37 lain. Ini mengandung arti bahwa periset sekedar mencatat, mengakses, atau
meminta data tersebut kadang sudah berbentuk informasi ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan. Periset hanya memanfaatkan
data yang sudah ada untuk penelitiannya. Untuk dapat memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat memecahkan permasalahan
yang ada, maka peneliti mengadakan penelitian kepustakaan denagn membaca literatur berupa buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan
dengan tema skripsi.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Sebagaimana dikemukakan dimuka, bahwa validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrumen pengukur mampu
mengukur apa yang diukur. Menurut Imam Ghozali 2005:45 uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Jumlah skor total pada uji validitas dikatakan valid apabila jumlah skor 0.30 Sugiyono, 2007:178.
Biasanya syarat minimum untuk dapat di anggap memenuhi syarat adalah apabila r = positif +. Jadi jika korelasi antar butir
dengan skor total negatif - maka butir dalam instrumen tersebut
38 dinyatakan tidak valid Nur indriyanto dan Bambang Supomo,
2002:124. b.
Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap
berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Sebagai ukuran yang menunjukkan konsistensi darialat ukur dalam mengukur gejala
yang sama di lain kesempatan. Untuk melihat reliabilitas, maka dihitung cronbach alpha masing-masing instrumen. Variabel-variabel
tersebut dikatakan cronbach alpha nya memiliki nilai lebih besar 0,60 Nunnally dalam Imam Ghozali, 2005:42. Uji reliabilitas bertujuan
untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil, dan konsisten. Teknik yang digunakan
adalah koefisien alpha cronbach. Reliabilitas
suatu instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien alpha cronbach minimal 0,60 yang berarti bahwa instrumen
tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukura ulan
2. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk
analisis statistic parametric. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistic parametric, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah
bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi