Eksperimen LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. 58 Dalam metode eksperimen siswa mempraktekan dan melakukan percobaan secara langsung. “Pelaksanaan eksperimen memperjelas hasil belajar karena setiap siswa melakukan kegiatan percobaan ”. 59 Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan eksperimen : 60 a. Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan dicapai siswa. b. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. c. Memeriksa apakah semua peralatan itu dalam keadaan berfungsi atau tidak. d. Menetapkan langkah pelaksanaan agar efisien. e. Memperhitungkanmenetapkan alokasi waktu. f. Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen. g. Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang ditempuh, materi pembelajaran yang diperlukan, variabel yang perlu diamati dan hal yang perlu dicatat. h. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama eksperimen. i. Menetapkan apa follow-up tindak lanjut eksperimen. Metode eksperimen mempunyai kebaikan sebagai berikut : 61 a. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja b. Dapat mengembangkan sikap untuk menadakan studi eksploratoris tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seseorang ilmuan 58 Ibid. 59 Sumiati dan Asra, Op. cit., h.101 60 Ibid., h.102 61 Syaiful Sagala, Op. cit., h.220-221 c. Metode ini di dukung oleh asas-asas didaktik modern antara lain: satu, siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian. Kedua, siswa terhidar jauh dari verbalisme. Ketiga, memperkaya pengalaman dengan hal-hal yang bersifat objektif dan realistis. Keempat, mengembangkan sikap berfikir ilmiah. Kelima, hasil belajar akan tahan lama dan internalisasi. Selain kebaikan tersebut, metode eksperimen mengandung beberapa kelemahan, sebagai berikut : 62 a. Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak terlalu mudah diperoleh dan murah. b. Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian. c. Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan dan bahan mutakhir. Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan-kelamahan dari metode eksperimen yaitu : 63 a. Hendaknya guru menerangkan sejelas-jelasnya tentang hasil yang ingin dicapai sehingga ia mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dengan eksperimen. b. Hendaknya guru membicarakan bersama-sama dengan siswa tentang langkah yang dianggap baik untuk memecahkan masalah dalam eksperimen, serta bahan-bahan yang diperlukan, variable yang perlu dikontrol dan hal-hal yang perlu dicatat. c. Bila perlu, guru menolong siswa untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan. 62 Ibid. 63 Ibid. d. Guru perlu merangsang agar setelah eksperimen berakhir, ia membanding- bandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen orang lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan-perbedaan atau kekeliruan- kekeliruan. Tindak lanjut metode eksperimen adalah, setelah selesai berikanlah tugas kepada siswa baik secara tertulis atau secara lisan, misalnya membuat karangan laporan dan lain-lain. Dengan demikian kita dapat menilai sejauh mana hasil eksperimen dipahami siswa.

E. LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme

“Dalam proses pembelajaran konstruktivisme, siswa harus terlibat aktif dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas ”. 64 Guru dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar mengunakan cara-cara yang membuat sebuah informasi menjadi bermakna dan relevan bagi siswa. Untuk itu guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau mengaplikasikan, yaitu dengan cara eksperimen yang di fasilitasi media lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Selain itu, metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara mempraktekan langsung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep yang sedang dipelajari dalam metode eksperimen siswa mempraktekan dan melakukan percobaan secara langsung. Pelaksanaan eksperimen memperjelas hasil belajar karena setiap siswa melakukan kegiatan percobaan. Sedangkan konstruktivisme merupakan sebuah pendekatan yang menganggap mengajar adalah suatu upaya yang berusaha membantu siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalamannya masing- masing. Jadi mengajar bukan menyampaikan sejumlah informasi secara utuh kepada siswa. 64 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media Group, 2007, h. 116 Berdasarkan definisi diatas, dapat kita bentuk menjadi kesatu kesatuan, LKS eksperimen berbasis konstruktivisme adalah materi ajar saat melakukan eksperimen yang dikemas agar siswa dapat mempelajari dan membangun pengetahuan baru dari pengetahuan yang dimiliki. LKS eksperimen berbasis konstruktivisme memiliki komponen yang diantaranya adalah judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. Dalam LKS eksperimen konstruktivisme ini, menurut pemikiran peneliti tidak diberikan dasar teori, hal ini bertujuan agar siswa dapat menemukan dari sumber lain agar menambah daya ingat akan hal tersebut. Selain itu prosedur eksperimen tidak seperti LKS kebanyakan, dalam LKS ini prosedur berupa skema agar siswa lebih mudah mengerti. Dan pada bagian akhir terdapat berbagai pertanyaan berupa analisis yang sejalan dengan percobaan yang dilakukan yaitu laju reaksi. Pertanyaan tersebut dibuat oleh peneliti untuk merangsang siswa mengkonstruk pengetahuannya berdasar percobaan yang dilakukan.

F. Laju Reaksi

Laju reaksi adalah kecepatan dalam suatu reaksi kimia. “Menurut ilmu kimia, laju reaksi adalah besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per satuan waktu ”. “Perubahan ini biasa dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi molar molaritas sehingga laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi akhir hasil reaksi terhadap konsentrasi awal pereaksi per satuan waktu. Satuan laju reaksi kimia dinyatakan dengan molaritas perdetik Mdetik ”. 65 Molaritas di definisikan sebagai jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan. Larutan adalah campuran homogen antara dua komponen zat atau lebih. Komponen yang jumlahnya banyak disebut pelarut, sedangkan komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut. 65 Sandri Justiana dan Muchtaridi. Kimia 2. Jakarta: Yudhistira, 2009, h.71