Latar Belakang Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah
4
Tabel Market Share Sabun Cair
Brand Total
Jakarta Bandung Semarang Surabaya
Medan Lux
39,66 40,25
35,08 51,17
33,96 54,45
Lifebouy 31,57
33,61 26,43
17,03 35,88
25,36 Biore
10,23 6,72
20,35 20,63
11,13 5,02
Dove 2,88
3,14 5,59
2,6 Gatsby
2,86 2,82
5 4,45
1,38 Nuvo
2,44 1,3
3,61 5,45
3,56 Cussons
1,83 1,68
2,84 2,42
Sumber : Indonesian Consumer Profile 2008, MARS Indonesia, 2008:13 Berbagai iklan ditayangkan oleh sabun Lux untuk meyakinkan
masyarakat bahwa produk tersebut bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebagai market leader sabun Lux harus bisa menjaga kualitas
produknya agar masyarakat selalu menggunakan produknya, selain itu agar posisinya tidak tergeser oleh para pesaingnya. Dengan itu Lux menggunakan
ide kreatifnya dalam mempromosikan produknya dengan menggunakan Celebrity Endorser
yang di kenal oleh para konsumennya seperti Tamara Blezinsky, Dian Sastro dan Luna Maya.
Iklan ini adalah iklan yang menarik dan disukai audience. Daya tarik utama iklan ini adalah pada bintang-bintangnya 70 dan sabun Lux 30.
Kekuatan kecantikan sang artis dan karakteristik indonesia nya yang kental seolah menggambarkan bagaimana kecantikan yang eksotis dari gadis Asia,
5 selain itu nama besar Lux yang merupakan stempel pandangan orang untuk
sabun kelas atas seolah menguatkan iklan. Dengan promosi yang dilakukan Lux, masyarakat akan lebih mengenal
produk Lux dan Lux akan lebih memiliki image yang baik dan bagus dari masyarakat. Image didapatkan dari kualitas produk itu sendiri, citra
perusahaan dan kinerja produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan pasar dan bertambahnya pemain di sabun cair rupanya
menguntungkan Lux. Sebab, masyarakat tidak melihat lagi perbedaan sabun padat atau sabun cair secara signifikan. Konsumen cenderung menentukan
pilihan berdasarkan positioning sabun itu sendiri. Dengan demikian, Lux diuntungkan. Lux menggaet kepercayaan dan berjaya, karena positioning-nya
yang memang paling kuat dan mantap. Hal inilah yang terlihat dari hasil ICSA 2010 www.google.com yang pertama kali menempatkan Lux sebagai
merek paling memuaskan di kategori sabun cair maupun padat. Data ICSA 2010 menunjukkan total satisfaction score TSS Lux sebesar 3,870,
mengalahkan Biore 3,827 dan Lifebuoy 3,815. Adapun brandshare Lux pada waktu itu sebesar 39,6.
Menurut pendapat Kent Wortime, seorang praktisi kawakan didalam industri periklanan dan komunikasi internasional, bahwa citra merupakan
sebuah kekuatan nyata yang menggerakan aktivitas ekonomi dan minat konsumen. Yang disebut oleh Kent adalah sebagai ekonomi citra. MARS
Indonesia, 2008:16
6 Merek dan celebrity adalah termasuk elemen yang sangat familiar dan
menjadi bahan pembicaraan masyarakat di seluruh dunia. Keberhasilan upaya membangun brand image salah satunya ditentukan oleh persepsi konsumen
terhadap selebriti yang menjadi ikon produk tersebut. Dengan promosi yang dilakukan Lux, masyarakat akan lebih mengenal produk Lux dan Lux akan
lebih memiliki image yang baik dan bagus dari masyarakat. Image didapatkan dari kualitas produk itu sendiri, citra perusahaan dan kinerja produk yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan dipersepsikannya seorang selebriti endorser secara positif oleh
masyarakat, diharapkan positif pula brand image yang terbentuk dibenak konsumen sehingga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk lux
Untuk itu penulis mencoba mengangkat masalah ini dalam bentuk penulisan skripsi
yang berjudul:
”ANALISIS PENGARUH
CELEBRITY ENDORSER,
BRAND IMAGE,
DAN PERSEPSI KONSUMEN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN LUX Studi Kasus Kalangan Mahasiswi UIN.”