13 nilai optimum dapat menyebabkan tertundanya proses pergantian kulit dan dapat
meningkatkan kematian setelah moulting. Lobster pada perairan dingin membutuhkan oksigen relatif rendah dibandingkan lobster di perairan hangat
famili Cambaridae dan Parastacidae Jussila Evans 1996, diacu dalam Reynolds 2002.
Keasaman dan kebasaan suatu danau diukur dalam satuan yang disebut dengan pH. pH puissance d’Hydrogènestrength of the hydrogen didefinisikan
sebagai log negatif dari konsentrasi ion hidrogen. Keasaman ditunjukkan dengan pH 0 sampai 7 sedangkan basa 7 sampai 14. Konsentrasi ion hidrogen juga
mengontrol nutrien perairan danau termasuk karbondioksida dan nutrien penting lainnya seperti fosfat, amonia, besi, dan logam lainnya Goldman Horne 1983.
pH akan mempengaruni konsentrasi kalsium yang sangat dibutuhkan oleh lobster untuk pertumbuhannya.
2.5.2 Alkalinitas dan kesadahan
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau dikenal dengan sebutan acid neutralizing capacity ANC atau kuantitas anion
dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen. Alkalinitas juga diartikan sebagai kapasitas penyangga buffer capacity terhadap perubahan pH perairan.
Pembentuk utama alkalinitas adalah bikarbonat, karbonat, dan hidroksida. Kesadahan adalah gambaran kation logam divalen. Pada perairan tawar kation
divalen yang paling berlimpah adalah kalsium sehingga pada dasarnya kesadahan ditentukan oleh kalsium dan magnesium Effendi 2003.
Nilai alkalinitas dan kesadahan terkait erat dengan konsentrasi kalsium yang terdapat dalam garam karbonat dan bikarbonatnya. Kalsium merupakan elemen
penting untuk pertumbuhan lobster. Lobster pada perairan dengan kesadahan rendah cenderung memiliki kandungan kalsium lebih rendah dibanding lobster
dari perairan dengan kesadahan tinggi Greenaway 1985, diacu dalam Reynolds 2002. Wheatley Ayers 1995 seperti dikutip Reynolds 2002 menyatakan
bahwa kalsium merupakan elemen yang paling penting untuk pertumbuhan lobster. Kebutuhan kalsium pada periode postmoult sangat tinggi untuk
menggantikan kalsium yang hilang saat moulting. Peranan penting kalsium lainnya dalam perairan adalah pengaruhnya terhadap pH dan sistem CO
2 -
dan
14 HCO
3 -
. Kalsium di perairan terdapat dalam bentuk ionik dan partikulat terlarut terutama CaCO
3
. Garam kalsium merupakan elemen utama kesadahan perairan. Kalsium, bikarbonat, pH, dan konduktivitas tertentu merupakan elemen-elemen
yang berkorelasi di perairan danau. Kalsium merupakan salah satu mineral yang melimpah di perairan dan mudah diukur dalam bentuk ion sehingga sering
dijadikan indikator kesadahan perairan.
2.5.3 Chemical oxygen demand COD
Chemical Oxygen Demand COD menggambarkan jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi semua bahan organik menjadi karbondioksida dan
air Maciolek 1962, diacu dalam Boyd 1988. Bahan organik terdapat dalam bentuk plankton, detritus, dan bahan organik terlarut. Kandungan bahan organik
yang sangat tinggi dapat menimbulkan pencemaran bahan organik. Hal ini akan mempengaruhi populasi, pertumbuhan, dan reproduksi lobster.
3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian