perdagangan jasa yang telah dicantumkan dalam SOC nya. Syarat-syarat dalam pembatasan tersebut adalah sebagai berikut
176
a. Tidak menimbulkan diskriminasi diantara sesama anggota; :
b. Konsisten dengan ketentuan International Monetary Fund IMF; c. Menghindarkan kerugian komersial, ekonomi dan keuangan anggota lainnya;
d. Tidak melebihi hal-hal yang perlu untuk mengatasi keadaan; e. Harus bersifat sementara dan dihapuskan secara bertahap.
Tindakan pengamanan darurat, selain kesulitan negara pembayaran yang dapat dilakuakan anggota, masih akan dirundingkan secara multilateral. Perundingan
tersebut sudah harus dimulai paling lambat tiga tahun setelah berjalannya WTO. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi anggota untuk mempelajari kesulitan apa saja
yang mungkin timbul setelah berjalannya WTOGATS, mengingat perdagangan jasa belum diatur sebelumnya.
177
8. Regulasi domestik Domestic Regulation
Ketentuan domestic regulation lahir sebagai konsekuensi dari prinsip liberalisasi bertahap dan perlindungan melalui specific of commitmens yang
diterapkan oleh negara-negara anggota, ketentuan ini diatur dalam Pasal 6 WTOGATS. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa negara-negara
peserta dapaat melindungi industri jasa domestiknya dengan menerapkan specific of
176
Ibid, hlm. 74-75
177
JD. N. Hart, OP Cit, hlm 197-198
Universitas Sumatera Utara
commitmens pasa sektor jasa tertentu, pada sektor tersebut negara yang bersangkutan dapat dengan leluasa menetapkan syarat-syarat perdagangan dan investasi melalui
peraturan didalam negerinya. Namun demikian hal yang perlu diperhatikan pada saat berlakunya peraturan tersebut bahwa pengaturan tersebut harus dilaksanakan dalam
cara yang wajar, objektif serta tidak memihak. Dalam hal keperluan inilah domestic regulation ini diatur dalam ketentuan WTOGATS.
Untuk menjamin agar tindakan yang berkaitan dengan persyaratan dan prosedur, standar lisensi dan persyaratan perizinan tidak dipergunakan sebagai
hambatan perdagangan, maka Dewan Perdagangan Jasa harus melalui lembaga- lembaga tertentu yang mungkin dibentuk menetapkan ketentuan-ketentuan ataupun
disiplin yang diperlukan. Ketentuan-ketentuan tersebut sebagaimana yang diatur dalam Pasal 6 ayat 4 ditujukan untuk memastikan bahwa persyaratan-persyaratan
oleh suatu negara peserta, antara lain : a. Didasarkan pada kriteria yang objektif dan transparan, misalnya kesanggupan
dan kemampuan untuk menyediakan jasa-jasa; b. Tidak lebih berat dari yang semestinya untuk menjamin kualitas jasa-jasa; dan
c. Dalam hal prosedur perizinan, bukan merupakan hambatan dalam supply jasa- jasa.
Dalam sektor-sektor jasa dimana suatu negara peserta telah menetapkan specific of commitments, maka sementara menunggu berlakunya ketentuan-ketentuan
diciplines untuk sektor-sektor sesuai ketentuan Pasal 6 ayat 4, negara peserta tersebut tidak dibenarkan menerapkan persyaratan, perizinan, kualifikasi dan standar
Universitas Sumatera Utara
teknis yang dapat menghapus atau mengurangi komitmen negara tersebut melalui: a Melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kriteria pasal 6 ayat 4 sub a, b dan c.
b Tidak secara wajar diharapkan oleh negara peserta tersebut pada waktu ditetapkannya komitmen untuk sektor atau subsektor tersebut. Untuk menentukan
apakah suatu negara peserta sesuai dengan kewajibannya berdasarkan ayat 5 a WTOGATS, harus dipertimbangkan standar internasional dan organisasi
internasional yang relevan yang diterapkan oleh negara tersebut.
178
B. Penerapan Asas Cabotage Tidak Bertentangan Dengan WTOGATS