Hubungan Kadar Timbal Pb pada Urin dengan Kejadian Anemia

63

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, adapun keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: a. Tidak ada pengukuran Pb di udara ambient wilayah terminal Kampung Rambutan, sehingga hanya menggambarkan konsentrasi Pb yang tereksresi di urin responden. Pengukuran Pb di udara sangat penting dilakukan untuk memastikan pajanan Pb pada urin pedagang benar-benar berasal dari terminal. b. Penggunaan kuesioner SFFQ hanya menggambarkan konsumsi makanan yang telah tersedia pada lembar kuesioner sehingga tidak menggambarkan konsumsi makanan lain di luar kuesioner SFFQ. Dalam proses menjawab kuesioner SFFQ dibutuhkan waktu untuk mengingat kembali makanan apa saja yang sudah dikonsumsi oleh para pedagang yang berjualan di Terminal Bus Kampung Rambutan.

6.2 Kejadian Anemia

Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit atau hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen ke jaringan tubuh. Handayani et al, 2008. 64 Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan bahwa 21 orang 38,9 dari 54 pedagang wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan menderita anemia dimana kadar Hb mereka dibawah nilai batas normal. Kejadian anemia di Terminal Bus Kampung Rambutan ini terjadi disebabkan oleh faktor lama berkerja dan banyaknya aktivitas di terminal sehingga menyebabkan terpajan zat polutan Pb. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu menunjukan 49 orang 55,7 dari 88 buruh perempuan di Pabrik Bitratex Semarang berstatus anemia dan tingginya kejadian anemia ini juga di pengaruhi oleh faktor lama bekerja di pabrik Aminah et al, 2005. Secara umum kejadian anemia disebabkan karena gangguan sumsum tulang, defisiensi gizi seperti kurangnya asupan folat, zat besi dan vitamin C, namun dengan adanya akumulasi Pb di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kejadian anemia karena dapat memperpendek umur eritrosit dan dapat mengganggu sistem biosintesis heme yang berperan penting terhadap pembentukan sel darah merah di dalam tubuh. Oleh sebab itu diperlukan upaya penanggulangan seperti memperbaiki pola konsumsi gizi sesuai dengan kebutuhan yang dianjurkan Sacher et al, 2004. Menurut Sloane 2004 anemia merupakan penyakit yang tidak dapat dideteksi dengan kasat mata kecuali dengan adanya pengukuran Hb terlebih dahulu asimtomatik, berbeda dengan penyakit lainnya yang memiliki gejala dan karakteristik khas sehingga bisa di ketahui oleh orang lain disekitarnya. Umumnya banyak ditemukan di lapangan penderita anemia yang tidak mengetahui dirinya menderita anemia, meskipun mereka menderita anemia