46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah PT. Unilever Indonesia Pada 1930 Unilever terbentuk berkat bergabungnya dua buah
perusahaan besar, yaitu perusahaan margarin Belanda Margarine Unie dan perusahaan sabun Inggris Lever Brothers. Padahal sebelumnya, kedua
perusahaan tersebut saling bersaing ketat dalam dunia bisnis. Margarine Unie
dan Lever Brothers bersaing dalam core bisnis yang sama. Keduanya terlibat persaingan produk-produk rumah tangga dalam
skala yang sangat besar. Dua perusahaan ini juga memiliki jalur distribusi perdagangan yang sama banyak jumlahnya. Margarine Unie dan Lever
Brothers sama-sama menguasai wilayah operasi di lebih 40 negara.
Sejak abad ke-19, ketika William Hesketh Lever menyatakan bahwa misi dari perusahaannya adalah to make cleanliness commonplace; to
lessen work for women; to foster health and contribute to personal attractiveness, that life may be more enjoyable and rewarding for the
people who use our products, sejak itu, vitalitas merupakan jantung dari
apa yang Unilever kerjakan yang kesemuanya itu terdapat pada brand, karyawan dan nilai-nilai yang dijunjungnya.
Misi dari perusahaan ini adalah untuk menambahkan vitalitas ke dalam hidup. Kita bertemu setiap harinya dengan kebutuhan akan nutrisi,
47 higenitas dan personal care dengan merek yang membantu seseorang
menjadi terlihat lebih baik, merasa lebih baik dan merasa lebih hidup. Permintaan akan vitalitas di dalam hidup memberikan kesempatan
bagi Unilever untuk berkembang. Salah satu produk yang dikeluarkan oleh Unilever adalah sabun kecantikan Lux yang menonjolkan sisi feminitas
yang baru dari wanita abad 21. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1924, produk ini terus berkembang dari hanya sekadar sabun batangan
sampai ke shower gels, shampoo dan conditioner. Setiap tahun, Unilever menggunakan data dari AC Nielsen untuk
mengetahui performa produk-produknya; dalam kesempatan ini yang akan dibahas adalah Lux. Di penghujung tahun 2005, survei AC Nielsen
menunjukkan bahwa brand image dan brand attribute dari Lux sudah sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan. Unilever ingin menempatkan
Lux sebagai top of mind dalam kategori sabun kecantikan. Sampai saat ini kontribusi penjualan terbanyak dihasilkan dari
penjualan sabun batang Lux 70, lalu peringkat kedua dipegang oleh sabun cair Lux 28 dan yang terakhir adalah Lux Scrub 2.
Mengingat kontribusi sabun batang yang melebihi separuh dari revenue brand
Lux, maka pihak manajemen pun menitikberatkan kegiatan pemasaran pada sabun batang untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan penjualannya . Karena itu Lux pada kuartal ketiga tahun 2006 ini memberikan
gebrakan baru dengan meluncurkan sesuatu yang berbeda, Lux ingin