Hubungan Umur dengan Kejadian Anemia
75
pedagang yang merokok seluruhnya mengkonsumsi jenis rokok biasa filter.
Banyaknya jumlah batang rokok yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi tidak adanya keterkaitan perilaku merokok dengan
kejadian anemia, hasil penelitian menunjukan rata-rata jumlah batang rokok yang dikonsumsi sebanyak 8 batang perharinya dan hal ini masih
termasuk kedalam kategori perokok ringan. Selain itu, lamanya mengkonsumsi rokok juga turut mempengaruhi tidak adanya keterkaitan
perilaku merokok dengan kejadian anemia, hasil penelitian menunjukan rata-rata lama pedagang yang merokok 7 tahun dan dampak perilaku
merokok tidak dapat terlihat dalam jangka yang waktu yang cepat melainkan dalam jangka waktu berpuluh-puluh tahun kedepannya .
Sebagian kalangan menyakini bahwa seseorang yang terbiasa merokok akan memiliki suatu karakteristik khusus, namun hal ini tidak
sepenuhnya benar. Asap rokok terdiri dari 4000 bahan kimia dan 200 diantaranya beracun, seperti Karbon Monoksida CO dari asap rokok
tersebut dapat menyebabkan desaturasi hemoglobin dimana terjadi penurunan peredaran oksigen keseluruh jaringan tubuh sehingga
menggantikan tempat oksigen di hemoglobin. Kandungan Nikotin dalam asap rokok juga menyebabkan peningkatan tekanan darah, penggumpalan
dinding pembuluh darah sehingga dapat merusak sistem pembuluh darah Sirajuddin et al, 2011.
76
Kebiasaan merokok dapat menimbulkan permasalahan kesehatan dan mempengaruhi produktivitas tubuh Husaini, 2006. Dampak
merokok tidak secara langsung terasa, namun akan terasa setelah 10-20 tahun pasca digunakan Sirajuddin et al, 2011. Asap rokok yang masuk
melalui inhalasi dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran pernafasan dimana terjadi penurunan fungsi bulu getar yang berguna untuk
menyaring benda asing seperti zat polutan Pb yang merupakan penyebab anemia. Penurunan fungsi bulu getar ini menyebabkan polutan Pb akan
lebih mudah masuk ke paru-paru dan bercampur dengan darah sehingga seorang yang merokok lebih beresiko terhadap anemia Sormin, 2012.
Perokok pasif juga merupakan kelompok yang beresiko dibandingkan dengan perokok aktif. Berdasarkan hasil penelitian UNAIR
2010 menunjukan bahwa perokok pasif di lingkungan kerja atau kehidupan sosial menyebabkan risiko terserang berbagai penyakit dan
akan meningkat menjadi 16 sedang bila berlangsung lama, hingga 20 tahun lebih, akan meningkat lagi risikonya menjadi 27.
Kesadaran pedagang wanita untuk tidak merokok sangat berperan penting untuk berprilaku hidup sehat. Perokok aktif dan pasif sangat
berbahaya bagi kesehatan terutama sangat rentan terhadap wanita. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang tepat untuk menanggulanginya seperti
pada perokok pasif hendaknya menggunakan masker penutup hidung atau menjauhi sumber asap rokok. Untuk perokok aktif hendaknya
mengurangi konsumsi rokok dan jangan merokok di sembarangan tempat
77
karena hal ini dapat menyebarkan asap rokok di lingkungan sekitarnya. Sehingga seseorag yang tidak mengkonsumsi rokok juga turut menghirup
asap yang telah tersebar disekitarnya.