Perumusan Masalah Analysis of Candlenut Tree Management in Tanah Pinem District, Dairi Regency, North Sumatera Province
                                                                                10
Gambar 1 Kerangka pemikiran.
Pengelolaan tanaman kemiri rakyat di Kecamatan Tanah Pinem
Identifikasi faktor-faktor eksternal Identifikasi faktor-faktor internal
Hutan Rakyat di Prop. Sumut Hutan Rakyat
Hutan Rakyat di Kab. Dairi
Analisis faktor-faktor pengelolaan kemiri rakyat
Dapat menjadi alternatif pilihan
pengembangan kegiatan RHL di
luar kawasan hutan khususnya untuk
hutan rakyat
Aspek Ekonomi Aspek Ekologi
Aspek Sosial Tercapainya tujuan pengelolaan hutan
rakyat yang dapat meningkatkan pendapatan petani, peningkatan
kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan pemerintah daerah secara
berkesinambungan Analisis keberlanjutan
pengelolaan kemiri rakyat
2  TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Hutan Rakyat
Hutan  rakyat  merupakan  kegiatan  yang  sudah  berlangsung  sejak  dahulu sampai sekarang khususnya di daerah pedesaan. Hutan rakyat memiliki ciri yang
berbeda  di  setiap  tempat,  seperti  jenis  tanaman  yang  dipilih  untuk  ditanam,  luas lahan,  pola  atau  sistem  penanaman,  pola  pengelolaan  dan  tujuan  pelaksanaan.
Awang  et  al.  2007  menyebutkan  bahwa  pola  pemanfaatan  dan  interaksi masyarakat  desa  dengan  hutan  rakyat  cukup  beragam  dan  berbeda-beda  satu
dengan  yang  lain,  tergantung  kondisi  kesuburan  tanah,  kultur  masyarakat  secara umum  dan  kebijakan  lokal  yang  terkait  dengan  pembangunan  hutan  rakyat.
Secara  umum  teridentifikasi  bahwa  hutan  rakyat  memegang  peranan  penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat desa.
Proses  pengelolaan  lahan  pertanian  menjadi  lahan  yang  lebih  intensif berlangsung  dari  pengalaman  petani.  Menurut  Awang  et  al.  2007,  pada  suatu
hamparan  lahan  masyarakat  Jawa,  ditemukan  adanya  simbiosis  antara  tanaman pangan, tanaman pakan ternak dan tanaman pohon-pohonan. Ini merupakan hasil
kebudayaan  masyarakat  yang  mampu  membentuk  ekologi  tersendiri.  Tanaman keras  yang  ditanam  hanya  terfokus  pada  tanaman  tertentu,  yaitu  pada  pohon-
pohon yang sudah terdomestifikasi sudah dibudidayakan oleh masyarakat. Pepohonan  yang  ditanam  oleh  masyarakat  dalam  lahan  miliknya  beraneka
ragam.  Hutan  rakyat  yang  hasil  utamanya  kayu,  seperti  sengon  Paraserianthes falcataria
,  jati  Tectona  grandis,  akasia  Acacia  sp.,  mahoni  Swetenia mahagoni
,  suriansuren  Toona  sureni  dan  lain-lain.  Hutan  rakyat  yang  hasil utamanya getah, seperti kemenyan Styrax benzoin dan damar Shorea javanica.
Sementara  yang  hasil  utamanya  berupa  buah,  antara  lain  kemiri  Aleurites moluccana
,  durian  Durio  zibethinus,  tengkawang  Shorea  spp.  dan  kelapa Cocos  nucifera.  Keberadaan  pohon-pohon  pada  lahan  pertanian  masyarakat
berperan  1  memelihara  dan  memperbaiki  lingkungan  fisik  dalam  rangka melestarikan  tanaman  pertanian  dengan  cara  memperbaiki  asupan  nutrisi  lahan
dan  energi,  dan  2  melestarikan  sumber-sumber  ekonomi  keluarga.  Semua
                                            
                