Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Anemia

66 Pb didalam bensin dikeluarkan dari pipa knalpot kendaraan bermotor sebagai partikulat polutan udara Riyadina, 1997. Terminal Kampung Rambutan merupakan salah satu tempat berkumpulnya kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor yang berkumpul di terminal merupakan penyumbang zat polutan Pb yang dikeluarkan melalui emisi kendaraan bermotor tersebut. Adapun segmen masyarakat yang paling beresiko terhadap asap knalpot kendaraan tersebut salah satunya adalah para pedagang di terminal. Para pedagang banyak menghabiskan waktu sehari-harinya beraktivitas di terminal. Pb yang terhirup akan masuk ke dalam tubuh melalui jalur organ pernafasan. Pb yang terabsorbsi akan bercampur dengan aliran darah dan berikatan dengan eritrosit. Pb dalam darah didistribusikan oleh plasma darah ke bagian syaraf, ginjal, hati, kulit dan otot skeletalrangka. Pb lebih lama akan terakumulasi didalam tulang dan bergabung dengan matrik tulang seperti kalsium Ca. Akumulasi Pb di dalam tulang dapat menimbulkan hipertiroidisme dan osteoporosis. Akumulasi di dalam darah dapat mengganggu sintesis heme yang berperan dalam proses pembentukan sel darah merah. Terganggunya sintesis heme dapat menyebabkan pemendekan umur eritrosit di dalam tubuh sehingga beresiko terhadap anemia. Pb yang terakumulasi akan tereksresi melalui feces dan urin Riyadina, 1997. Hasil uji statistik menunjukan keterkaitan antara kadar Pb di dalam urin dengan kejadian anemia P0,001. Kadar Pb memiliki keterkaitan dengan kejadian anemia disebabkan karena besarnya kadar akumulasi Pb di dalam urin 67 pedagang. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan rata-rata kadar Pb dalam urin pedagang 0,27550 mgL, sedangkan menurut MBIE 2013 nilai ambang batas kadar Pb pada urin 0,15 mgL dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata kadar Pb pada urin pedagang wanita melebihi ambang batas yang telah ditetapkan. Besarnya akumulasi Pb di dalam urin juga dipengaruhi oleh lama berdagang di terminal. Hasil penelitian menunjukan para pedagang wanita sebanyak 47 orang 87 dari 54 responden bekerja di atas satu tahun. Menurut Widyastuti 2005 paparan Pb selama satu tahun dapat menimbulkan efek berupa penyakit dan gangguan lainnya, salah satunya yaitu anemia. Pb yang terakumulasi didalam tubuh akan bercampur di dalam darah sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kadar hemoglobin di dalam tubuh dimana beresiko terhadap kejadian anemia. Namun hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Malaka 2012 dimana menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar Pb dalam darah dengan kadar hemoglobin dan hematokrit pada petugas pintu tol Jagorawi. Besarnya kandungan Pb dalam urin dapat menggambarkan akumulasi Pb di dalam tubuh seseorang, hal ini disebabkan karena eksresi Pb melalui urin lebih besar dibandingkan dengan ekresi melalui rambut, keringat dan feces 75-80 dan oleh sebab itu eksresi timbal pada tubuh manusia yang paling besar yaitu melalui urin Nordberg, 1986. Menurut Papuling 2011 besarnya kandungan Pb di dalam urin ini disebabkan oleh banyak hal seperti lamanya beraktivitas dan adanya pemajanan yang lama ditempat yang merupakan sumber polutan Pb, hal ini sesuai dengan