melakukan liberalisasi ekonomi. Masing-masing negara menurut kecepatan yang berbeda dengan memperhitungkan komitmen mereka dalam WTOGATS. Hal lain
yang menjadi ukuran dalam liberalisasi jasa angkutan laut adalah perkembangan pengaturan dalam International Maritime Organization IMO.
142
1. Keterlibatan jasa angkutan asing
Kerangka ketentuan global dalam perdagangan internasional yang menjadi ruang gerak negara-negara berkembang sebagian besar ditentukan oleh negara-negara
industri. Berkaitan dengan tatanan perdagangan internasional yang baru dimana WTOGATS mempunyai ketentuan-ketentuan dasar yaitu ”keterbukaan Pasar” harus
dilaksanakan dengan konsekuen agar negara berkembang benar- benar mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan dampak-dampak positif dari peranan bidang
angkutan laut dalam Perdagangan bebas, terutama keterbukaan perdagangan antara negara ASEAN yang memberikan
142
Organisasi Maritim Internasional International Maritime Organization atau IMO dulunya dikenal sebagai Inter-Governmental Maritime Consultative Organization atau IMCO,
didirikan pada tahun 1948 melalui PBB untuk mengkoordinasikan keselamatan maritim internasional dan pelaksanaannya. Walaupun telah didirikan sepuluh tahun sebelumnya, IMO baru bisa berfungsi
secara penuh pada tahun 1958. Dengan berpusat di London, Inggris, IMO mempromosikan kerja-sama antar-pemerintah dan antar-industri pelayaran untuk meningkatkan keselamatan maritim dan untuk
mencegah polusi air laut. Dalam perjalanannya organisasi maritim internasional memainkan peran yang sangat penting dalam kemajuan masyarakat modern menuju komersial yang lebih baik dan sehat
dan lingkungan transportasi. IMO dijalankan oleh sebuah majelis dan dibiayai oleh sebuah dewan yang beranggotakan badan-badan yang tergabung di dalam majelis tadi. Dalam melaksanakan tugasnya,
IMO memiliki lima komite. Kelima komite ini dibantu oleh beberapa sub-komite teknis. Organisasi- organisasi anggota PBB boleh meninjau cara kerja IMO. Status peninjau observer bisa diberikan juga
kepada LSM yang memenuhi syarat tertentu. IMO didukung oleh sebuah kantor sekretariat yang para pegawainya adalah wakil-wakil dari para anggota IMO sendiri. Sekretariat terdiri atas seorang
Sekretaris Jendral yang secara berkala dipilih oleh Majelis, dan berbagai divisi termasuk Inter-Alia, Keselamatan Laut Marine Safety, Perlindungan Lingkungan dan sebuah seksi Konferensi.
kesempatan kepada tiap negara untuk saling
Universitas Sumatera Utara
mengisi peluang pasar yang ada sesuai kemampuan produksi masing-masing negara. Keuntungan dari keterbukaan pasar dapat menyebabkan peningkatan produksi barang
untuk dipasarkan ke negara yang membutuhkan. Jadi peranan industri pelayaran semakin penting di dunia, karena armada angkutan laut merupakan sarana yang
sangat tepat dalam perdagangan internasional. Liberalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak
mengenal batas-batas teritorial atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan
mudah. Sisi perdagangan dan investaris menuju kearah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha dimana saja dan kapan saja didunia ini. Liberalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara. Liberalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal barang dan jasa.
143
Dalam liberalisasi ekonomi, hubungan timbal balik antara dunia perdagangan industri dengan industri jasa angkutan laut dan armada angkutan sangat terkait erat.
Untuk negara dengan perekonomian yang telah maju, peran perdagangan merupakan pemacu timbulnya industri jasa angkutan laut dan perkapalan. Sedangkan untuk
negara yang belum berkembang perekonomiannya, ketersediaan prasarana dan sarana transportasi terutama pelabuhan pelayaran dan kapal serta infrastruktur
143
http:www.scribd.comdoc86070466Perdagangan-Internasional-Fix, diakses tanggal 17 Mei 2011
Universitas Sumatera Utara
pendukungnya merupakan penghambat utama dalam liberalisasi ekonomi yang disepakati, apalagi negara tersebut dengan tingkat perindustrian yang memproduksi
komoditi barang-barang tertentu. Kebutuhan prasarana dan sarana angkutan laut untuk mendistribusikan hasil
industri keluar negeri maupun mengangkut bahan kebutuhan industri dari luar negeri sudah menjadi suatu kewajiban, disamping mendistribusikan barangnya didalam
negeri sendiri. Jenis armada angkutan laut yang dibutuhkan pun akan mengikuti pola perdagangan dan jenis komoditas barang yang diperdagangkan. Situasi seperti inilah
yang dialami oleh industri pelayaran Indonesia sebelum di berlakukan penerapan asas Cabotage, hal ini menyebabkan stagnasi pada sistem pelayaran Indonesia khususnya
dalam bidang pengangkutan laut. Sehingga angkutan laut asing melirik Indonesia sebagai pangsa muatan yang sangat menggiurkan.
Regulasi yang sudah di berlakukan tidak didukung dengan penerapannya dilapangan, sehingga kesan tidak konsekuaen sangat melekat dalam sistem pelayaran
Indonesia di bidang angkutan laut. Ketersediaan fasilitas armada angkutan laut sangat mempengaruhi perkembangan perdagangan bebas saat ini, jika hal ini tidak segera
diatasi sama halnya dengan mempersilahkan bagi angkutan laut asing untuk melayani pangsa muatan yang akan di angkut, baik internasional maupun domestik. Salah satu
negara yang memanfaatkan potensi ini adalah Singapura, dengan membangun pelabuhan pusat pemindahan transhipment kapal-kapal perdagangan dunia. Negara
yang luasnya hanya 692.7 km2, dengan penduduk 4,16 juta jiwa itu telah menjadi
Universitas Sumatera Utara
pusat jasa transportasi laut terbesar di dunia. Bahkan ekspor barang dan komoditas Indonesia 70 harus melalui Singapura.
2. Manfaat dari keberadaan jasa angkutan asing