61
VII PERUMUSAN STRATEGI
7.1. Tahap Masukan
Perumusan strategi diawali dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal toko Rumah Durian Harum berdasarkan hasil wawancara dan
pemberian kuesioner terhadap kepala toko dan penanggung jawab administrasi toko. Kemudian dari informasi tersebut disusunlah matriks IFE berupa kekuatan
dan kelemahan dan matriks EFE berupa peluang dan ancaman. Analisis diawali dengan pembobotan yang menunjukkan tingkat
kepentingan relatif dari faktor internal dan eksternal yang diidentifikasi terhadap keberhasilan toko Rumah Durian Harum. Kemudian hasil pembobotan dikalikan
dengan rating mengacu pada kondisi perusahaan yang merupakan hasil dari pemeringkatan terhadap faktor peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan untuk
memperoleh skor yang akan menunjukkan posisi strategis perusahaan terhadap lingkungan internal dan eksternal. Pemberian bobot metode Paired waised
Comparison dan rating berdasar pada pendapat dua orang dari pihak manajemen Rumah Durian Harum yang dianggap pakar dan memiliki kapasitas sebagai
pengambil keputusan dalam pengembangan toko durian tersebut.
7.1.1. Analisis Matriks IFE
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan toko Rumah Durian Harum
Kalimalang. Hasil analisis matriks IFE diperoleh dari pemberian bobot dan rating oleh tiga pakar dari pihak manajemen toko, yang kemudian akan menghasilkan
hasil analisis matriks IFE mencakup enam kekuatan dan lima kelemahan toko Rumah Durian Harum cabang Kalimalang, Jakarta Timur yang dapat dilihat pada
Tabel 16. Faktor kunci kekuatan bagi perusahaan secara berurutan berdasarkan skor
bobot tertinggi yang diperoleh adalah lokasi tempat pengolahan dan penjualan yang strategis, persediaan bahan baku yang memadai, rasa yang khas dan
penyajian produk yang beraneka ragam, tenaga kerja lokal dan terampil,
62
labelisasi dan higienitas kemasan yang sudah lengkap, dan sistem akuntansi dan manajemen yang sudah diterapkan.
Sedangkan faktor kunci kelemahannya secara berurutan berdasarkan skor bobot tertinggi adalah suplai produk yang belum optimal karena produk bersifat
musiman, kapasitas produksi yang belum optimal, produk bersifat perishable, harga relatif mahal bagi konsumen kalangan bawah, dan kurangnya promosi yang
efektif.
Tabel 16. Hasil Analisis Matriks IFE Rumah Durian Harum Kalimalang Faktor Strategi Internal
Bobot rata-rata
Rating rata-rata
Skor Kekuatan
1. Rasa yang khas dan kualitas produk yang baik. 0,0970
3,3333 0,3232
2. Menyediakan produk yang bervariatif. 0,1000
3,3333 0,3333
3. Lokasi tempat pengolahan dan penjualan yang strategis.
0,1273 3,0000
0,3818 4. Labelisasi dan higienitas kemasan yang sudah
lengkap. 0,0879
3,0000 0,2636
5. Tenaga kerja lokal dan terampil. 0,0909
3,3333 0,3030
6. Sistem akuntansi dan manajemen yang sudah diterapkan.
0,0879 3,0000
0,2636
Total 1,8687
Kelemahan
1. Kapasitas produksi yang belum optimal. 0,1015
3,0000 0,3045
2. Harga relatif mahal bagi konsumen kalangan bawah.
0,0682 3,0000
0,2045 3. Produk bersifat perishable.
0,0758 3,0000
0,2273 4. Kurangnya promosi yang efektif.
0,0697 2,6667
0,1859 5. Suplai produk yang belum optimal karena
bersifat musiman. 0,0939
3,3333 0,3131
Total 1,2354
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada tabel 16 menunjukkan perolehan skor total untuk faktor internal sebesar 3,1041. Usaha Rumah Durian
Harum berada pada kondisi di atas rata-rata atau lebih dari skor rata-rata 2,5. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang kuat
63
sehingga mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki dalam mencapai keberhasilan perusahaaan. Jumlah skor total adalah jumlah dari
hasil perkalian bobot rata-rata dengan rating rata-rata dari masing-masing faktor internal.
Kekuatan utama yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan dan pengembangan usaha adalah lokasi tempat pengolahan dan
penjualan yang strategis yaitu berada di wilayah pusat bisnis central business district yang dipadati oleh perkantoran dan hiburan selain perdagangan dengan
skor sebesar 0,3818. Sedangkan kelemahan utama bagi Rumah Durian Harum berdasarkan analisis matriks IFE dengan skor sebesar 0,1859 dan rating 2,6 adalah
kurangnya promosi yang efektif dimana untuk memasarkan produk, perusahaan hanya melalui personal, yaitu pengalaman seorang konsumen yang telah
bekunjung dan diharapkan mampu meneruskan dan menceritakan pengalamannya kepada orang lain.
7.1.2. Analisis Matriks EFE
Dari hasil penyebaran kuesioner yang sama pula diperoleh informasi faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan seperti pada
Tabel 17. Berdasarkan hasil analisis matriks EFE diperoleh skor bobot total sebesar
2,990 melebihi rata-rata skor bobot 2,5 dengan total rataan skor peluang sebesar 1,6914 dan untuk ancaman sebesar 1,3076. Hal tersebut menunjukkan bahwa toko
Rumah Durian Harum sudah cukup baik merespon peluang dan ancaman yang terdapat dalam industri. Strategi yang telah ditetapkan sudah cukup efektif mampu
menarik keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal.
Faktor yang menjadi peluang utama dengan skor bobot tertinggi 0,3434 dan rating rata-rata sebesar 3,3 adalah adanya peraturan pemerintah mengenai
hukum usaha. Dengan adanya peraturan pemerintah terkait dengan toko modern dan perda mengenai perpasaran swasta menyebabkan hambatan masuk industri
tinggi. Rating tersebut menunjukkan bahwa toko Rumah Durian Harum merespon dengan baik adanya peluang peraturan pemerintah untuk kelangsungan
64
usaha. Peluang laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dianggap kurang penting 0,1955 dalam upaya untuk pengembangan usaha.
Tabel 17. Hasil Analisis Matriks EFE Rumah Durian Harum Kalimalang Faktor Strategi Eksternal
Bobot rata-rata
Rating rata-rata
Skor Peluang
1. Peningkatan pengeluaran rata-rata bahan makanan buah-buahan per kapita sebulan
0,0894 3,3333
0,2980 2. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi
0,0652 3,0000
0,1955 3. Perkembangan teknologi produksi, komunikasi,
informasi pasar, dan transportasi 0,1091
3,0000 0,3273
4. Peraturan pemerintah mengenai hukum usaha 0,1015
3,0000 0,3045
5. Rendahnya tawar menawar pelanggan 0,1030
3,3333 0,3434
6. Loyalitas pelanggan tinggi 0,0742
3,0000 0,2227
Total 1,6914
Ancaman
1. Tingginya daya tawar menawar pemasok 0,0833
3,3333 0,2778
2. Ancaman produk substitusi 0,0848
2,6667 0,2263
3. Persaingan antara perusahaan sejenis 0,0879
2,6667 0,2343
4. Kebijakan Kementerian Pertanian RI memperketat proses impor buah yang termasuk kategori pangan
segar 0,0955
3,0000 0,2864
5. Kenaikan tarif listrik, sewa tempat maupun BBM 0,1061
2,6667 0,2828
Total 0,4576
1,3076
Sumber: Data Primer, diolah 2012
Ancaman utama bagi toko Rumah Durian Harum Kalimalang adalah kebijakan Kementerian Pertanian RI memperketat proses impor buah yang
termasuk kategori pangan segar, dengan skor sebesar 0,2864. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan pembatasan buah impor mempengaruhi
ketersediaan produk utama perusahaan berupa durian impor dan mengurangi pendapatan seiring dengan meningkatnya permintaan produk. Namun dengan
rating rata-rata sebesar 3,0 berarti perusahaan memberi respon yang kuat terhadap ancaman tersebut dengan pengadaan pemasok buah lebih dari satu. Sedangkan
65
produk substitusi merupakan ancaman dengan skor terendah 0,2263 dan faktor tersebut bukan ancaman yang berarti bagi kelangsungan usaha.
7.2. Tahap Pemaduan