LKS Eksperimen Berbasis Konstruktivisme

Berdasarkan definisi diatas, dapat kita bentuk menjadi kesatu kesatuan, LKS eksperimen berbasis konstruktivisme adalah materi ajar saat melakukan eksperimen yang dikemas agar siswa dapat mempelajari dan membangun pengetahuan baru dari pengetahuan yang dimiliki. LKS eksperimen berbasis konstruktivisme memiliki komponen yang diantaranya adalah judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. Dalam LKS eksperimen konstruktivisme ini, menurut pemikiran peneliti tidak diberikan dasar teori, hal ini bertujuan agar siswa dapat menemukan dari sumber lain agar menambah daya ingat akan hal tersebut. Selain itu prosedur eksperimen tidak seperti LKS kebanyakan, dalam LKS ini prosedur berupa skema agar siswa lebih mudah mengerti. Dan pada bagian akhir terdapat berbagai pertanyaan berupa analisis yang sejalan dengan percobaan yang dilakukan yaitu laju reaksi. Pertanyaan tersebut dibuat oleh peneliti untuk merangsang siswa mengkonstruk pengetahuannya berdasar percobaan yang dilakukan.

F. Laju Reaksi

Laju reaksi adalah kecepatan dalam suatu reaksi kimia. “Menurut ilmu kimia, laju reaksi adalah besarnya perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per satuan waktu ”. “Perubahan ini biasa dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi molar molaritas sehingga laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi akhir hasil reaksi terhadap konsentrasi awal pereaksi per satuan waktu. Satuan laju reaksi kimia dinyatakan dengan molaritas perdetik Mdetik ”. 65 Molaritas di definisikan sebagai jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan. Larutan adalah campuran homogen antara dua komponen zat atau lebih. Komponen yang jumlahnya banyak disebut pelarut, sedangkan komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut. 65 Sandri Justiana dan Muchtaridi. Kimia 2. Jakarta: Yudhistira, 2009, h.71 Gambar 2.1 Grafik laju reaksi perubahan konsentrasi produk dan konsentrasi reaktan Pada awal reaksi reaktan berada dalam keadaan maksimum sedangkan produk dalam keadaan minimum. Setelah reaksi berlangsung, maka produk mulai terbentuk. Semakin lama produk akan semakin banyak terbentuk, sedangkan reaktan semakin lama semakin berkurang. 66 Dari Gambar 2.1 terlihat bahwa konsentrasi reaktan semakin berkurang sehingga laju reaksinya adalah berkurangnya konsentrasi R terhadap satuan waktu, dirumuskan sebagai : 67 v = - Dan dari Gambar 2.1 juga terlihat bahwa produk semakin bertambah, sehingga laju reaksinya adalah bertambahnya konsentasi P setiap satuan waktu, dirumuskan sebagai berikut : v = + Secara matematika, laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan diketahui reaksi : 66 Budi Utami, dkk, Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Diknas, 2009, h. 82 67 Ibid.