Hubungan Lama Bekerja dengan Kejadian Anemia Hubungan Konsumsi Zat Besi dengan Kejadian Anemia
67
pedagang. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan rata-rata kadar Pb dalam urin pedagang 0,27550 mgL, sedangkan menurut MBIE 2013 nilai ambang
batas kadar Pb pada urin 0,15 mgL dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata kadar Pb pada urin pedagang wanita melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.
Besarnya akumulasi Pb di dalam urin juga dipengaruhi oleh lama berdagang di terminal. Hasil penelitian menunjukan para pedagang wanita
sebanyak 47 orang 87 dari 54 responden bekerja di atas satu tahun. Menurut Widyastuti 2005 paparan Pb selama satu tahun dapat menimbulkan efek berupa
penyakit dan gangguan lainnya, salah satunya yaitu anemia. Pb yang terakumulasi didalam tubuh akan bercampur di dalam darah
sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar hemoglobin di dalam tubuh dimana beresiko terhadap kejadian anemia. Namun hal ini tidak sesuai
dengan hasil penelitian Malaka 2012 dimana menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar Pb dalam darah dengan kadar hemoglobin
dan hematokrit pada petugas pintu tol Jagorawi. Besarnya kandungan Pb dalam urin dapat menggambarkan akumulasi Pb
di dalam tubuh seseorang, hal ini disebabkan karena eksresi Pb melalui urin lebih besar dibandingkan dengan ekresi melalui rambut, keringat dan feces 75-80
dan oleh sebab itu eksresi timbal pada tubuh manusia yang paling besar yaitu melalui urin Nordberg, 1986.
Menurut Papuling 2011 besarnya kandungan Pb di dalam urin ini disebabkan oleh banyak hal seperti lamanya beraktivitas dan adanya pemajanan
yang lama ditempat yang merupakan sumber polutan Pb, hal ini sesuai dengan
68
penelitian Hastuti 2008 menunjukan adanya hubungan yang signifikan lama beraktivitas anak jalanan di jalan raya dengan kadar Pb pada urin. Para pedagang
banyak melakukan aktivitas kesehariannya di Terminal Bus Kampung Rambutan, dimana terminal tersebut merupakan salah satu sumber polutan Pb
sehingga memungkinkan jika hal inilah yang mempengaruhi besarnya kandungan Pb di dalam urin. NIOSH 1997 menyatakan jika paparan Pb ini
melebihi 80 µgdl dan dibarengi dengan lama beraktivitas pada tempat sumber polutan Pb maka akan berpotensi terjadinya anemia.
Menurut WHO 1997 dalam Papuling 2011 besarnya kandungan Pb di dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa hal seperti absorbsi Pb lebih besar pada
usia dewasa, jenis kelamin wanita lebih rentan dibandingkan pria, musim panas akan meningkatkan besarnya akumulasi Pb, peningkatan asam lambung dapat
meningkatkan absorbsi Pb, peminum alkohol lebih rentan terhadap akumulasi Pb.
Upaya khusus sangat diperlukan untuk mengurangi paparan polusi Pb yang terhirup ke saluran pernafasan seperti penggunaan alat pelindung diri
berupa masker, mengurangi lama beraktivitas di terminal, pergantian jam berdagang, selain itu juga diperlukan upaya penghijauan di wilayah sekitar
terminal agar dapat meminimalisir polusi Pb di udara.