Regresi Berganda Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah
84 endorser
, brand image, dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian.
Tabel 4.51 Persamaan Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
.942 1.929
.488 .627
X1 .542
.149 .374
3.627 .001
.102 9.814
X2 .954
.125 .477
7.646 .000
.279 3.588
X3 .236
.145 .158
1.626 .109
.114 8.745
a. Dependent Variable: Y1 Sumber : Output SPSS 16, 2010
Berdasarkan tabel 4.51 diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,942 + 0,542 x1 + 0,954 x2 + 0,236 x3 + ei
Konstanta sebesar 0,942 menyatakan bahwa apabila celebrity endorser X1, brand image X2, dan persepsi konsumen X3 bernilai nol maka nilai
keputusan pembelian produk sabun Lux adalah 0,942. Variabel celebrity endorser X1 sebesar 0,542 merupakan koefisien
regresi yang menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel celebrity endorser maka dapat menyebabkan kenaikan keputusan
pembelian pada konsumen produk sabun Lux sebesar 54,2. Dengan nilai signifikan 0,0010,005. Artinya terjadi pengaruh positifsearah antara
celebrity endorser dengan keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muly dan Simon 2008 yang menyatakan bahwa selebriti adalah sebagai sumber iklan atau informasi
85 tentang merek dan atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan
menarik perhatian masyarakat umum untuk melakukan keputusan dalam membeli. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Terrance A. Shimp
dalam Muly dan Simon 2008:124 bahwa faktor daya tarik dan kredibilitas celebrity endorser
dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan keputusan pembelian.
Variabel brand image X2 sebesar 0,954 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel
brand image maka dapat menyebabkan kenaikan keputusan pembelian pada
konsumen produk sabun Lux sebesar 95,4 dengan nilai signifikan 0,0000,005. Artinya terjadi pengaruh positifsearah antara brand image
dengan keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh M. Yani Syafei 2006 yang menyatakan bahwa
berbagai upaya dilakukan dalam membentuk brand image citra merek yang positif untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan meraih minat
konsumen untuk membeli. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Cravens piercy dalam M. Yani Syafie 2006:18 bahwa sikap pembeli
terhadap merek merupakan hal yang penting karena temuan riset dan pengalaman menunjukan bahwa sikap attitude mempengaruhi perilaku
konsumen. Variabel persepsi konsumen X3 sebesar 0,236 merupakan koefisien
regresi yang menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel persepsi konsumen maka dapat menyebabkan kenaikan keputusan
86 pembelian pada konsumen produk sabun Lux sebesar 23,6 dengan nilai
signifikan 0,1090,005. Artinya terjadi hal yang tidak signifikan antara persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian dikarenakan adanya
perbedaan persepsi konsumen terjadi karena pengalaman atas produk pada masa lalu yang memberikan kepuasan atas produk yang telah dibelinya. Hal
ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi Urip 2008 dan sofyan 1997 yang menyatakan bahwa pada hakekatnya
perbedaan persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Dengan persepsi
konsumen kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan,kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita.
Menurut Guiltinan Paul dalam Dwi Urip 2008:37 mengatakan bahwa konsumen akan menjatuhkan pilihannya terhadap barang yang dibeli
didorong oleh perbedaan lingkungan teknologi, budaya dan teknologi.
87
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI