22
e. Sistem Informasi Manajemen. Hal-hal yang perlu dianalisa dapat dilihat dari segi sistem informasi manajemen, antara lain aspek-aspek software,
hardware, dan brainware, selain input, process, dan output berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada tiap jenjang manajemen.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal menurut Umar 2008 terbagi ke dalam dua kategori, yaitu:
a. Lingkungan Jauh Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada
dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan yang dapat memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat menjadi
ancaman dan hambatan. Berikut faktor-faktor dari lingkungan jauh: i.
Faktor politik, yaitu peraturan-peraturan, undang-undang, dan kebijaksanaan pemerintah baik tingkat nasional, propinsi, maupun
daerah yang menentukan
beroperasinya suatu perusahaan.
Kebijaksanaan pemerintah dapat memberikan peluang dan dapat pula menjadi kendala.
ii. Faktor ekonomi, secara spesifik yang dianalisis perusahaan meliputi
tahapan siklus bisnis perusahaan digolongkan ke dalam depresi, resesi, kebangkitan, dan kemakmuran; gejala inflasi dan inflasi
dalam harga barang atau jasa; kebijakan moneter, tarif suku bunga, dan devaluasi atau revaluasi mata uang relatif pada mata uang
lainnya; kebijakan fiskal, yaitu tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan; neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam
hubungannya dengan perdagangan luar negeri. iii.
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari
orang-orang di lingkungan perusahaan beroperasi. Faktor-faktor tersebut berkembang dari kondisi kultural, ekologis, pendidikan, dan
kondisi etnis. iv.
Faktor teknologi perlu diperhatikan untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, serta dapat mempengaruhi industri.
23
Perkembangan ilmu pengetahuan yang berlangsung cepat mengarah pada biaya produksi dan harga jual yang lebih tinggi serta kualitas
produk yang meningkat. b. Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarah kepada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Aspek ini mengacu pada konsep
Competitive Strategy oleh Michael R. Porter yang akan menganalisis persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama, yaitu Lima Kekuatan
Bersaing. Pemetaan lingkungan industri dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:
Threat of new entrants
Bargaining power of
buyers Bargaining
power of suppliers
Threat of substitute products or services
Gambar 4. Konsep Competitive Strategy dari Michael R.Porter
Sumber: Umar 2008
i. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan implikasi bagi perusahaan yang sudah ada. Terdapat beberapa faktor
penghambat pendatang baru untuk masuk ke dalam suatu industri hambatan masuk, diantaranya adalah skala ekonomi, diferensiasi
produk, kecukupan modal, biaya peralihan pemasok biaya yang
Potential Entrants
Industry Competitors
Rivalry Among Existing Firms
Buyers Suppliers
Substitutes
24
harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke pemasok lainnya, akses ke saluran distribusi kesulitan
pendatang baru untuk memasuki saluran distribusi yang sudah ada dan membangun saluran sendiri, ketidakunggulan biaya independen
kesulitan pendatang baru untuk meniru keunggulan biaya yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah ada, seperti teknologi yang
sudah paten, koneksi bahan baku atau subsidi pemerintah, dan peraturan pemerintah.
ii. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Para pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan, serta mengadu
perusahaan dengan kompetitornya. Sehingga kondisi yang mungkin dihadapi perusahaan dengan adanya kekuatan ini adalah pembeli
mampu memproduksi produk yang diperlukan, switching cost pemasok kecil, sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak
pemasok, pembeli memiliki tingkat profitabilitas rendah sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis, produk perusahaan tidak
terlalu penting bagi pembeli sehingga pembeli mudah mencari substitusinya.
iii. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Pemasok mempengaruhi industri melalui kemampuannya menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau jasa. Pemasok menjadi
kuat apabila jumlah pemasok sedikit, produkjasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching cost yang besar, tidak
tersedia produk substitusi, pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang
sama dengan yang dihasilkan perusahaan. iv.
Ancaman dari Produk Pengganti Ancaman produk substitusi kuat bilamana konsumen dihadapkan
pada switching cost yang sedikit dan jika produk substitusi memiliki harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi
dari produk-produk suatu industri.
25
v. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persaingan
Porter 1999 diacu dalam Umar 2008, yaitu jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya tetap yang
besar, kapasitas produksi, dan hambatan keluar industri.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional