Hasil Penelitian yang Relevan

berbasis eksperimen dan LKS berbasis demonstrasi ” menunjukkan bahwa LKS Berbasis Eksperimen lebih baik dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika materi pokok “Momentum dan Impuls” pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta dibandingkan dengan LKS Berbasis Demonstrasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata standart gain hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Berbasis Eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan LKS Berbasis Demonstrasi 0,3396 0,1568. 78 Penelitian yang dilakukan oleh Sanni Merdekawati dan Himmawati Puji Lestari yang berjudul “Developing Student Worksheet In English Based On Constructivism Using Problem Solving Approach For Mathematics Learning On The Topic Of Social Arithmetics ” menyatakan bahwa tingkat validitas adalah 4,01, dari 5 yang artinya adalah valid. Kemudian tingkat efektivitas sebesar 80,56 yang artinya sangat efektif berdasar tes siswa. Dan tingkat kepraktisan adalah 81,6 berdasarkan pengamatan proses pembelajaran dan 3,03 dari skala 4 berdasar respon siswa. 79 Penelitian yang dilakukan oleh Nora Surmilasari yang berjudul “Pengembangan LKS Matematika Berbasis Konstruktivisme untuk Pembelajaran Materi Perkalian Dua Matriks Di Kelas XII SMA ” menyatakan bahwa Berdasarkan penilaian dari pakar konstruktivism, guru dan pemerhati matematika, LKS berbasis konstruktivisme dikategori valid. Tahapan small group menggambarkan kepraktisan LKS. Berdasarkan observasi aktivitas siswa penggunaan LKS berbasis konstruktivisme dalam kategori sangat baik 81, sehingga LKS memiliki potensial efek terhadap aktivitas siswa. Hasil 78 Yulianti, Een, Budi Purwanto, dan Slamet, Perbedaan peningkatan hasil dan minat belajar fisika menggunakan LKS berbasis eksperimen dan LKS berbasis demonstrasi. Prosiding Seminar Nasional, Penelitian Pendidikan dan Penerapan IPA, UNY 14 Mei 2011. 79 Sanni Merdekawati, dan Lestari, Himmawatipuji, “Developing Student Worksheet In English Based On Constructivism Using Problem Solving Approach For Mathematics Learning On The Topic Social Arithmetics”, Makalah disampaikan pada International Seminar and the Fourth National Conference on Mathematics Education, 21-23 Juli. Yogyakarta: Universitas Negeri Yongyakarta, 2011. belajar siswa tahap field test yaitu dengan rata-rata 82 termasuk dalam kategori baik. 80 Penelitian yang dilakukan oleh Sri Elniati dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Konstruktivisme menyatakan bahwa secara statistic hasil belajar kelompok siswa yang menggunakan perangkat konstruktivis lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional. Namun dalam proses pembelajaran siswa yang berada pada sekolah kelompok tinggi dan sedang jauh lebih aktif dan kreatif dibandingkan dengan siswa yang berada pada sekolah kelompok rendah. 81 Penelitian yang dilakukan oleh Ellizar dengan judul Models Of Teaching By Constructivism Approach With Module menyatakan bahwa Pendekatan konstruktivisme merupakan cara yang efektif dalam pembelajaran Kimia. Dalam penelitian ini pendekatan konstruktivisme menggunakan modul dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar siswa sekolah biasa bahkan mampu menyamai hasil belajar siswa sekolah favorit. Dalam penelitian ini juga terungkap bahwa baik pada sekolah favorit maupun pada sekolah biasa, pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan modul sebagai media pembelajaran ternyata sangat efektif untuk pembelajaran Kimia. 82 80 Surmilasari, Nora, “Pengembangan LKS Matematika Berbasis Konstruktivisme untuk Pembelajaran Materi Perkalian Dua Matriks Di Kelas XII”, Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa. 10 November. Yongyakarta: FMIPA UNY, 2012. 81 Sri Elniati, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Konstruktivisme ”, Jurnal Guru No.1, Vol.4, Juli 2007, h.25 82 Ellizar, Models Of Teaching by Constuctivism Approach With Module, Jurnal kependidikan triadik, April 2009 Volume 12, No.1

H. Kerangka Berfikir

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Hasil Belajar Internal Eksternal Faktor fisiologis Faktor psikologis Instrumental Lingkungan Media LKS Eksperimen berbasis konstruktivisme LKS materi ajar yang sudah dikemas sehingga siswa dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri Eksperimen Metode mengajar dengan cara mempraktekan langsung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep yang sedang dipelajari. Konstruktivisme Proses pembentukan pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik berdasar pengalaman yang dialaminya.

I. Hipotesis

Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H = hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme tidak lebih baik dari pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku. H a = hasil belajar kimia siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS eksperimen berbasis konstruktivisme lebih baik dari pada penguasaan materi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan LKS yang terdapat dalam buku. Hipotesis statistik H : μ e ≤ μ k H a : μ e ≥ μ k Keterangan μ e : rata-rata hasil belajar kelas eksperimen μ k : rata-rata hasil belajar kelas kontrol