Hubungan Konsumsi Vitamin C dengan Kejadian Anemia

88

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: a. Pedagang yang tidak menderita anemia 61,1 lebih banyak dibandingkan dengan yang menderita anemia 38,9. b. Hasil pengukuran kadar Pb pada urin responden dengan rata-rata 0,28454 mgL, standar deviasi 0,086664. Kandungan Pb pada urin terendah 0,078 mgL dan terendah 0,525 µgL. Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata kadar timbal pada urin 0,26088-0,30819. c. Gambaran karakteristik individu: 1. Pedagang yang memiliki umur produktif 15-50 tahun 13 lebih banyak dibandingkan non produktif 1550 tahun 87. 2. Pedagang yang memiliki pendidikan rendah tidak tamatsekolah, SD, SMP 61,1 lebih banyak dibandingkan dengan pendidikan tinggi SMA,PT 38,9. 3. Pedagang yang perokok ringan 93,8 lebih banyak dibandingkan perokok berat 6,2. 89 4. Pedagang yang berkerja ≥1 tahun 87 lebih banyak dibandingkan dengan 1 tahun 13. 5. Pedagang yang mengkonsumsi zat besi cukup ≥ 6,850 dan rendah 6,850 masing-masing sebesar 50. 6. Pedagang yang mengkonsumsi vitamin C cukup ≥ 24,900 dan rendah Rendah 24,900 masing-masing sebesar 50. 7. Pedagang yang mengkonsumsi asam folat cukup ≥ 3,812 dan rendah Rendah 3,812 masing-masing sebesar 50. d. Hasil analisis bivariat menunjukan keterkaitan antara kadar timbal pada urin dengan kejadian anemia P0,001. e. Hasil analisis bivariat hubungan karakteristik individu dengan kejadian anemia antara lain sebagai berikut: 1. Tidak terdapat keterkaitan antara umur dengan kejadian anemia P0,693. 2. Tidak terdapat keterkaitan antara pendidikan dengan kejadian anemia P0,703. 3. Tidak terdapat keterkaitan antara perilaku merokok dengan kejadian anemia P1,000. 4. Tidak terdapat keterkaitan antara lama berkerja dengan kejadian anemia P0,693. 5. Tidak terdapat keterkaitan antara konsumsi zat besi dengan kejadian anemia P1,000. 90 6. Tidak terdapat keterkaitan antara konsumsi vitamin C dengan kejadian anemia P0,577. 7. Tidak terdapat keterkaitan antara konsumsi asam folat dengan kejadian anemia P0,577.

7.2 Saran

a. Bagi Dinas Perhubungan 1. Melakukan pengukuran kadar Pb udara ambient di Terminal Bus Kampung Rambutan, sehingga dengan adanya pengukuran tersebut dapat dibuat upaya kebijakan untuk meminimalisir seperti membuat program penghijauan atau pemenuhan ruang terbuka hijau. b. Bagi Pedagang Wanita di Terminal Bus Kampung Rambutan 1. Lebih sering melakukan pemeriksaan Hb, hal ini disebabkan karena masih banyak ditemukan dilapangan para pedagang yang tidak menyadari dan mengetahui bahwa dirinya menderita anemia. 2. Mulai membiasakan diri untuk menggunakan masker secara rutin ketika sedang berdagang di terminal, hal ini disebabkan karena semua para pedagang yang di temui dilapangan tidak ada yang menggunakan masker dan upaya ini dilakukan untuk meminimalisir emisi kendaraan bermotor yang mengandung polutan Pb dapat terakumulasi didalam tubuh. 91 c. Bagi Peneliti Selanjutnya 1. Kejadian anemia ini mungkin saja disebabkan oleh faktor lain diluar topik yang diteliti, dan ini menjadi keterbatasan pada penelitian ini yang diharapkan dapat ditelusuri lebih lanjut oleh para peneliti berikutnya serta diharapkan dapat mengikutsertakan variabel-variabel lain yang diduga terdapat keterkaitan dengan kejadian anemia yang tidak diikutsertakan pada penelitian ini