Faktor pendapatan per bulan

63 membeli, ceteris paribus. Kecenderungan orang yang membuka hutan untuk digarap sendiri akan memilih menanam dan mengelola kemiri dibanding dengan orang yang membeli lahan ataupun yang memperolehnya dari warisan. Yusran 2005 menyebutkan bahwa status lahan kemiri yang dikelola masyarakat di Kawasan Pegunungan Bulusaruang terdiri dari tanah milik, tanah negara dan hutan negara, yang akan berpengaruh pada performansi hutan kemiri rakyat. Semakin kuat status lahan yang dikelola maka semakin intensif pengelolaannya dan menjamin kelestariannya. Sementara di Kecamatan Tanah Pinem, pengelolaan lahan kemiri belum secara intensif, khususnya pada lahan hutan karena berhubungan dengan status lahan yang berhubungan dengan tingkat resiko kerugian yang akan dihadapi bila sewaktu-waktu ada larangan memasuki kawasan hutan.

e. Faktor aksesibilitas ke ladang

Tingkat kesulitan ataupun kemudahan menjangkau suatu ladang, akan mempengaruhi jenis tanaman apa yang akan ditanam. Semakin dekat ladang dan semakin mudah menjangkaunya dengan sarana transportasi seperti sepeda motor, maka jenis tanaman yang akan ditanam adalah jenis tanaman yang cepat mendatangkan hasil, sedangkan semakin jauh ladangnya dan semakin sulit menjangkaunya dengan sarana transportasi maka akan lebih memilih menanam jenis tanaman tahunan. Keputusan menanam jenis tanaman pertanian atau tanaman tahunan sangat berhubungan dengan jarak tempuh dan tingkat kesulitan menjangkaunya. Hal ini berhubungan dengan intensitas seseorang pergi ke ladang dan tingkat kemudahan dalam pengangkutan sarana dan prasarana produksi serta hasil. Hasil analisis menunjukkan bahwa aksesibilitas ke ladang mempunyai nilai koefisien negatif dengan nilai odd ratio 0,244. Peluang seseorang untuk mengelola kemiri pada lahan yang memiliki aksesibilitas ke ladang lebih mudah adalah sebesar 0,244 kalinya dibanding dari seseorang yang memiliki aksesibilitas ke ladang sulit, atau peluang seseorang untuk mengelola kemiri pada lahan yang memiliki aksesibilitas ke ladang sulit adalah 4,09 10,244 kali daripada yang memiliki aksesibilitas ke ladang mudah, ceteris paribus. 64 Dari kelima faktor yang signifikan mempengaruhi petani mengelola kemiri, faktor yang paling besar memberi pengaruh adalah asal usul tanah khususnya tanah yang berasal dari lahan garapan karena memiliki nilai koefisien yang besar 3,213 yang menyebabkan nilai odd ratio juga besar 24,843. Semua masyarakat yang memiliki lahan hasil garapan dari hutan memilih jenis kemiri sebagai tanaman yang ditanam karena dapat memberikan pendapatan bagi petani. Hiola 2011 menyebutkan bahwa status penguasaan lahan akan mempengaruhi masyarakat untuk menanam jenis tanaman tertentu pada lahan miliknya. Jenis kemiri merupakan jenis tanaman yang banyak ditanam masyarakat pada kawasan hutan tanah negara karena menanam kemiri pada tanah negara tidak menjadi ancaman bagi petani. Pemilihan jenis tanaman yang ditanam pada lahan milik akan dipengaruhi oleh adanya rasa aman untuk menanam dan mendapatkan hasil dari tanaman tersebut tanpa ada rasa takut atau ancaman jika sewaktu-waktu ada peraturan dari pemerintah yang berhubungan dengan status lahan yang belum jelas khususnya pada kawasan hutan. Faktor yang berpengaruh kepada petani untuk mengelola kemiri pada urutan kedua adalah pendapatan petani perbulan khususnya petani yang memiliki pendapatan perbulan yang rendah 1,5 juta per bulan. Hal ini terjadi karena petani dengan pendapatan yang rendah akan memiliki keterbatasan modal dalam mengembangkan usaha yang akan dilakukannya. Faktor ketiga yang berpengaruh adalah faktor aksesibilitas ke ladang yang sulit dijangkau, intensitas kunjungan dan ancaman bahaya serangan hama monyet dan babi hutan akan berkurang bila menanam jenis tanaman keras seperti jenis kayu-kayuan. Faktor keempat yang berpengaruh adalah luas kepemilikan lahan yang masih cukup lebar. Umumnya masyarakat yang mengelola kemiri adalah masyarakat yang memiliki lahan yang berada pada lahan-lahan miring dengan luas lahan yang cukup lebar. Pilihan menanam kemiri menjadi pilihan yang utama karena cocok ditanam pada lahan miring, hasilnya dapat dijual secara berkelanjutan dan menjadi sumber pendapatan bagi petani. Bila beralih menanam tanaman lain pertanian, akan memerlukan biaya usaha yang besar dan adanya resiko yang terjadi seperti erosi dan tanah longsor. 65 Faktor yang mempengaruhi petani mengelola kemiri dengan nilai yang lebih kecil adalah faktor umur petani. Walaupun faktor umur petani memiliki nilai odd ratio yang kecil tetapi faktor ini menjadi alasan beberapa petani yang sudah mulai kurang produktif untuk memilih menanam serta mempertahankan tanaman kemiri pada lahan miliknya karena kekuatan petani dalam mengelola lahan sudah mulai berkurang sehingga pengelolaannyapun nantinya akan menjadi tidak intensif dan disisi lain ada jaminan pendapatan yang masih dapat diperoleh dari tanaman tersebut secara berkelanjutan. Faktor-faktor yang tidak berpengaruh dalam menjelaskan peluang masyarakat menanam kemiri adalah lama tinggal di desa, pekerjaan utama dan sampingan, status kepemilikan lahan, jumlah anak sekolah di desa dan di luar daerah, jumlah anggota keluarga produktif, jumlah tanggungan dalam keluarga, pengalaman bertani, jarak dari rumah ke ladang, status lahan yang dipakai dan tingkat pendidikan. Berikut ini adalah penjelasan mengapa faktor-faktor tersebut di atas tidak berpengaruh. a. Lama tinggal di desa Faktor lama tinggal di desa akan berpengaruh pada pengalaman seseorang dalam menganalisa berbagai jenis tanaman yang berkembang dalam lingkungan masyarakat sekitarnya. Pola perubahan penggunaan lahan dan besar kecilnya produktivitas yang diperoleh akan mempengaruhi seseorang untuk memilih menanam jenis tanaman tertentu. Pada masa kejayaan kemiri, kemiri merupakan sumber penghasilan utama masyarakat dan tanaman kemiri hampir ditanam semua masyarakat. Tetapi, pada saat hasil dan produksi menurun, maka ada keinginan beralih pada jenis tanaman lain yang bisa menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Peralihan ini terjadi karena berbagai alasan, salah satunya adalah pengalaman masyarakat lain disekitarnya yang sudah menanam cokelat dan jagung. Sekitar tahun 2005, masyarakat pelahan-lahan mulai menebang kemiri dan beralih menanam tanaman cokelat dan jagung. b. Pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan Faktor ini berhubungan dengan kesempatan melakukan kegiatan pada lahan miliknya. Seseorang yang memiliki pekerjaan utama bukan petani akan