47
2. Ekonomi
Keadaan perekonomian secara agregat berimplikasi terhadap perkembangan suatu organisasi atau perusahaan atau kelompok usaha yang sedang
beroperasi di suatu negara dan daya beli masyarakat. Jika perekonomian suatu negara relatif stabil maka akan mendukung kelancaran dan kinerja perusahaan
tersebut, begitu pula sebaliknya. Perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen
dibanding tahun 2010. Nilai Produk Domestik Bruto PDB atas dasar harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp 2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun
2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 2.313,8 triliun dan Rp 2.178,9 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2011 naik sebesar
Rp 990,8 triliun, yaitu dari Rp 6.436,3 triliun pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp 7.427,1 triliun pada tahun 2011 BPS 2011. Pertumbuhan
ekonomi tersebut berpengaruh positif terhadap para pelaku usaha yang akan semakin mendapatkan iklim usaha yang kondusif dan akan menumbuhkan
dunia usaha yang makin kompetitif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diiringi dengan peningkatan laju inflasi
dimana pada tahun 2010 tingkat inflasi sebesar 3,91 persen meningkat menjadi 6,16 persen pada tahun 2011 BPS 2011. Dampak negatif dari
tingginya tingkat inflasi adalah kenaikan tarif sewa listrik dan sewa tempat serta bahan bakar minyak yang akhirnya akan meningkatkan biaya produksi
usaha Rumah Durian Harum.
3. Sosial
Perkembangan penduduk Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun pada periode 2007-2011 sebesar 1,60 persen Tabel 11,
sementara untuk penduduk DKI Jakarta laju pertumbuhan pada periode 2007- 2010 rata-rata sebesar 0,77 persen Tabel 12.
48
Tabel 11. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Indonesia Periode 2007-2010
Tahun Jumlah Penduduk ribu jiwa
Laju Pertumbuhan Penduduk
2007 225.642
1,28 2008
228.523 1,26
2009 231.370
1,23 2010
237.641 2,64
Rata-rata 1,60
Sumber: BPS 2011
Sumber: BPS 2011
Pertambahan jumlah penduduk merupakan peluang bagi Rumah Durian Harum dalam hal perolehan profit dan pangsa pasar dengan beraneka
ragamnya konsumen yang ada. Meningkatnya populasi penduduk berdampak pula pada meningkatnya permintaan masyarakat terhadap konsumsi makanan
seperti terlihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Pengeluaran rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok
Barang, 2007-2011 RupiahBulan
Bahan Makan
Tahun Rata-rata
Pertumbuhan 2007-2011
2007 2008
2009 2010
2011
Makanan 174.028
193.828 217.719
254.520 293.556
13,99 Bukan
Makanan 179.393
192.542 212.345
240.325 300.018
13,92 Sumber: BPS 2011
Tabel 12. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk DKI
Jakarta Periode 2007-2010
Tahun Jumlah Penduduk jiwa
Laju Pertumbuhan Penduduk
2007 9.064.591
0,94 2008
9.146.181 0,89
2009 9.223.000
0,83 2010
9.607.800 0,40
Rata-rata 0,77
49
Secara keseluruhan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk konsumsi kelompok makanan di Indonesia pada periode 2007-2011 lebih tinggi dari
pada kelompok bahan bukan makan, yaitu sebesar 13,99 persen. Selain itu, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk kelompok bahan makanan
buah-buahan pada periode tahun 2007-2011 juga mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,18 persen BPS,
2011. Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran masayarakat akan kebutuhan gizi demi kesehatan yang salah satunya dapat dipenuhi dengan
cara mengkonsumsi buah-buahan. Besarnya pengeluaran untuk makanan termasuk buah-buahan menjadi
peluang bagi toko Rumah Durian Harum untuk meningkatkan penjualan produk dengan tetap mengedepankan kualitas dan kuantitas buah durian dan
produk turunannya serta pelayanan terbaik terhadap konsumen.
4. Teknologi