Hubungan Pb pada Urin dengan Kejadian Anemia

35 Tabel 2.5 : Hasil Penelitian Antara Timbal dengan Anemia No Judul Penulis Desain Variabel dependen Variabel independen Kesimpulan 1. Analisis hubungan konsentrasi pajanan timbal di udara ambient terhadap resiko kejadian anemia pada komunitas dikawasan Puspitek Serpong Ira wardani 2013 Cohort Retrospe ktif Anemia Konsentrasi timbal di udara Menunjukan hubungan signifikasi secara statistik antara konsentrasi pajanan timbal di udara dengan anemia 2. Gambaran hasil pengukuran konsentrasi timbal di udara dan hubungannya dengan kadar hemoglobin dalam darah anak di perumahan Kawasan Serpong. Tri utami pramudy astuti 2010 Cross Sectional Kadar hemoglobin Kadar timbal di udara Menunjukan hubungan terbalik antara yaitu semakin tinggi konsentrasi timbal di udara semakin rendah kadar hemoglobin. 3. Hubungan antara paparan gas buang kendaraan Pb dengan kadar hemoglobin dan eritrosit berdasarkan lama kerja pada petugas operator wanita SPBU di wilayah Semarang Mifbakhu ddin 2010 Cross Sectional Kadar hemoglobin dan eritrosit Paparan gas buang kendaraan Pb Tidak ada hubungan antara Pb dalam darah, lama kerja dengan hemoglobin dan eritrosit. 36 4. Timbal di udara ambient dan hubungannya dengan timbal dalam darah serta kejadian anemia pada pegawai UPTD terminal Dinas Perhubungan Kota Sukabumi. Ending tjahjandi 2007 Cross Sectional Timbal di udara  Pb di darah  Kadar Hb dalam darah  Kebiasaan merokok dan pakai masker  Ada hubungan yang signifikan antara kadar Pb di udara ambient dengan kadar Pb dalam darah pegawai  Ada hubungan kadar Pb dalam darah dengan kadar Hb pada polisi lalu lintas.  Tidak ada hubungan kebiasaan merokok dan pakai masker dengan kadar Pb dalam darah. 5. Hubungan kadar timbal di udara ambient dgn timbal dalam darah pada pegawai dinas perhubungan terminal antar Kota Medan. Ermi girsang 2008 Cross Sectional Kadar Pb dalam darah Kadar Pb di udara ambient Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar Pb udara dengan kadar Pb di dalam darah 37

2.4 Kerangka Teori

Pada kerangka teori ini, peneliti tidak meneliti lebih lanjut proses Pb di dalam tubuh melainkan hanya Pb yang tereksresi melalui urin. Hal ini disebabkan karena eksresi Pb pada urin lebih besar dibandingkan dengan rambut atau feces. Kadar Pb pada urin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian anemia. Adapun faktor lain yang berhubungan dengan anemia yaitu faktor individu dan faktor gizi Oleh sebab itu peneliti mengambil Pb pada urin, faktor individu dan faktor gizi sebagai variabel independen, sedangkan kejadian anemia sebagai variabel dependen. Berdasarkan teori-teori yang dijelaskan pada tinjauan pustaka sebelumnya, dapat disimpulkan menjadi sebuah kerangka teori seperti pada bagan 2.3. Bagan 2.3: Kerangka Teori Sumber: Adnan 2001, NIOSH 1997, Palar 2004, Sacher et al 2004, Sormin 2012, Wardani 2013. - Kadar Pb pada darah - Kadar Pb pada urin - Kadar Pb pada tinja - Kadar Pb pada rambut Paparan Timbal Pb Kejadian Anemia Faktor Gizi: - Konsumsi zat besi - Konsumsi vitamin C - Konsumsi asam folat Faktor Individu: - Umur - Pendidikan - Perilaku merokok - Lama Bekerja