinsi DKI Jakarta. Terminal ini keseharianya digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang atau barang serta perpindahan antara angkutan satu dengan yang lainnya Sugiarto, 2006. Terminal Kampung Rambutan merupakan salah satu terminal tipe A sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No SK.1361AJ.106DRJD2003 tentang penetapan simpul jaringan transportasi jalan untuk terminal penumpang tipe A di Indonesia. Menurut Peraturan Menteri Perhubungan RI No PM. 2 Tahun 2013 tentang petunjuk teknis penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal bidang perhubungan daerah provinsi dan daerah kabupaten kota, terminal tipe A melayani Antar Kota Antar Propinsi AKAP, angkutan Antar Kota Dalam Propinsi AKDP, angkutan Koperasi Wahana Kalpika KWK, Angkutan Kota ANGKOT, Damri, Busway dan Taxi. Terminal tipe A mampu menampung lebih banyak kendaraan bermotor dibandingkan dengan terminal tipe-tipe lainnya. Berikut gambaran lokasi pada penelitian ini seperti pada gambar 4.1. 51 Gambar 4.1: Lokasi Penelitian

4.4.6 Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2014.

4.5 Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan agar data siap untuk diuji statistik dan dilakukan analisisinterprestasi. Berikut tahapan pengolahan data menurut Amran 2012 yaitu: 52 a. Data Coding, kegiatan mengklasifikasi data dan memberi kode untuk masing kelas sesuai dengan tujuan dari pengumpulan data tersebut. b. Data Editing, kegiatan penyuntingan data yang dilakukan sebelum proses pemasukan data. c. Data Structure, kegiatan yang dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang digunakan. Pada saat pengembangan data struktur, bagi masing-masing variabel perlu ditetapkan: nama, skala ukur variabel, jumlah digit. d. Data Entry, kegiatan memasukan data ke dalam program atau fasilitas analisis data seperti SPSS, Epi Info, Epi Data dll. e. Data Cleaning, kegiatan proses pembersihan data setelah data di entri.

4.6 Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini meliputi dua tahapan yaitu analisis univariat dan bivariat.

4.6.5 Analisis Univariat

dilakukan untuk mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti atau menggambarkan distribusi frekuensi masing-masing, baik variabel bebas independen, variabel terikat dependen maupun deskripsi karakteristik responden Amran,2012. 53

4.6.6 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunan uji statistik dengan uji T-Independent untuk melihat uji hipotesis antara variabel numerik independent dan variabel kategorik dependen sama dengan dua, serta menggunakan uji Chi Square untuk melihat hubungan antara variabel kategorik independen dan variabel kategorik dependent. Tingkat kepercayaan pada penelitian ini sebesar 95 dengan nilai α 0,05. Dikatakan memiliki hubungan yang signifikan jika nilai p 0,05 dan tidak memiliki hubungan yang signifikan jika nilai p 0,05. 54

BAB V HASIL

5.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yang diteliti meliputi variabel bebas independen maupun variabel terikat dependen.

5.1.1 Gambaran Kejadian Anemia

Distribusi pedagang wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan yang mengalami anemia dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1: Distribusi Kejadian Anemia pada Pedagang Wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan Tahun 2014 Kejadian Anemia Frekuensi Anemia 21 38,9 Tidak anemia 33 61,1 Total 100 100 Berdasarkan tabel 5.1, diketahui bahwa pedagang wanita yang mengalami anemia sebanyak 21 38,9 sedangkan pedagang wanita yang tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 33 61,1. 55

5.1.2 Gambaran Kandungan Timbal Pb pada Urin

Distribusi kandungan timbal pada urin pedagang wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2: Distribusi Kandungan Timbal pada Urin Pedagang Wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan Tahun 2014 Pb Mean Median SD Nilai Min Nilai Max 95 CI Kandungan Pb pada urin 0,28454 0,27550 0,086664 0,078 0,525 0,26088-0,30819 Berdasarkan hasil analisis didapatkan rata-rata kandungan timbal pada urin pada pedagang wanita adalah 0,28454, median 0,27550, standar deviasi 0,086664. Kandungan Pb pada urin terendah 0,078 mgL dan tertinggi 0,525 mgL. Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata kadar timbal pada urin 0,26088-0,30819.

5.1.3 Gambaran Karakteristik Individu

Distribusi gambaran karakteristik individu pada pedagang wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan dapat dilihat pada tabel 5.3. 56 Tabel 5.3: Distribusi Karakteristik Individu pada Pedagang Wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan Tahun 2014 No Variabel Hasil Ukur n Total Persentase 1. Umur - Produktif 15-50 tahun - Non Produktif 1550 tahun 47 7 54 87 13 2. Pendidikan - Rendah tidak tamatsekolah, SD, SMP - Tinggi SMA,PT 33 21 54 61,1 38,9 3. Perilaku merokok - Perokok berat IB ≥ 600 - Perokok ringan IB 600 - Tidak merokok 1 15 38 54 1,8 27,8 70,4 4. Lama berkerja - ≥1 tahun - 1 tahun 47 7 54 87 13 5. Konsumsi zat besi - Rendah 6,850 mg - Cukup ≥ 6,850 mg 27 27 54 50 50 6. Konsumsi vitamin C - Rendah 24,900 mg - Cukup ≥ 24,900 mg 27 27 54 50 50 7. Konsumsi asam folat - Rendah 3,812 mg - Cukup ≥ 3,812 mg 27 27 54 50 50 57 Berdasarkan tabel 5.3, diketahuai sebagian besar pedagang wanita pada penelitian ini berusia produktif 47 87, berpendidikan rendah 33 61,1, perokok ringan 38 93,8 , berkerja selama 1 tahun 47 87, mengkonsumsi zat besi cukup 27 50, mengkonsumsi vitamin C cukup 27 50, mengkonsumsi asam folat cukup 27 50.

5.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas independen dengan variabel terikat dependen dengan menggunakan uji T-Independent dan Chi Square. Dikatakan memiliki keterkaitan yang signifikan jika nilai p 0,05 dan tidak memiliki keterkaitan jika nilai p 0,05.

5.2.1 Hubungan Kadar Timbal Pb pada Urin dengan Kejadian Anemia

Berikut hasil analisis bivariat hubungan kadar timbal pada urin pada pedagang wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan dengan kejadian anemia seperti pada tabel 5.4. 58 Tabel 5.4: Hubungan Kadar Timbal pada Urin dengan Kejadian Anemia pada Pedagang Wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan Tahun 2014 Timbal pada urin Mean SD 95 CI P value n anemia 0,33033 0,093967 0,030588-0,026731 0,001 21 Tidak anemia 0,25539 0,068328 33 Berdasarkan hasil uji T-Independent diketahui rata-rata kadar timbal pada urin pedagang wanita yang menderita anemia ada 0,33033 mgL dengan standar deviasi 0,093967 mgL, sedangkan rata-rata responden yang tidak menderita anemia 0,25539 mgL dengan standar deviasi 0,068328 mgL. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas menggunakan Equal variances assumed sebesar 0,001, artinya pada alpha 5 terdapat perbedaan rata-rata kadar timbal pada urin antara responden yang menderita anemia dan tidak menderita anemia.

5.2.2 Hubungan Karakteristik Individu dengan Kejadian Anemia

Berikut hasil analisis bivariat hubungan karakteristik individu dengan kejadian anemia menggunakan uji Chi Square dapat dilihat seperti pada tabel 5.5.