31 yang banyak disukai oleh masyarakat. Selebriti digunakan untuk menarik
perhatian khalayak dan meningkatkan awareness produk. Pemasar mengharapkan kepercayaan konsumen pada merek dan menimbulkan brand
image yang positif bagi masyarakat. Penggunaan selebriti menimbulkan
kesan atau persepsi bahwa konsumen selektif dalam memilih dan meningkatkan status dengan memiliki apa yang digunakan oleh selebriti.
Berdasarkan beberapa alasan yang telah penulis paparkan pada bahasan sebelumnya, maka dalam penelitan ini penulis memberikan gambaran
mengenai konsptualisasi berfikir yaitu sebagai berikut.
32
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran
H. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: Ho1
: Tidak terdapat pengaruh dari celebrity endorser terhadap keputusan pembelian.
PT. Lux Unilever Indonesia
Brand Image X
2
Persepsi KonsumenX
3
Celebriti Endorser X
1
Keputusan Pembelian Y
Analisa Regresi
Uji Asumsi Klasik
Uji Statistik
Kesimpulan dan Implikasi Uji Validitas
Uji Normalitas Multikolinieritas
Heteroskedastisitas Uji t
Uji F
33 Ha1
: Terdapat pengaruh dari celebrity endorser terhadap keputusan pembelian.
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh dari brand image terhadap keputusan
pembelian. Ha2
: Terdapat pengaruh dari brand image terhadap keputusan pembelian. Ho3
: Tidak terdapat pengaruh dari persepsi terhadap keputusan pembelian.
Ha3 : Terdapat pengaruh dari persepsi terhadap keputusan pembelian.
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh dari celebrity endorser, brand image, dan
persepsi terhadap keputusan pembelian. Ha4
: Terdapat pengaruh dari celebrity endorser, brand image, dan
persepsi terhadap keputusan pembelian.
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Celebrity Endorser
, Brand Image, dan Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sabun Lux. Pemilihan lokasi penelitian sampling
dilakukan secara sengaja dengan responden adalah masyarakat yang layak dijadikan obyek penelitian dan pernah menggunakan produk tersebut, yaitu
mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini mencakup seluruh konsumen produk sabun mandi Lux. Alasan peneliti memilih populasi ini karena peneliti ingin
mengetahui bagaimana pengaruh celebrity endoser, brand image, dan persepsi konsumen berpengaruh secara parsial atau simultan terhadap
keputusan pembelian pada produk sabun mandi Lux. Sampel yang dipilih dengan menggunakan non probability melalui cara
convenience sampling yaitu unit sampel yang ditarik mudah dihubungi
dimana saja dan kapan saja, tidak menyusahkan untuk mengukur dan bersifat kooperatif. Abdul Hamid, 2007 : 30.
Menurut Umar 2000:50 jumlah sampel yang diambil 20 dari populasi dikatakan cukup representatif. Berdasarkan perhitungan jumlah sampel yang
35 diambil pada 20 x N 20100 x 336 = 67,2 dibulatkan menjadi 70
responden.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Menurut Istijanto, 2009:44 data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab risetnya secara khusus.
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dari responden yang menjadi objek penelitian untuk
mendapatkan data, informasi dan keterangan lain dari responden maka dilakukan dengan cara metode kuesioner yaitu suatu cara pengumpulan
data dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang jawabannya sudah ditemtukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk
member jawaban lain. Adapun data Primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuisioner Primary Data
Teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan pembagian daftar pertanyaan langsung kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Ciputat. Sehingga data yang penulis kumpulkan benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian berlangsung.
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan pakar bidang pemasaran dan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Ciputat yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung