Laju Reaksi LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL
Gambar 2.1
Grafik laju reaksi perubahan konsentrasi produk dan konsentrasi reaktan
Pada awal reaksi reaktan berada dalam keadaan maksimum sedangkan produk dalam keadaan minimum. Setelah reaksi berlangsung, maka produk
mulai terbentuk. Semakin lama produk akan semakin banyak terbentuk, sedangkan reaktan semakin lama semakin berkurang.
66
Dari Gambar 2.1 terlihat bahwa konsentrasi reaktan semakin berkurang sehingga laju reaksinya adalah berkurangnya konsentrasi R terhadap satuan
waktu, dirumuskan sebagai :
67
v = - Dan dari Gambar 2.1 juga terlihat bahwa produk semakin bertambah,
sehingga laju reaksinya adalah bertambahnya konsentasi P setiap satuan waktu, dirumuskan sebagai berikut :
v = +
Secara matematika, laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan diketahui reaksi :
66
Budi Utami, dkk, Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Diknas, 2009, h. 82
67
Ibid.
m
A +
n
B
p
C +
q
D Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, laju reaksi dapat diartikan
sebagai laju berkurangnya konsentrasi molar A atau B atau pertambahan konsentrasi molar C atau D. koefisien reaksi sangat mempengaruhi laju reaksi,
yang dapat dituliskan : Laju pengurangan B =
x laju berkurangnya A Laju pengurangan C =
x laju berkurangnya A Laju pengurangan D =
x laju berkurangnya A Untuk membedakan pengurangan dan pertambahan suatu laju reaksi,
laju pengurangan bertanda negatif, sedangkan laju pertambahan bertanda positif.
Laju reaksi = -laju berkurangnya A = - laju berkurangnya B =
laju pertambahan C =
laju pertambahan D 1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi a.
Pengaruh luas pemukaan terhadap laju reaksi Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat
yang bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaannya diperluas dengan cara mengubah bentuk kepingan menjadi serbuk. Atau
dengan kata lain, ukurannya diperkecil. Dalam bentuk serbuk, ukurannya menjadi lebih kecil tetapi banyak sehingga luas permukaan bidang tumbukan
antar zat pereaksi akan semakin besar.
68
Saat suatu zat ditambahkan kedalam suatu larutan lain, permukaan zat tersebut akan bersentuhan dengan larutan. Menurut teori tumbukan, semakin
banyak permukaan zat yang bersentuhan dengan partikel larutan, peluang terjadinya reaksi semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan
68
Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h.75
semakin cepat. Jadi, dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat.
69
b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerakatau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering
terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinyatumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin
besar.Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar
menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak mampumelampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan
memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan meng- hasilkan reaksi.
70
Jadi, semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat pelarutan berlangsung.
71
c. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Selain luas permukaan dan suhu, laju reaksi juda dipengaruhi oleh konsentrasi.
Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar mengandung
jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang
susunannya lebih rapat, akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi
makin besar.
72
Hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi dinyatakan dalam persamaan laju reaksi atau hukum laju reaksi.
73
Reaksi :
m
A +
n
B
p
C +
q
D Persamaan laju reaksi : v = k . [A]
x
. [B]
y
69
Budi Utami, dkk, Op. cit., h.84
70
Ibid.
71
Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 76
72
Budi Utami, dkk, Op. cit., h.83
73
Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 79
Nilai pangkat x dan y pada persamaan laju reaksi disebut orde atau tingkat atau pangkat reaksi pada pereaksi yang bersangkutan. Adapun jumlah
pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut orde reaksi total. d.
Pengaruh katalis terhadap laju reaksi Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat atau memperlambat
reaksi. Katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Namun, katalis yang umum digunakan adalah zat yang mempercepat reaksi. Katalis banyak
digunakan dalam industri dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, beberapa reaksi kimia dialam juga melibatkan katalis. Mekanisme kerja katalis
bergantung jenis katalisnya.
74
Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi
akan lebih mudah terjadi.
75
Katalis dapat dikelomppokan dalam 4, yaitu
76
: 1.
Katalis homogen Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud
zat-zat pereaksi. Dalam suatu reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara fasilitator. Berikut ini contoh reaksi kimia yang
melibatkan katalis homogen Pembuatan gas SO
3
2SO
2
+ O
2
2SO
3
lambat 2SO
2
+ O
2
→
2SO
3
cepat Mekanisme
2SO
2
+ 2 NO
2
2SO
3
+ 2NO 2NO + O
2
2NO
2
+ 2SO
2
+ O
2
2SO
3
2. Katalis heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan pereaksi. Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis heterogen berlangsung
74
Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 83
75
Budi Utami, dkk, Op. cit., h.84
76
Sandri Justiana dan Muchtaridi, Op. cit., h. 83-88
pada permukaan katalis tersebut. Misalnya, reaksi hidrogenasi etena C
2
H
4
dengan katalis logam nikel Ni. 3.
Enzim Enzim adalah katalis yang mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
makhluk hidup, sehingga enzim dikenal juga sebagai biokatalis. Enzim bersifat khas, artinya hanya dapat mengkatalis suatu reaksi tertentu.
4. Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya, zat hasil reaksi yang terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.
Contohnya adalah reaksi antara kalium permanganate dengan asam oksalat dan perusakan ozon.