Perkembangan histologis sistem reproduksi

49

b. Perkembangan histologis sistem reproduksi

Tahap perkembangan gonad dengan akurasi lebih tinggi dapat ditentukan dengan pengamatan histologis gonad pada masing-masing tahap perkembangan. Pada individu betina dengan tingkat kematangan gonad tahap I ditemukan oosit primer dan dikelilingi oleh sel folikel berbentuk batang. TKG II masih didominasi oleh oosit primer. Pada TKG III muncul oosit sekunder yang menandakan bahwa gonad mulai matang gonad. Oosit sekunder merupakan sel dengan ukuran terbesar dalam ovarium dan sitoplasma mengandung kuning telur. TKG IV ditandai dengan ovarium yang didominasi oleh oosit sekunder. Pada TKG IV gonad telah benar-benar matang. Gambar potongan melintang tahap perkembangan gonad C. quadricarinatus betina secara histologis disajikan pada Gambar 19. TKG I TKG II TKG III TKG IV Gambar 19 Potongan melintang gonad C.quadricarinatus. FC=follicle cellssel folikel; PO=primary oocyteoosit primer; SO=secondary oocyteoosit sekunder; SH=sheath of the ovarypelindung ovari; YG=yolk granulebutiran kuning telur; perbesaran mikroskop 4x10 kali =potongan melintang gonad C. quadricarinatus TKG I menurut Vazquez et al. 2008, karena pada penelitian ini gonad TKG I tidak terawetkan; scale bar=78µm. Selanjutnya pada Gambar 20 disajikan perkembangan vas deferens secara histologis. Pada vas deferens yang diidentifikasi sebagai TKG I secara morfologi, FC FC PO SO PO FC SO YG PO 50 mulai terdapat spermatophore dengan spermatozoa di dalamnya. Pada individu dengan TKG II dan III jumlah dan ukuran spermatophore meningkat. Selain jumlah dan ukuran spermatophore, dengan meningkatnya TKG maka jumlah spermatozoa yang terdapat dalam spermatophore juga meningkat. TKG I TKG II TKG III Gambar 20 Penampang melintang vas deferens C. quadricarinatus. SC=sperm cord; SL=secondary layer; PL=primary layer; perbesaran mikroskop= 10x10 kali.

c. Ukuran pertama kali matang gonad