39 Wiles 1999 dan Westman Savolainen 2002 juga menunjukkan bahwa nilai
PCMI akan menurun dengan meningkatnya panjang karapas baik pada lobster jantan maupun pada lobster betina.
Perbedaan absolut rata-rata MI C. quadricarinatus dan P. leniusculus diduga karena perbedaan jenis lobster, lokasi penelitian, dan metode yang
digunakan. Penentuan nilai MI dan PCMI oleh penulis lainnya menggunakan metode mark-recapture yang tidak digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya
perbedaan pola antara jantan dan betina diduga karena perbedaan panjang karapas jantan dan betina sebelum moulting. Ukuran lobster jantan relatif lebih besar
dibandingkan ukuran lobster betina. Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa PCMI akan menurun dengan meningkatnya panjang karapas. Jumlah contoh pada
penelitian ini sangat sedikit yaitu n=2 untuk jantan dan n=4 untuk betina dan hanya mewakili sebagian kecil kelompok ukuran tertentu saja.
4.3.3 Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy
Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy VBGF C. quadricarinatus di Danau Maninjau berdasarkan analisis frekuensi panjang Lampiran 13 pada
penelitian ini adalah CL
t
=82 1-e
-1.2 t+0.09
. Berikut ini adalah plot VBGF hasil analisis menggunakan ELEFAN I Gambar 14.
Gambar 14 Hasil analisis menggunakan ELEFAN I.
40 Berdasarkan gambar tersebut dapat diduga bahwa C. quadricarinatus akan
menetas pada pertengahan September-Oktober. Hasil analisis selanjutnya pada sub bab 4.4.2.c menunjukkan bahwa puncak pemijahan C. quadricarinatus selama
penelitian ini adalah pada bulan Agustus. Hasil penelitian Widha 2003 menunjukkan bahwa telur lobster yang telah dipijahkan akan mengalami masa
inkubasi selama 29-33 hari sebelum menetas. Hal ini berarti bahwa C. quadricarinatus di Danau Maninjau yang memijah pada Agustus akan menetas
sekitar bulan September. Setelah parameter K, L
∞
, dan t diketahui maka
didapatkan kurva ukuran panjang karapas terhadap umur sebagai berikut:
Gambar 15 Kurva pertumbuhan C. qudricarinatus di Danau Maninjau.
Berdasarkan kurva di atas diketahui bahwa C. quadricarinatus pada saat menetas memiliki ukuran ±9 mm. Pada umur 2 bulan 0.17 tahun panjang
karapas C. quadricarinatus adalah ±22.4 mm. Nilai ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Widha 2003 yang melaporkan bahwa lobster muda yang telah
mengalami moulting lima kali dengan umur 43-49 hari setelah penetasan akan memiliki panjang 2-2.5 cm.
Nilai koefisien pertumbuhan K C. quadricarinatus di Danau Maninjau dapat berbeda dengan jenis lobster air tawar dari lokasi berbeda pula Tabel 9.
-5 5
15 25
35 45
55 65
75 85
.0 .1
7 .3
3 .5
.6 7
.8 3
1 .0
1 .1
7 1
.3 3
1 .5
1 .6
7 1
.8 3
2 .0
2 .1
7 2
.3 3
2 .5
2 .6
7 2
.8 3
3 .0
P a
n ja
n g
k a
r a
p a
s m
m
Umur tahun
41 Tabel 9 Nilai parameter persamaan pertumbuhan von Bertalanffy
K Lokasi penelitian
Keterangan
C. quadricarinatus 1.2
Danau Maninjau Penelitian ini
C. quinquecarinatus Jantan
0.25 Australia barat daya
Beatty et al. 2005 Betina
0.29 C. destructor
0.78 Australia barat
Beatty et al. 2004b C. cainii
0.42 Sungai Hutt, Australia
barat Beatty et al. 2004a
C. lorentzi 0.81
Sungai Kalsafet, Sorong, Papua
Tapilatu 1996 Pacifastacus leniusculus
0.47 Inggris selatan
Hogger 1986 Procambarus clarkii
Jantan 0.49
Jerman selatan Chucholl 2011
Betina 0.45
Nilai parameter kurvatur koefisien pertumbuhanK C. quadricarinatus relatif lebih besar dibandingkan beberapa spesies lainnya seperti C.
quinquecarinatus, C. cainii, C. lorentzi, Pacifastacus leniusculus, dan Procambarus clarkii. Perbedaan nilai K ini disebabkan oleh perbedaan jenis
lobster sehingga memiliki strategi yang berbeda. Sebagai contoh Pacifastacus leniusculus merupakan salah satu jenis lobster dengan strategi K-selected dengan
karakteristik memiliki umur panjang mencapai 10 tahun Lindqvist et al. 1999, diacu dalam Reynolds 2002. Bahkan spesies yang sama bisa jadi memiliki
strategi adaptasi berbeda.
4.4 Reproduksi C. quadricarinatus di Danau Maninjau