Konsepsi Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi

eksistensi perusahaan angkutan laut nasional dalam kegiatan perdagangan bebas dalam kerangka WTOGATS, sebagai aturan perdagangan jasa internasional untuk dijadikan kaidah hukum atau sebagai isi kaidah hukum yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Sehingga dalam perjalanan penelitian nantinya teori kedaulatan sebagai teori yang paling tepat sebagai pisau analisis terhadap penelitian ini.

2. Konsepsi Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi

dalam penelitian ini untuk menghubungkan teori dan observasi, antara abstraksi dan kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut definisi operasional. 24 Konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian, jika masalahnya dan kerangka konsep teoritisnya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian, dan suatu konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari kelompok fakta atau gejala itu. “Maka konsep merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsep menentukan antara variabel-variabel yang ingin menentukan adanya hubungan empiris”. 25 Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian tesis ini perlu didefinisikan beberapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi, yaitu sebagai berikut : 24 Samadi Suryabrata, Metodelogi penelitian, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1998, hlm. 3 25 Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Edisi Ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997, hlm. 21 Universitas Sumatera Utara a. Asas Cabotage adalah kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. 26 b. Angkutan Laut adalah kegiatan angkutan yang menurut kegiatannya melayani kegiatan angkutan laut. 27 c. Angkutan Laut Dalam Negeri adalah kegiatan angkutan laut yang dilakukan di wilayah perairan Indonesia yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan laut nasional. 28 d. Angkutan Laut Luar Negeri adalah kegiatan angkutan laut dari pelabuhan atau terminal khusus yang terbuka bagi perdagangan luar negeri ke pelabuhan luar negeri atau dari pelabuhan luar negeri ke pelabuhan atau terminal khusus Indonesia yang terbuka bagi perdagangan luar negeri yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan laut. 29 e. Kapal Asing adalah kapal yang berbendera selain bendera Indonesia dan tidak dicatat dalam Daftar Kapal Indonesia. 30 f. Perusahaan Angkutan Laut Nasional adalah perusahaan angkutan laut berbadan hukum Indonesia yang melakukan kegiatan angkutan laut di 26 Lihat Pasal 8 Undang-undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran 27 Lihat Pasal 1 butir 3 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan 28 Lihat Pasal 1 butir 4 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan 29 Lihat Pasal 1 butir 5 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan 30 Lihat Pasal 1 butir 39 Undang-undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Universitas Sumatera Utara dalam wilayah perairan Indonesia danatau dari dan ke pelabuhan di luar negeri. 31 g. Perusahaan Angkutan Laut Asing adalah perusahaan angkutan laut berbadan hukum asing yang kapalnya melakukan kegiatan angkutan laut ke dan dari pelabuhan atau terminal khusus Indonesia yang terbuka bagi perdagangan luar negeri dari dan ke pelabuhan luar negeri. 32 h. Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim. 33 i. World Trade Organization WTO adalah organisasi perdagangan Internasional yang merupakan forum bagi anggotanya untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan. Disamping itu WTO merupakan tempat untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan dan mengoperasikan sistem aturan perdagangan. 34 j. General Agreement on Trade in Service GATS adalah seperangkat aturan dasar bagi perdagangan internasional di bidang jasa. 35 k. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. 36 31 Lihat Pasal 1 butir 29 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan 32 Lihat Pasal 1 butir 30 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan 33 Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran 34 http:www.wto.comwhat-is-the-wto, diakses tanggal 19 Juni 2012 35 Syahmin.AK, Hukum Dagang Internasional, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2006. 36 Thaib Dahlan. Op Cit .,hlm. 7 Universitas Sumatera Utara l. Kedaulatan Hukum adalah kedaulatan yang berasal dari hukum yang berlaku di suatu negara. 37 m. Kedaulatan Internal adalah kedaulatan yang asalnya dari negara yakni dalam wilayah suatu negara hanya negara itu yang berdaulat penuh untuk melaksanakan kekuasaan di wilayahnya. 38 n. Domestic Regulation Negara adalah keleluasaan negara-negara anggota WTOGATS untuk menetapkan syarat-syarat perdagangan dan investasi melalui peraturan nasionalnya. Namun meskipun demikian pengaturan domestik tersebut harus dilaksanakan dalam cara yang wajar, objektif dan tidak memihak. 39 o. Spesific of Commitment adalah bentuk-bentuk komitmen dalam perdagangan jasa. Komitmen tersebut yaitu : 1. Komitmen market acces 2. Komitmen national treatment, dan 3. Additional commitments. Tiga macam komitmen ini digabung jadi satu dalam Schedulle of Commitment SOC dari masing-masing negara. 40 p. Perdagangan bebas adalah tidak adanya hambatan buatan hambatan yang diterapkan pemerintah dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. 41 37 http:www.edukasi.netindex. diakses tanggal 12 Maret 2012 38 Ibid 39 Lihat Pasal 6 Persetujuan WTOGATS 40 Lihat Bagian III Persetujun WTOGATS 41 http:id.wikipedia.orgwikiPerdagangan_bebas, diakses tanggal 19 Juni 2012 Universitas Sumatera Utara

G. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sifat Penelitian