Kecepatan Pengendapan Laju Deposisi

Kinetika sorpsi dan desorpsi menurut Setiawan 1997 terhadap tanah di wilayah studi lokasi PLTN, diperoleh data reversibilitas desorpsi tanah terhadap radionuklida Cs-137 selama tujuh hari sebesar 40 pada pH 7.0 dan 36 pada pH 12.0. Pengolahan data terhadap karakteristik tanah di wilayah studi. Sehingga dapat diperoleh informasi bahwa hujan dengan pH 7.0 akan membawa radionuklida terserap dalam pori-pori tanah dalam luasan besar dengan nilai tetapan serapan tanah sebesar 0,6 per minggu atau sama dengan 8.57143 x 10 -2 hari.

4.7 Parameter untuk Menentukan Densitas Radionuklida di permukaan Vegetasi

Serapan Akar Vegetasi Vegetasi di wilayah studi bervariasi selain hutan negara dan hutan swasta yang terdiri dari tanaman jati, johar, mindi, akasia dan karet juga memiliki tanaman pohon penghasil buah seperti mangga, pisang, durian, belimbing, rambutan, pepaya, jengkol, petai dan jambu air, jambu mete, coklat, kelapa, kopi dan lain-lain dengan luasan mencapai 22.9 Ha. Tanah wilayah studi ditumbuhi oleh tanaman rendah berupa padang rumput dan belukar juga memiliki luasan yang cukup luas mencapai 19.68 Ha. Perbandingan keduanya mendekati 1:1. Vegetasi memiliki kemampuan untuk menyerap pencemar radionuklida terutama dari akar dan hisapan daun. Penelitian mengenai model perpindahan Cs- 137 dari tanah ke dalam akar dengan kasus kakar rumput belulang telah diteliti oleh Sukmabuana 2005, diperoleh hasil pengukuran aktivitas Cs-137 dalam tanah yang ditampilkan sebagai berikut. Grafik pada Gambar 34 menunjukkan bahwa aktivitas Cs-137 dalam tanah menurun seiring dengan kenaikan aktivitas Cs-137 dalam akar ruput. Penyerarapan radionuklida Cs-137 dari tanah ke tanaman terdeteksi pada hari ke tujuh dan aktivitas radionuklida tertinggi terjadi pada hari ke-42 yang mencapai 3.6080 Bq. Setelah hari ke-42 tidak terjadi kenaikan penyerapan akar sampai hari ke-56, sehingga penyerapan akar terhadap radionuklida cesium-137 mulai terjadi pada hari ke-7 sampai hari ke-42, dan setelah hari tersebut penyerapan mengalami perlambatan serapan. Laju penyerapan radionuklida oleh tanaman diselesaikan dengan pengukuran aktivitas radionuklida dalam tanah 10 A , dan pengukuran aktivitas radionuklida dalam tanaman. Serapan radionuklida oleh tanaman dapat dihitung dari data dan membuat grafik ln 10 A 1 A terhadap waktu t, diperoleh nilai k 12 yang merupakan tetapan laju serapan radionuklida dari tanah ke dalam akar. Aktivitas Cs-137 Tanah 10 6 Bq 1,8000 1,8500 1,9000 1,9500 2,0000 2,0500 Waktu hari A k tiv ita s M B q Aktivitas Cs-137 Tanah MBq 2,0000 1,9380 1,9190 1,9100 1,9060 1,9020 1,8960 1,8880 1,8730 7 14 21 28 35 42 49 56 a Aktivitas Cs-137 Rumput Bq 0,0000 1,0000 2,0000 3,0000 4,0000 Waktu hari A kt ivi tas B q Aktivitas Cs-137 Rumput Bq 0,00000,59300,93101,85401,97103,04203,60802,55601,9650 7 14 21 28 35 42 49 56 b Gambar 8 Grafik penurunan aktivitas cesium pada tanah akibat serapan akar a dan grafik kenaikan aktivitas cesium pada akar rumput b Total densitas radionuklida yang tersisa di permukaan tanah bervegetasi dapat disederhanakan menjadi jumlah aktivitas radionuklida yang terdeposisi dari udara dikurangi serapan tanah dan serapan akar vegetasi. Vegetasi memiliki kemampuan untuk menyerap pencemar radionuklida terutama pada dari akar.