Dosis Efektif Kolektif dalam Satuan Sievert

sebesar 3800 Cikg atau sekitar 44 gkg cesium-137 merupakan efek yang mematikan dalam 3 minggu Redman 1972. Iodium-131 Radionuklida iodium-131 merupakan unsur penting di dalam kaitannya dengan kecelakaan nuklir. Iodium-131 memiliki proton 53 dan netron 78 dengan masa isotof 130.906, memiliki waktu paruh 8.020 hari. Sebagai hasil produk fisi dari peluruhan Te-131 β- yang menghasilkan Xe-131 β-. Radionuklida ini termasuk radionuklida berbahaya yang berkontribusi pada efek kesehatan sejak bom atom Hirochima, kecelakaan nuklir Chernobyl maupun kecelakaan Fukushima. Hal ini disebabkan karena iodium-131 merupakan produk hasil fisi thorium dari bahan bakar reaktor uranium dan plutonium dengan jumlah mencapai 3 yang dihasilkan dari total produk fisi reaktor nuklir. Iodium-131 memancarkan sinar beta, dan bila masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan mutasi dan kematian sel, tetapi dosis tinggi relatif kurang berbahaya dari pada dosis rendah. Radiasi radionuklida iodium-131 dapat mematikan sel thyroid dan menyebabkan kanker. Contoh kasus, anak-anak yang menerima I-131 ada kelainan pada jaringan thyroidnya dan dideteksi meningkatkan kanker thyroid. Iodium-131 dengan waktu paruh 8,02 hari untuk mencapai kestabilan yang membentuk Xenon-131 melalui 2 tahapan, tahap pertama memancarkan sinar betta selanjutnya memancarkan sinar gamma. + 606 KeV + 364 KeV Emisi paling utama dari iodium-131 adalah dengan energi yang dipancarkan paling besar 606 KeV dengan kelimpahannya mencapai 89 dengan memancarkan sinar beta dengan penetrasi pada jaringan 0.6 sampai 2 mm, sedangkan emisi yang kedua dapat memancarkan sinar gamma dengan kelimpahan 81 dengan energi 364 KeV.IAEA 2011, Skugor 2006. Effect paparan iodium-131 bila masuk ke dalam tubuh akan terkonsentrat pada jaringan thyroid menyebabkan gangguan fungsi jaringan tersebut. Pada fakta kecelakaan nuklir yang telah terjadi dihasilkan distribusi radionuklida ke lingkungan yang mengotori makanan yang dikonsumsi menyebabkan I-131 terakumulasi pada jaringan thyroid yang berakibat terjadinya kanker thyroid. Risiko masuknya Iodium-131 dalam tubuh dapat dikurangi dengan mengambil makanan bersuplemen Iodium yang akan meningkatkan jumlah total iodium dalam tubuh dan karenanya dapat mengurangi masuknya I-131 dalam tubuh dan meningkatkan ketahanan jaringan. Metoda pencegahan umum untuk terhindar dari paparan I-131 melalui melalui penjenuhan thyroid secara teratur dengan Iodium-127 non-radioaktif sebagai garam ber-iodium, sehingga thyroid akan menyerap sangat sedikit radioaktif iodium-131 setelah penjenuhan thyroid dengan iodium-127. Dosis untuk orang dewasa adalah 130 mg kalium iodida per hari atau 65 mg dua kali dalam sehari. Simon 2006.

2.9 Kecelakaan PLTN

Kecelakaan PLTN Fukushima-Daiichi diantaranya disebabkan karena kelemahan reaktor BWR yang memiliki pendingin darurat yang hanya bergantung pada sistem elektrik dalam menyalakan pendingin pada reaktor tersebut. Rancangan sistim pendinginan ternyata gagal mengantisipasi gempa bumi dan tsunami. Ketika sumber energi utama dan generator cadangan tidak berfungsi, air pendingin tak bisa mencapai bahan bakar nuklir. Panas yang berlebihan ini kemudian mengakibatkan ledakan-ledakan, api, dan pelepasan radiasi yang signifikan ke lingkungan. Berbeda dengan reaktor Chernobyl yang merupakan reaktor berjenis RBMK, dan menurut pemahaman terminology Rusia ini adalah jenis reaktor dangan out-put berdaya tinggi, type multichannel. Ini merupakan suatu reaktor air bertekanan menggunakan air ringan sebagai pendingin dan grafit sebagai moderator. IAEA 1992; Purvis 1995; Cherkasov 1996; Kiselev 1994 . Penyebab yang mendorong ke arah kecelakaan reaktor terbesar yang terjadi di reaktor unit 4 Chernobyl tahun 1986 diakibatkan oleh upaya melakukan uji coba pada penelitian sistem elektrik, yang menyebabkan setasiun rusak IAEA 1986. Hasil pengujian saat itu mengakibatkan bervariasinya temperatur dan laju alir air masuk ke dalam inti dan pada saat itu kondisinya tidak stabil sebelum kecelakaan, dan oprator melakukan tindakan kesalahan dengan mematikan sistem keselamatan keadaan darurat dari reaktor Gerasko 1997. Perubahan temperatur terjadi cukup cepat