Masuknya Pendatang Baru Kekuatan Tawar-menawar Konsumen

50 hanya dilakukan dengan metode mouth by mouth pemasaran produk secara langsung dari satu pelanggan ke pelanggan lain.

6.2.2. Lingkungan Industri

Persaingan dalam lingkungan industri ditentukan oleh lima kekuatan persaingan, yaitu masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar konsumen, kekuatan tawar-menawar pemasok, ancaman produksi substitusi, dan persaingan diantara perusahaan yang ada dalam industri.

1. Masuknya Pendatang Baru

Semakin banyak pendatang baru yang masuk maka akan terjadi perebutan pangsa pasar yang ada dan perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Sebaliknya dengan rendahnya ancaman pendatang baru dapat mengimplikasikan kesulitan memasuki pasar cukup tinggi. Besarnya ancaman masuk pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada untuk memasuki industri. Faktor lokasi toko yang sangat strategis berada di pusat bisnis dan peningkatan rata-rata per kapita sebulan untuk bahan makanan di provinsi Jakarta dimana pada tahun 2009 pengeluaran sebesar Rp 357.934 meningkat menjadi Rp 398.782 pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 10,24 persen mendorong masuknya pesaing baru ke dalam industri. Secara legal formal adanya peraturan daerah DKI Jakarta tentang perpasaran swasta dan peraturan pemerintah tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dapat membatasi atau menghambat kemungkinan masuknya pendatang baru yang beskala kecil, menengah dan besar ke dalam industri. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hambatan untuk masuk ke dalam industri tergolong tinggi sehingga ancaman masuknya pendatang baru potensial yang mampu bersaing dalam industri toko buah dalam hal kualitas, pelanggan, harga dan lokasi dapat dikatakan rendah. 51

2. Kekuatan Tawar-menawar Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian daya tawar konsumen terhadap industri adalah konsentrasi konsumen, volume pembelian, kepentingan produk bagi konsumen, dan sifat produk industri yang dijual kepada konsumen apakah merupakan produk homogen atau terdiferensiasi. Kekuatan tawar-menawar konsumen tergolong rendah dimana konsumen tidak dapat menekan harga, menuntut kualitas yang lebih tinggi atau layanan lebih baik. Konsumen Rumah Durian Harum sebagian besar adalah pecinta durian kalangan menengah atas. Rumah Durian Harum juga mendistribusikan beberapa produk tidak memenuhi standar layak jual kepada beberapa pedagang martabak di sepanjang jalan Kalimalang secara continue. Dalam industri toko buah ini, memang terdapat cukup banyak toko sejenis dengan produk yang sama, namun dengan keunggulan kompetitif berupa keragaman varietas durian dan kualitas produk buah durian yang sudah sesuai dengan selera konsumen pada umumnya, yaitu durian dengan daging buah tebal dan bertekstur lembut, kering atau pulen, aroma kuat serta rasa yang manis legit menjadi kekuatan perusahaan dalam mempertahankan loyalitas konsumen.

3. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok