Definisi Operasional Analysis of Candlenut Tree Management in Tanah Pinem District, Dairi Regency, North Sumatera Province

38 Tanaman yang cocok dikembangkan adalah jenis tanaman kayu-kayuan seperti kemiri, cokelat dan buah-buahan. Pemilihan jenis tanaman kayu-kayuan sangat sesuai dengan kondisi topografi lahan, karena hampir 90 lahannya masuk pada kategori curam dan terjal dengan kemiringan di atas 25. Tanaman kayu-kayuan sangat sesuai ditanam dalam upaya konservasi tanah karena memiliki sistem perakaran yang kuat sehingga bermanfaat dalam melindungi tanah dari bahaya longsor. Tabel 10 Kondisi topografi di Kecamatan Tanah Pinem No Kondisi lahan Luas ha Persentase 1 Datar 0 -8 879 2,00 2 Berombak 8 -15 1.318 3,00 3 Bergelombang 15 -25 2.197 5,00 4 Curam 25 -40 3.955 9,00 5 Terjal 40 35.591 81,00 Jumlah 43.940 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Dairi 2010 4.1.5 Penduduk Jumlah penduduk Kecamatan Tanah Pinem tahun 2010 adalah 20.008 jiwa yang terdiri dari laki-laki 10.531 jiwa dan perempuan 10.477 jiwa dan jumlah rumah tangga sebanyak 6.463 KK dengan kepadatan penduduk 45,53 jiwa per km². Semua penduduk tersebut adalah warga Negara Indonesia yang didominasi oleh suku Karo. Suku lainnya adalah Batak Toba, Melayu, Jawa, Pakpak, Simalungun, dan lain-lain. 4.1.6 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kecamatan Tanah Pinem terdiri dari lahan sawah, hutan negara, perkebunan, kebuntegal,ladanghuma dan lain-lain. Kawasan hutan mencapai luas 24.000 ha 54,62 sedangkan penggunaan lahan dalam bentuk tegalkebun, ladanghuma dan perkebunan mencapai luas 17.288 ha 39,34. Lahan sawah hanya 0,1 dari total luas lahan yang ada. Hal ini disebabkan karena topografi lahan yang sebagian besar berada pada kategori bergunung sampai terjal dan dipengaruhi oleh keadaan sungai-sungai yang berada pada daerah yang dalam dan sempit sehingga sangat sulit untuk dijangkau dan 39 digunakan oleh masyarakat untuk pembukaan sawah. Adapun rincian penggunaan lahan di Kecamatan Tanah Pinem dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Penggunaan lahan di Kecamatan Tanah Pinem tahun 2008 No Penggunaan lahan Luas ha Persentase 1 Sawah 45 0,10 2 Hutan negara 24.000 54,62 3 Padang rumputpenggembalaan 743 1,69 4 Tegalkebun 7.936 18,06 5 Ladanghuma 1.772 4,03 6 Perkebunan 7.580 17,25 7 Kolamempang 5 0,01 8 Ladang yang tidak sedang diusahakan 730 1,66 9 Lainnya 1.129 2,57 Jumlah 43.940 100 Sumber : BPS Kabupaten Dairi 2009 Sumber dari kecamatan tahun 2011 menyebutkan bahwa luas lahan tanaman pertanian di Kecamatan Tanah Pinem pada tahun 2010 adalah 11.015 ha yang terdiri dari tanaman padi sawah, padi gogo, jagung, cabe dan tomat. Sementara tanaman lainnya adalah tanaman perkebunan seperti cokelat, kemiri, tembakau dan sawit dengan luas 4.357 ha. Luas tanaman kemiri di Kecamatan Tanah Pinem pada tahun 2010 adalah 3.800 ha.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Umur Responden Rata-rata umur keseluruhan responden adalah 49,83 tahun dengan selang antara 20 sampai 80 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tergolong dalam umur produktif di atas 15 tahun sehingga tenaga kerja yang tersedia di daerah penelitian masih potensial dan produktif untuk melakukan kegiatan pertanian dan kegiatan lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Petani kemiri yang berada di atas 50 tahun sebanyak 41 responden 65,08 sedangkan petani non kemiri yang berada di atas 50 tahun sebanyak 20 responden 31,75. Rata-rata umur responden petani kemiri lebih tinggi yaitu 52,90 tahun sedangkan rata-rata umur petani non kemiri adalah 46,75 tahun. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa kecenderungan masyarakat yang menanam kemiri dan yang 40 mempertahankannya adalah petani yang sudah mulai memasuki usia lanjut yang mulai pasif dalam melakukan kegiatan pertanian yang rutin. Tabel 12 Sebaran umur responden No Kelompok umur tahun Petani non kemiri Petani kemiri Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 20 – 29 2 3,17 1 1,59 2 30 – 39 14 22,22 4 6,35 3 40 – 49 27 42,86 17 26,98 4 50 – 59 10 15,87 26 41,27 5 60 – 69 7 11,11 9 14,29 6 70 ke atas 3 4,76 6 9,52 Jumlah 63 100 63 100 Rata-rata 46,75 tahun 52,90 tahun Rata-rata umur keseluruhan responden 49,83 tahun 4.2.2 Pendidikan Tingkat pendidikan formal responden termasuk pada kategori rendah. Hampir sebagian besar responden 63,49 hanya sampai pada tingkat SLTP. Terdapat sebanyak 45 responden 71,43 petani kemiri berpendidikan di bawah SMASMU sedangakan petani non kemiri hanya sebanyak 35 responden 55,56. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pola pikir, perilaku dan respon terhadap suatu informasi atau dalam mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan pertanian yang akan diusahakannya. Tabel 13 Tingkat pendidikan responden No Pendidikan Petani non kemiri Petani kemiri Jumlah Persentase Jumlah Persentase 1 Tidak sekolah 1 1,59 5 7,94 2 SRSD 17 26,98 25 39,68 3 SLTP 17 26,98 15 23,81 4 SMASMU 28 44,44 17 26,98 5 D1D2D3 1 1,59 Jumlah 63 100 63 100 4.2.3 Jumlah Anggota Keluarga Rata-rata jumlah anggota keluarga responden secara keseluruhan adalah 3,94 jiwa, artinya bahwa jumlah anggota keluarga ini akan memberikan kontribusi dalam ketersediaan tenaga kerja dan akan mempengaruhi pemasukan