Penambahan ukuran setelah pergantian kulit Rasio kelamin Ukuran pertama kali matang gonad

24 Faktor kondisi k yang menggambarkan kondisi lobster dihitung dengan membandingkan berat aktual masing-masing individu lobster w dengan bobot teoritisnya ŵ menurut persamaan berikut Bagenal 1978: k= w w

b. Penambahan ukuran setelah pergantian kulit

Pertambahan panjang karapas per pergantian kulit moult incrementMI dan persentase pertambahan panjang karapas per pergantian kulit percentage of premoult carapace length PCMI dapat dihitung menggunakan rumus Guan Wiles 1999: MI=CL 1 − CL dan PCMI= CL 1 CL CL x100 Keterangan : CL = panjang karapas sebelum pergantian kulit :CL 1 = panjang karapas setelah satu kali pergantian kulit.

c. Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy VBGF

Koefisien pertumbuhan K ditentukan menggunakan ELEFAN I K scan yang terdapat pada perangkat lunak FiSAT II. Panjang asimptotik L ∞ ditentukan berdasarkan ukuran terbesar individu yang tertangkap L max menggunakan Taylor 1958 seperti dikutip Nwosu Wolfi 2006 : L ∞ = L max 0,95 Umur teoritis ikan pada saat panjang sama dengan nol dapat diduga secara terpisah menggunakan persamaan empiris Pauly Pauly 1979 diacu dalam Alhassan Armah 2011: log -t =-0.3922-0.2752 log L ∞ -1.038 log K sehingga persamaan pertumbuhan von Bertalanffy lobster menjadi: CL t =CL ∞ 1- exp -kt-t Keterangan :CL t = panjang karapas saat umur t mm :CL ∞ = panjang karapas asimptotik mm :K = koefisien pertumbuhan :t = umur teoritis saat CL nol tahun :t = umur tahun 25

3.5.3 Reproduksi

a. Rasio kelamin

Rasio kelamin dihitung dengan cara membandingkan jumlah lobster jantan dan lobster betina. Rasio kelamin= J B Keterangan :J = Jumlah lobster jantan ekor :B = Jumlah lobster betina ekor Penentuan seimbang atau tidaknya rasio kelamin jantan dan betina dilakukan dengan uji Chi-Square Steel dan Torie 1989 sebagai berikut: H : J = B H 1 : J ≠ B Dengan rumus perhitungan : X 2 hitung = ∑ o i -e i 2 e i i Keterangan :X 2 hitung = Chi-Square hitung :o i = frekuensi ke-i :e i = frekuensi harapan ke-i Nilai X 2 tabel diperoleh dari tabel nilai kritik sebaran khi-kuadrat. Untuk penarikan keputusan dengan membandingkan X 2 hitung dengan X 2 tabel pada selang kepercayaan 95. Jika nilai X 2 hitung X 2 tabel maka keputusannya adalah menolak H , dan jika X 2 hitung X 2 tabel maka keputusannya adalah gagal menolak H Walpole 1993. b. Tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad Struktur tingkat kematangan gonad pada masing-masing lokasi akan dianalisis secara deskriptif. Indeks kematangan gonad IKG atau gonadosomatic indices GSI dihitung menggunakan rumus Beatty et al. 2005: GSI=100 W 1 W 2 Keterangan :GSI = gonadosomatic indices indeks kematangan gonad :W 1 = Bobot basah gonad gram :W 2 = Bobot basah total lobster gram 26 Perubahan tingkat kematangan gonad lobster jantan dan betina juga akan dianalisis menggunakan indeks lebar endopod endopod width index EWI. EWI dihitung menurut Sagi et al. 1996: EWI= Lebar endopod Lebar exopod

c. Ukuran pertama kali matang gonad

Ukuran lobster pertama kali matang gonad size at first maturity LM mewakili ukuran lobster dimana 50 individu telah matang gonad. Ukuran pertama kali matang gonad diduga dengan memplotkan proporsi lobster matang gonad pada tiap ukuran kelas panjang mengikuti model logistik berikut Campos et al. 2009: p= 1 1+exp -r CL-LM dimana p adalah proporsi individu matang gonad pada masing-masing kelas ukuran, r kemiringan garis slope, CL panjang karapas, dan LM ukuran pertama kali matang gonad.

d. Fekunditas