Pengelolaan perikanan Kesimpulan Population Structure, Growth, and Reproduction of Freshwater Crayfish, Cherax quadricarinatus in Lake Maninjau

64 Gherardi 2010 menyatakan tiga langkah penanganan spesies asing mengacu pada konvensi keragaman hayati yaitu: 1. Pencegahan introduksi atau translokasi; 2. Jika spesies asing sudah terlanjur masuk ke suatu ekosistem dan terdeteksi menjadi spesies invasif maka harus dilakukan tindakan pemusnahan dengan cepat; 3. Jika sumberdaya terbatas maka yang perlu dilakukan adalah dengan pengurangan bertahap dan pengontrolan. Saat ini C. quadricarinatus telah menjadi spesies asing dengan populasi mantap di Danau Maninjau sehingga langkah selanjutnya yang mungkin dilakukan adalah langkah No 2. dan 3. Cherax quadricarinatus masuk ke Danau Maninjau tanpa adanya analisis resiko terlebih dahulu. Saat ini belum bisa dipastikan apakah spesies asing ini telah menjadi spesies invasif di Danau Maninjau. Hal tersebut karena C. quadricarinatus bisa dikatakan relatif baru di Danau Maninjau sehingga dampak nyata terhadap ekosistem misalnya perubahan habitat, kompetisi, dan predasi terhadap spesies asli belum terlihat. Oleh karena itu berdasarkan beberapa fakta di atas maka langkah yang mungkin dilakukan dalam rangka upaya pengelolaan C. quadricarinatus di Danau Maninjau adalah pemantauan. Pemantauan perlu dilakukan secara kontinu dan selain itu perlu untuk mengumpulkan informasi dari semua pihak yang terkait langsung dengan Danau Maninjau. Jika C. quadricarinatus menjadi spesies invasif maka pengurangan bertahap dapat dilakukan dengan melakukan penangkapan secara intensif sampai ukuran terkecil terutama pada puncak musim pemijahan Agustus menggunakan segala jenis alat tangkap yang memungkinkan.

b. Pengelolaan perikanan

Berbagai definisi mengenai pengelolaan perikanan telah dikemukakan oleh banyak pihak. Leopold 1933 seperti diacu von Geldren 1966 menyatakan bahwa pengelolaan perikanan adalah seni dan ilmu menghasilkan hasil ikan tahunan yang berkelanjutan untuk tujuan rekreasi dan komersial, selanjutnya Allison 1996 menyatakan bahwa pengelolaan perikanan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sebagai sumber pendapatan, dan menjaga kualitas lingkungan. Pengelolaan perikanan menurut UU No 31 Tahun 2004 tentang 65 Perikanan Bab I Pasal 1 adalah semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumber daya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati. Langkah teknis yang dapat dilakukan dalam menetapkan regulasi yang akan diterapkan yaitu pembatasan ukuran mata jaring alat tangkap, pembatasan jenis alat tangkap, pengaturan musim dan wilayah dimana aktivitas penangkapan tidak diijinkan Welcomme 2001. Oleh karena untuk mempertahankan populasi C. quadricarinatus di Danau Maninjau langkah teknis yang dapat dilakukan adalah menangkap lobster dengan ukuran tidak lebih kecil dari ukuran pertama kali matang gonad yaitu ±46.2 mm; membatasi penangkapan pada puncak musim pemijahan yaitu bulan Agustus. 66 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah : 1. Cherax quadricarinatus telah menyebar hampir di seluruh Danau Maninjau dengan ukuran beragam dan rasio kelamin jantan dan betina seimbang. 2. Persamaan pertumbuhan von Bertalanffy C. quadricarinatus di Danau Maninjau adalah CL t =82 1-e -1.2 t+0.09 3. Cherax quadricarinatus memijah dalam rentang waktu Mei-September dan puncaknya pada bulan Agustus.

4. Fekunditas ovari rata-rata adalah 626±255 dan fekunditas pleopod 383±173.

5. Kondisi kualitas air Danau Maninjau sesuai untuk kehidupan C. quadricarinatus.

5.2 Saran