71
7.3. Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap ketiga dari proses perumusan strategi dengan menggunakan alat analisis QSPM. Pada tahap ini dilakukan pemilihan
terhadap alternatif strategi hasil analisis matriks IE dan matriks SWOT sebelumnya. Matriks QSPM digunakan untuk mengevaluasi alternatif strategi
secara obyektif berdasarkan informasi hasil analisis matriks IFE, EFE, IE, dan SWOT.
Matriks ini akan menentukan kemenarikan relatif dari beberapa strategi alternatif yang dapat dilaksanakan oleh toko Rumah Durian Harum Kalimalang,
Jakarta Timur. Alternatif strategi yang dipilih adalah: 1. Mengembangkan jenis usaha dengan membentuk sistem franchise.
2. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan terhadap konsumen. 3. Menggunakan perkembangan teknologi dalam melakukan pemasaran.
4. Melakukan kemitraan dengan pihak penghasil produk olahan durian. 5. Meningkatkan hubungan baik dengan pihak pemasok lokal dan importir buah.
Alternatif strategi terpilih tersebut dimasukkan ke dalam matriks QSP yang kemudian dikalikan dengan bobot masing-masing faktor dengan nilai daya
tarik Attractiveness Score. Strategi terpilih adalah strategi dengan nilai TAS terbesar. Pemilihan strategi prioritas ini dilakukan oleh dua orang pihak internal
manajemen Rumah Durian Harum melalui wawancara mendalam sehingga dihasilkan urutan prioritas strategi yang harus diterapkan.
Hasil analisis matriks QSP menunjukkan bahwa strategi meningkatkan hubungan baik dengan pihak pemasok lokal dan importir buah sebagai prioritas
pertama untuk dilaksanakan dengan Total Attractiveness Scores TAS tertinggi sebesar 6,7379 Sedangkan strategi mengembangkan jenis usaha dengan
membentuk sistem franchise menjadi priritas terakhir bagi toko Rumah Durian Harum untuk dilaksanakan dengan nilai TAS sebesar 5,5182.
Urutan prioritas strategi perusahaan hasil analisis matriks QSP
beradasarkan Total Attractiveness Scores TAS tertinggi sampai terendah adalah: 1. Strategi integrasi ke depan, yaitu meningkatkan hubungan baik dengan pihak
pemasok lokal dan importir buah dalam bentuk kerja sama yang bertujuan untuk melakukan pengendalian terhadap pemasok produk 6,7379.
72
2. Strategi penetrasi pasar dengan memanfaatkan perkembangan teknologi berupa website resmi Rumah Durian harun, serta media sosial dan media
cetak untuk meningkatkan iklan dan promosi penjualan 6,6955. 3. Strategi integrasi ke depan Forward Integration Strategy, yaitu melakukan
kemitraan dengan pihak penghasil produk olahan durian sebagai upaya untuk mengendalikan dan mengawasi distributor 6,5091.
4. Strategi pengembangan produk dengan meningkatkan kualitas produk dalam bentuk modifikasi produk olahan durian yang didukung dengan peningkatan
pelayanan terhadap konsumen 5,9136. 5. Strategi intensif pengembangan pasar melalui pembentukan sistem franchise
untuk mengembangkan usaha di wilayah pemasaran baru 5,5182.
73
VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan